Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, September 21, 2017

HIDUP SEPADAN DENGAN PANGGILAN ! (pesta rasul Matius)

Tuan Bill memiliki perusahaan meubeler, menyediakan segala jenis barang yang berhubungan dengan perabot-perabot rumah tangga seperti: lemari, meja, kursi, sofa dll. Ia memiliki banyak karyawan yang bekerja di perusahaannya. Sejak Tuan Bill mengalami pembaharuan dalam hidupnya, pertobatan dari kebiasaan berjudi, usai mengikuti retret hidup baru dalam Roh, ia mendorong semua karyawannya agar berdoa bersama-sama dan mendengarkan sabda Tuhan sebelum mereka mulai bekerja dan juga saat menutup kerja setiap hari. Dalam keluarganya ia melakukan hal yang sama, ia merasa seperti ada gairah baru untuk bekerja giat dan memberi perhatian kepada karyawannya dengan baik. Sekali sebulan dia mengundang imam untuk merayakan ekaristi di perusahaannya. Karyawannya yang berjumlah kurang lebih 90-an orang merasa senang dan terpacu untuk melakukan hal yang sama dalam keluarga mereka masing karena tertarik dengan cara hidup Tuan Bill.

Dalam syeringnya kepada karyawannya ia selalu mengulangi kesaksiannya tentang kebiasaan hidup lama yang tidak harmonis dalam keluarganya, akibat dari tidak melepas kebiasaan berjudi. Namun pada suatu saat istrinya memaksa dia untuk mengikuti retret itu dengan ancaman kalau Bill tidak mau ikut maka ia akan minta cerai secara sipil dan pergi meninggalkan Bill dengan dua orang anaknya. Bill takut pada ancaman itu, lalu ia mengikuti ajakan istrinya dan ternyata Tuhan menyelamatkannya. Bill bertobat dan mulai menata hidup baru dalam keluarganya dan juga dalam perusahaannya. Ia mau hidup sepadan sesuai panggilan hidup kristiani.

Oleh masyarakat Yahudi Matius dicap sebagai pendosa karena pekerjaannya sebagai pemungut cukai. Ia dituduh sebagai koruptor karena mungkin meminta pajak – memungut bea barang lebih dari ketentuan. Ia sadar bahwa cara kerja demikian tidak sepadan dengan panggilan hidupnya sebagai pegawai yang berintegritas. Saat yang tepat baginya untuk berubah ketika Yesus datang makan di rumahnya bersama dengan para pendosa yang lain (Mat 9:9-13). Sentuhan kasih Allah dalam hubungan kedekatan ini sungguh menyentuh batinnya yang terdalam dan kemudian ia meninggalkan pekerjaannya dan menjadi murid Yesus bahkan menjadi penulis Injil yang hebat. Sebagai rasul ia telah memberi dirinya Tuhan dan berusaha hidup sesuai panggilan itu.

Kata Paulus, bila kita mau hidup sepadan dengan kehendak Allah maka hal-hal ini yang harus dihayati dan terwujud nyata dalam hidup: memelihara persatuan Roh dalam semangat kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran yang bersumber pada kasih dan damai dari Tuhan sendiri (bdk Ef 4:1-7.22-13). Rasul Matius adalah seorang mantan pemungut cukai. Hidupnya dibaharui oleh panggilan Tuhan Yesus menjadi murid-Nya. Ia bertobat dan belajar pada Tuhan Yesus setiap hari seperti para rasul lainnya. Ia menyimak setiap kata dan tindakan Yesus. Oleh kuasa Roh Kudus yang diterima pada hari Pentakosta, ia pun turut berkobar hatinya untuk menjadi saksi-Nya dan mewartakan Injil. Pada akhirnya ia menulis kesaksian tentang Tuhannya dalam Injil dan kini Injilnya menjadi salah satu sumber dari segala sumber kebenaran tentang Tuhan Yesus, Mesias dan Juru Selamat.

Isi kabar gembira yang diwartakan Matius mendorong kita untuk percaya pada Allah yang telah merencanakan keselamatan manusia melalui bangsa terpilih dan semua itu terwujud sempurna dalam diri Yesus Kristus. Tuhan Yesus menghendaki kita semua agar hidup sepadan dengan kehendak Allah. Amin




Adhitz Ads