Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, September 14, 2017

SALIB KESELAMATAN ! (pesta salib suci)

Tahun 50-an, sepasang suami istri terjebak banjir besar melintasi kampungnya. Keduanya harus mengungsi tengah malam guna menyelamatkan diri. Membawa barang-barang di tengah terjangan banjir tak mungkin mereka lakukan karena banjir sudah setinggi leher dan mengalir dengan deras. Keduanya teringat salib pernikahan yang dihadiahkan imam yag memberkati mereka. Salib itu mereka pegang erat-erat dan berjalan tanpa penerangan melintasi banjir itu. Hanya dengan seruan “Tuhan Yesus yang tersalib selamatkan kami”, keduanya melewati banjir itu hingga mencapai tanah yang kering sejauh hampir seratus meter lebih. Sedangkan orang lain dari kampung tersebut mencari keselamatannya sendiri dengan menaiki pohon-pohon tinggi yang ada di sekitar kampung dan bertahan hingga pagi hari. Kebetulan mereka yang naik ke pohon-pohon itu adalah orang-orang muda yang belum berkeluarga.

Musa diberi perintah oleh Tuhan untuk memasang ular perunggu pada tiang yang tinggi di saat umat Israel dipagut ular berbisa yang menyebabkan banyak kematian. Setiap orang yang memandang ular perunggu itu akan diselamatkan. Orang Israel mengalami penderitaan dan kematian oleh pagutan ular berbisa karena mereka melawan Tuhan dan Musa dengan banyak keluhan yang tidak menyenangkan (Bil 21:4-9). Ular perunggu melambangkan kehidupan baru. Peristiwa ini mengingatkan kita akan kejadian Adam dan Hawa di taman Eden. Penipuan yang dilakukan ular di taman itu menyebabkan kematian manusia. Kini ular perunggu yang dipasang tinggi-tinggi oleh Musa melambangkan kematian Kristus di kayu salib yang membawa kehidupan.

Kemudian kepada Nikodemus Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Anak Manusia (diri-Nya sendiri) harus ditinggikan, seperti ular perunggu, (baca: disalibkan) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup kekal, karena Anak Manusia itu datang bukan untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan manusia oleh wafat-Nya di kayu salib (Yoh 3:16). Ini adalah perbuatan cinta terbesar dari Allah untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Salib Kristus bukan menjadi lambang hukuman tetapi menjadi jalan kehidupan bagi segenap orang yang percaya. Karena Ia disalibkan demi keselamatan umat-Nya.

St. Paulus memberi kesaksian atas peristiwa salib melalui suratnya kepada jemaat di Filipi dengan mengatakan: “Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, taat sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah meninggikan Dia dan menganugerahkan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam Yesus bertekuk-lututlah segala sesuatu yang ada di langit, di atas dan di bawah bumi dan semuanya memuji kemuliaan Allah (Fil 2:6-11).

Sejak zaman para rasul kita percaya akan semua kebenaran ini dan itulah inti iman kita kepada Allah. Oleh karya-Nya yang agung ini, dalam nama dan kuasa-Nya kita boleh memuliakan nama Allah yang agung dan dengan demikian kita memperoleh jaminan hidup kekal. Maka setiap orang yang percaya kepada-Nya, yang berjalan bersama-Nya dan yang mengandalkan Dia, Kristus adalah jaminan keselamatannya. Yesus telah ditinggikan di kayu salib dan salib itu adalah tanda keselamatan bagi kita. Segala kuasa di langit, di bumi dan di bawah bumi telah ditakhlukan-Nya. Jangan takut pada kuasa-kuasa dunia ini, berdirilah teguh dalam iman kepada-Nya dan taatlah saja pada perintah-perintahNya, Yesus tersalib ada bersama-Mu.   


Adhitz Ads