Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, September 20, 2017

YESUS SAHABAT SEMUA ORANG !

Salah satu visi dalam pendidikan seminari adalah solidaritas. Para siswa, dalam kebersamaan hidup berkomunitas perlu tahu, belajar dan menghayati semangat solider dengan semua, sehingga bila menjadi imam mereka berusaha melayani semua orang tanpa pilih kasih. Mereka akan menjadi pemimpin yang menghayati cara hidup Sang Guru sendiri: menjadi sahabat bagi semua orang!

Salah satu sifat Gereja yang amat menggembirakan kita semua adalah universal, terbuka untuk semua orang yang merindukan Tuhan dan karya keselamatan-Nya. Dalam Gereja tak ada sekat politik, status, suku, budaya, ras dan sebagainya. Sifatnya yang katolik (umum) memberi ruang seluas-luasnya kepada siapa saja untuk bergabung, berdialog, bekerja sama tanpa membeda-bedakan. Karena Kepala Gereja, yaitu Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan semua orang. Yesus adalah hikmat Allah dan hikmat itu dibenarkan oleh mereka yang percaya dan menerimanya.

Ketika orang Yahudi berpikir dengan cara pikir sekat-sekat, golongan kaya dan miskin, status hamba dan raja dst, Yesus menyampaikan perumpamaan ini: “Orang-orang angkatan ini Kuumpamakan seperti anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka tetapi kalian tidak menangis” (Luk 7:31-35). Sikap masa bodoh atau tidak peduli adalah sikap yang tidak kooperatif dalam persekutuan Gereja, dan itu tidak mencerminkan spiritualitas persatuan, bahwa kita dipersatukan oleh iman yang sama akan Yesus Kristus. Hidup sebagai orang beriman bukan untuk diri sendiri saja tetapi solider dengan orang lain tanpa batas dan sekat. Justru keunggulan kita sebagai anggota Gereja Kristus ada dalam sifatnya yang universal terbuka bagi siapa saja. Sebagai anggota kita masing-masing perlu memberi kontribusi positip dalam karya Gereja agar kabar disebarluaskan tanpa batas hingga ke ujung dunia, seperti pesan imam agung kita, Yesus Kristus.

St, Paulus meminta Timoteus hari ini (1 Tim 3:14-16) agar mengajarkan kepada jemaat bahwa orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yang berarti jemaat Allah yang hidup, menjadi tiang  penopang dan dasar  kebenaran. Paulus menghendaki agar semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus perlu menyadari kehadiran Allah, yang mempersatukan dalam persekutuan jemaat. Jemaat Allah perlu menghayati sifat universalitas Gereja, sehingga tidak egois dan memikirkan dirinya sendiri saja. Tuhan Yesus yang menjadi Kepala Gereja dan pokok iman kita datang untuk menjadi sahabat semua orang, menyelamatkan semua orang. Cinta-Nya universal sehingga Ia mengutus para murid-Nya, pergilah ke seluruh dunia dan bawalah kabar baik serta wartakan kasih Tuhan kepada semua, jadikan mereka murid-Ku, entah dalam persekutuan yang sama atau yang berbeda, asal saja mereka memelihara kasih yang sama untuk semua.

Adhitz Ads