Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, September 19, 2017

PENILIK JEMAAT, TIDAK BERCABANG LIDAH !

Lidah merupakan alat indra pengecap. Kalau dilihat dengan teliti depan cermin, permukaan lidah itu tampak kasar tetapi justru di situ terdapat saraf pengecap rasa. Lidah dapat merasakan beberapa macam rasa seperti manis, asam, pahit dan asin. Lidah berguna dalam merasakan makanan. Pada beberapa bagian lidah terdapat daerah yang peka rasa. Lidah manusia tidak bercabang, seperti ular dan “dragon”. Lidah bercabang adalah sebuah kiasan dalam bahasa Indonesia yang berarti orang yang suka menipu atau orang yang tidak jujur.

Salah satu syarat yang disampaikan St. Paulus kepada Timoteus untuk menjadi penilik/penatua/ pemimpin jemaat adalah tidak bercabang lidah (bdk 1 Tim 3:1-13). Mengapa? Penilik jemaat adalah orang yang bertugas melanjutkan pelayanan para rasul dalam bidang pewartaan Injil = kabar gembira. Kabar gembira itu adalah kabar keselamatan dari Allah yang telah terjadi secara sempurna dalam hidup dan karya dari Yesus Kristus, sejak Ia dikandung bunda Maria hingga kenaikan-Nya ke surga. Kabar gembira itu berasal dari Allah, sumber kebenaran dan keselamatan. Sesudah pertobatannya St. Paulus memahami seluruh kebenaran Allah mulai dari perjanjian lama hingga perjanjian baru. Karena itu sebagai rasul yang handal ia sudah berpikir tentang bagaimana caranya memelihara iman akan Yesus Kristus di tengah dunia ini, di tengah jemaat Allah. Paulus tahu bahwa pemeliharaan iman sangat bergantung kepada para pemimpinnya. Maka dalam suratnya hari ini ia merancang secara lengkap tentang syarat-syarat menjadi pemimpin jemaat. Intinya: pemimpin jemaat itu harus memiliki integritas yang tinggi, sebab ia harus menjadi cahaya dan garam bagi sesamanya. Salah satu hal penting bahwa mereka bukan orang yang bercabang lidah atau penipu.

Yesus Kristus dalam karya-Nya di tengah umat menunjukkan kasih yang sempurna dari Allah. Allah yang mengunjungi, yang menyapa, menghibur, menguatkan, menyembuhkan, menghidupkan, dsb. Pekerjaan Yesus menurut kisah Injil hari ini menghadirkan kasih Allah yang menghidupkan dan menghibur. Ia membangkitkan putera tunggal dari seorang janda, yang sesungguhnya sudah mati dan sedang diusung keluar kota untuk dimakamkan (Luk 7:11-17). Kisah ini adalah kisah nyata yang ditulis kembali oleh Lukas atas dasar kesaksian para rasul dan jemaat perdana. Ini adalah kabar gembira dari Allah bagi segenap umat manusia, sebuah kejadian yang tidak pernah dilakukan oleh manusia biasa, selain oleh sumber kehidupan dan kebenaran itu sendiri, Allah yang menjelma menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus. Untuk meneruskan warta ini para rasul harus memilih orang-orang yang dapat dipercaya oleh semua orang dengan kriteria seperti yang ditulis oleh St. Paulus.

Anda dan saya termasuk orang yang diutus untuk meneruskan warta kebenaran ini kepada keluarga dan masyarakat di mana kita berada. Tugas ini sesungguhnya sebuah keharusan iman karena sakramen baptis dan krisma yang telah kita terima. Selain kita berharap akan hadirnya para pemimpin yang berintegritas, kita sendiri pun perlu memiliki integritas itu, terutama bukan orang yang bercabang lidah. Amin.

Adhitz Ads