Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, September 07, 2017

PERAHU MEREKA PENUH IKAN !

Ketika Menteri Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti, dari Kabinet Kerja Jokowi, menerapkan aturan memberantas perahu dan kapal para pencuri ikan, mendadak laut Indonesia yang dulunya kekurangan ikan kini menjadi kaya akan ikan; kita sendiri bisa menangkap banyak ikan dan mengekspor banyak ikan ke luar negeri. Hasilnya luar biasa, Kementerian ini mampu memberi kontribusi besar terhadap keuangan Negara hingga ratusan triliunan rupiah. Perahu dan kapal-kapal kita penuh ikan, tangkapan nelayan sendiri. Menteri Susi pada saat pengangkatannya menjadi Menteri Negara diremehkan banyak orang ternyata memiliki nyali yang besar untuk membangun negeri ini menjadi makmur dari sektor kelautan dan perikanan.

Petrus tak pernah menyangka orang gunung dari Nasareth itu lebih ahli dari padanya. Ia hanya tahu bahwa orang bernama Yesus itu berasal dari Nasareth, pandai mengajar, pembuat mujizat sehingga banyak sekali orang yang mengikuti Dia ke mana-mana. Dalam pikirannya ia menduga Yesus tidak tahu menangkap ikan, juga tidak tahu keadaan banyak tidaknya ikan di danau itu. Namun ia juga heran ketika selesai mengajar “orang gunung ini” tiba- tiba memintanya untuk membuang pukat lebih jauh ke dalam. Mulanya ia berkeberatan sebab sepanjang malam sebelumnya mereka gagal menangkap ikan. Tetapi akhirnya Petrus taat juga, lalu membuang pukat ke tempat yang agak dalam sesuai perintah-Nya. Tak lama kemudian mereka menangkap banyak sekali ikan hingga dua perahu mereka penuh dengan ikan (Luk 5:1-11).

Pengalaman yang mengesankan ini membuat Petrus bukan hanya terkagum-kagum tetapi menyesali kembali sikap keberatannya terhadap Yesus. Yesus pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Petrus, Yakobus dan Yohanes menjadi murid-Nya. Mereka meninggalkan pekerjaan nelayan dan mengikuti Yesus kemana saja hingga akhir hidup mereka, bahkan ketiganya menjadi rasul yang sering mengikuti Yesus dan menyaksikan pengalaman Tabor. Penjala ikan telah menjadi penjala manusia karena Yesus. Pengalaman menangkap ikan secara ajaib telah mengubah mereka menjadi penjala manusia, rasul utama dan soko guru Gereja.

St. Paulus sendiri memiliki pengalaman serupa. Dari seorang penentang ajaran Yesus menjadi rasul utama bagi bangsa-bangsa. Kepada jemaat Kolose (Kol 1:9-14) ia bersaksi: bahwa doa-doanya akan membuat jemaat itu menjadi layak di hadapan Tuhan dan mereka bisa mengambil bagian dalam apa yang ditentukan bagi para kudus di dalam Kerajaan Terang karena Yesus. Ya, semuanya karena Yesus.

Ya, karena Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes menangkap banyak ikan, rejeki mereka berlimpah, namun mereka tidak terikat pada rejeki itu. Mereka melepaskan rejekinya dan menjadi rasul Yesus yang setia sampai mati. Demikian pun Paulus dan jemaat Kolose. Anda dan saya menjadi seperti ini karena Yesus. Kita bersyukur karena oleh Dia kita diselamatkan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan-Nya. Dalam kerajaan-Nya kita memiliki jaminan berlimpah-limpah, kita kaya dengan rahmat yang membuat kita mampu membangun hidup kita menjadi lebih baik.



     




Adhitz Ads