Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, September 04, 2017

DIUTUS MEMBERITAKAN PEMBEBASAN !

Ada banyak belenggu yang mendera hidup manusia. Belenggu-belenggu ini kita sebut saja seperti misalnya: belenggu dosa, sakit dan penderitaannya, belenggu kebodohan, kekafiran, kemiskinan, pertengkaran, peperangan, permusuhan, perceraian, penjara, sihir dsb. Jika anak-anak manusia hidup dalam belenggu-belenggu seperti ini, maka ia tak pernah menikmati kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya. Tujuan kebahagiaan yang disediakan Allah tak pernah bisa dicapai. Hidup terasa mubazir atau tak berguna. Citra Allah yang mulia menjadi tidak mulia, harapan menjadi ahli waris tidak dirasakan. Akan tetapi Allah tidak menghendaki anak-anakNya menjadi insan yang terbelenggu. Ia mau kita hidup dalam kemerdekaan di bawah pimpinan dan pemeliharaan-Nya.

Guna mewujudkan kerinduan yang telah dirancangkan-Nya, Ia mengutus Yesus Kristus. Oleh kuasa Roh Ilahi di dalam diri-Nya, Yesus datang untuk membebaskan setiap orang dari belenggu hidup yang menyusahkan. Sabda-Nya: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Luk 4:18-19). Penyakit rohani dan jasmani itu membuat hidup kita terpenjara. Tuhan datang untuk membebaskan kita dari pelbagai bentuk penjara itu karena tujuan kedatangan-Nya tidak lain dari pada usaha PEMBEBASAN ! Pembebasan ini sungguh nyata ketika DIA menyerahkan hidup-Nya rela menderita dan wafat di kayu salib. Ia menjadi korban PENDAMAIAN antara Allah dan manusia. Pintu pembebasan telah terbuka bagi siapa saja yang ingin melewatinya. Dia sendirilah pintu itu.

Kata St. Paulus semua orang yang meninggal dalam nama-Nya akan masuk ke pintu yang telah terbuka itu. Karena itu tidak ada alasan sedikit pun bagi kita untuk bersedih hati, jika ada di antara saudara-saudari kita yang meninggal dalam nama-Nya. Dia sendiri telah menyediakan bagi tempat yang layak dalam Kerajaan-Nya. Di sana kita boleh memandang DIA dari muka selama-lamanya (1 Tes 4:13-17a). Yang terpenting dalam hidup sementara ini kita berusaha hidup di bawah kuasa dan bimbingan Roh Kudus-Nya sehingga hidup terpelihara dalam rahmat yang membuat kita selalu layak di hadapan-Nya. Jikalau kita jatuh ke dalam dosa akibat kelemahan yang tak teratasi, datanglah saja pada-Nya, akuilah segala kelemahan yang telah dilakukan dan mohonlah pengampunan dari pada-Nya. Dia akan berkata: “Pergilah jangan berbuat dosa lagi”.

Jika Tuhan telah memberi waktu untuk pembebasan itu, maka luangkanlah waktu untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu itu supaya kita boleh menjadi anak-anak Tuhan yang merasakan kemerdekaan sejati. Carilah kemerdekaan itu maka engkau akan mendapatkannya, sebab Tuhan siap memerdekakanmu !






Adhitz Ads