Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, September 24, 2017

CARILAH TUHAN !

Atheisme modern dalam bentuk pendewaan terhadap pandangan-pandangan palsu tentang kesenangan tubuh kini tampaknya mendapat pembenaran oleh kaum hedonis dan kelompok “carpe diem”. Mereka mengatakan ini baik, istimewa dan mode. Kita tak perlu pikir tentang Tuhan karena pikiran kita adalah Tuhan, pesta pora itu baik selagi masih diberi kesempatan hidup, sex bebas itu hak asasi guna melatih diri menuju kedewasaan, aborsi dan bunuh diri itu wajar demi kenyamanan, membunuh orang demi agama adalah mati suci, membentengi diri dengan ilmu-ilmu gaib itu benar karena banyak orang memakainya, narkoba itu baik demi uang dan kekayaan dst… Akan tetapi dalam banyak pengalaman kita lihat bahwa ketika bayang-bayang kematian berada di depan mata setelah mereka menderita, mereka menjerit dan minta pertolongan…….

Nabi Yesaya menghadapi bangsa Israel yang tegar tengkuk di zamannya. Mereka hidup dalam kefasikan, berhala, selingkuh dll lalu meninggalkan Tuhannya. Nabi Yesaya tampil dan berseru dengan lantang dalam semangat kenabiannya: “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes 55: 6-9). Mengapa? Tobat dan kembali ke jalan benar akan menyelamatkan jiwa dan raga dari kepalsuan hidup. Jika tetap di jalan salah akibatnya sudah dirasakan, yakni hidup di tempat pembuangan dan terpenjara. Tak ada kebebasan. Tuhan yang memulai segala pekerjaan mulia-Nya dalam hidup kita, Ia turut bekerja dalam langkah-langkah harian kita dan akan menyelesaikannya juga. Bila kehadiran dan peran-Nya diabaikan, maka kesusahan itu akan datang juga dan kita kehilangan rahmat keselamatan yang kita perlukan.

St. Paulus sudah merasakan buruknya hidup di bawah pikirannya sendiri, ketika dia salah menerjemahkan hukum dan ibadat perjanjian lama. Ia membunuh banyak orang karena cara pandang salah terhadap ajaran Kristus yang dianut orang Kristen awal. Setelah bertobat ia berbalik dan menulis pengakuannya tentang Kristus dengan sangatradikal: “Sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (bdk Flp 1:20c-24.27). Paulus tahu perjalanan hidup manusia. Kalau hidup ini sudah dimulai dalam dan oleh Tuhan, pada akhirnya kita tidak akan terhindar dari kebutuhan jiwa untuk hidup bersama-Nya. Karena itu di saat kita hidup, hiduplah dalam Tuhan dan CARILAH TUHAN !

TUHAN itu sangat murah hati, DIA tidak memandang orang dari segi jasanya dalam hidup ini, apakah seseorang sudah berbuat banyak dan memberi banyak waktu untuk Dia maupun untuk sesama. Tuhan menilai ketulusan, kejujuran serta kebaikan hati manusia berdasarkan ketaatan kepada perintah cinta kasih-Nya. Tuhan juga tidak menilai apakah kita adalah orang yang terlama dalam kekristenan ini. Tetapi apakah kita selama menjadi Kristen itu sudah taat kepada-Nya dan melaksanakan hukum-hukum-Nya dalam semangat kasih kepada sesama dengan sungguh ataukah hanya sekedar pencitraan?

Kalau hidup ini milik Tuhan, maka memuji dan memuliakan Tuhan dengan sendirinya menjadi sebuah “keharusan” hidup yang tak boleh diabaikan, sebab iman kita mengatakan; cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu…… Demikian juga berbuat kasih kepada sesama adalah pemberian diri yang tertinggi yang dari hukum: cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Hidup ini harus lebih lebih dari sekedar mencari Tuhan tetapi membiarkan Tuhan hidup dan bekerja dalam diri kita guna membimbing kita untuk melaksanakan kehendak-Nya dengan baik ! Amin  




Adhitz Ads