Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, September 11, 2017

PERJUANGANKU, MEMULIAKAN NAMANYA !

Saya pernah bekerja sama dengan seorang missionaris Belanda di sebuah lembaga pendidikan. Suatu saat saya bertanya kepadanya: Apa motivasi dasar Pater sehingga dahulu, pada masa yang begitu sulit tahun 1950-an, rela datang ke Indonesia – Flores. Dengan penuh semangat ia menjawab: “Karena cintaku kepada Kristus dan kepada sesama di sini. Dengan pelayanan ini saya ingin memuliakan nama-Nya”. Saya kagum pada jawabannya dan juga kagum pada hasil pelayanannya yang tanpa pamrih. Cara hidup dan pelayanannya sungguh menunjukkan kepada kami bahwa ia benar-benar mencintai Tuhannya dan siapa saja yang dia layani. Ia setia, tekun, sangat disiplin, rapi, teliti dan teratur dalam segala rencananya.

Apa yang dikerjakan Yesus menurut kisah Injil hari ini bukan untuk menonjolkan kuasa-Nya kepada mereka yang hadir dalam pengajaran-Nya. Ia melakukan mujizat penyembuhan pada hari Sabat semata-mata demi keselamatan orang yang menderita sakit itu dan demi menjunjung tinggi nama Allah yang telah mengutus-Nya. Prioritas pelayanan-Nya saat itu adalah orang yang sakit. Hukum boleh melarang tidak boleh bekerja pada hari Sabat, tetapi demi keselamatan orang sakit dan demi kemuliaan nama DIA yang mengutus-Nya, maka Ia harus tetap bekerja. Ia sendiri tahu apa yang harus dikerjakan-Nya, untuk apa dan juga bagi siapa Dia bekerja.

Kita sendiri menyaksikan sejak awal hingga pada zaman ini, para dokter, bidan, perawat dan semua petugas kesehatan hampir tidak mengenal hari libur, termasuk hari Sabat – Minggu, karena mereka mengutamakan pelayanan bagi orang yang sakit. Sakit dan keselamatan orang sakit membebaskan manusia dari hukum apa pun. Lalu dalam hubungan dengan ini, banyak orang bertanya, apakah kami berdosa ketika kami tidak berdoa hari Minggu karena melayani orang sakit? Jawabannya, keselamatan dan nyawa orang sakit harus menjadi prioritas. Setelah Anda menyelesaikan tugas itu silahkan Anda berdoa.

St. Paulus bersukacita karena dia boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus demi keselamatan seluruh jemaat yang dilayani-Nya. Ia yakin dengan penderitaan yang dialaminya ia boleh melengkapkan apa yang kurang dalam penderitaan Kristus. Sebab dengan itu ia boleh memuliakan nama Tuhan yang telah menyelamatkan hidupnya sendiri dari dosa. Untuk itu ia berjuang agar semua orang mengerti tentang besarnya belaskasih Allah atas hidup manusia dan juga boleh mengalami bagaimana kasih itu menyelamatkan (bdk Kol 1:24-2:3).

Mengikuti Kristus dan bekerja untuk Kristus bukan tanpa tantangan, penderitaan dan godaan. Justru dengan mengalami semua itu kita diuji apakah pelayanan kita untuk Tuhan itu murni demi kemuliaan nama-Nya dan keselamatan sesama ataukah tidak? Melayani Tuhan dan kerajaan-Nya bukan untuk mencari kemuliaan diri sendiri tetapi untuk melayani sesama dan memuliakan Tuhan. Pelayan-pelayan Tuhan tetaplah rendah hati seperti kata Yohanes Pembaptis sendiri: supaya Dia semakin  besar dan aku semakin kecil.

Adhitz Ads