Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, September 25, 2017

RUMAH TUHAN, PRIORITAS !

Sudah menjadi sebuah semangat pastoral, ketika bekerja di paroki juga di lembaga pendidikan imam, perhatian pertama saya ditujukan ke rumah Tuhan. Kalau keadaan gedung Gereja atau kapelnya kurang bersih – bangunannya tidak terawat karena usianya sudah uzur, maka hal pertama yang saya lakukan adalah membersihkannya atau merenovasinya agar kelihatan pantas menjadi rumah doa, tempat kita menghormati kehadiran Tuhan. Gereja dan kapel dikonsekrir sebagai rumah Tuhan, tempat perjumpaan antara Tuhan dan umat-Nya. Sebagai rumah Tuhan, gereja dan kapel harus menjadi tempat yang pantas dan bersih sehingga kita boleh menikmati suasana perjumpaan yang menyenangkan dan membahagiakan. Demikian juga jika di rumah keluarga atau biara tersedia tempat doa, maka tempat itu haruslah bersih dan pantas bagi Tuhan.

Hari ini bacaan pertama (Ezr 1:1-6) menceritakan raja Persia, yang bernama Koresh tergerak hatinya oleh kuasa Roh Tuhan untuk memperhatikan kenisah Yerusalem. Kenisah itu telah banyak yang rusak dan menjadi kotor karena ditinggalkan sekian lama oleh bangsa Israel yang ditawan di negerinya. Ia menyampaikan pengumuman kepada orang-orang Israel di negerinya agar pulang ke Yerusalem supaya memperbaiki kenisah Allah. Semua suku yang sudah ditetapkan Musa sebagai penanggung jawab atas rumah Allah tergerak hatinya untuk pulang bersama semua orang lain yang ingin pulang. Raja yang baik hati ini memberi perhatian kepada kenisah Yerusalem karena Dia merasa bahwa kuasa yang diterimanya berasal Allah. Maka sebagai tanda terima kasihnya kepada Allah, dia tergerak hatimya untuk memperhatikan kenisah Allah di Yerusalem supaya bangsa Israel bisa beribadat dengan baik di rumah Tuhannya. Gerakan hati rohani menandakan bahwa raja Koresh adalah orang beriman kepada Allah. Dia juga ingin bersyukur atas kuasa besar yang diterimanya dari Tuhan.

Orang yang hidup dalam Tuhan menjadikan diri mereka sebagai kenisah Roh Kudus. Oleh kuasa Roh Kudus hati mereka selalu berkobar untuk mewartakan kemuliaan Tuhan dalam hidupnya. Kata Yesus, itu ibarat orang yang menyalakan pelita dan meletakkannya di atas kaki dian. Melalui pewartaan mereka semua orang akan mengenal Tuhan, mencari Tuhan dan ikut memuliakan nama-Nya juga. Mereka menjadikan dirinya sebagai rumah Tuhan yang hidup, yang membuat setiap orang sanggup melihat Tuhan di dalam diri dan pewartaan mereka setiap hari. Mungkin syair lagu berikut cocok untuk dipakai sebagai sebuah doa kepada Tuhan agar kita bukan hanya merenovasi hidup kita sebagai rumah doa yang baik bagi semua orang yang datang, tetapi agar kita mau mendengar suara-Nya. “Ku bawa hidupku sekarang ke tempat kudus-Mu Tuhan, di mezbah-Mu kuserahkan seluruh hidupku. Penuhi hatiku sekarang, dengan urapan yang baru, agar aku lebih lagi mndengar suara-Mu. Jadikam aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.  

Kecerdasan spiritual akar dari segala kecerdasan. Mengapa? Karena di saat kita berdoa, Tuhan memberikan kita segala karunia yang kita perlukan dalam hidup ini. Rumah doa yang baik membantu kita untuk dapat berdoa dengan baik.










Adhitz Ads