Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, September 09, 2017

HIDUP DALAM PENGHARAPAN INJIL !

Tiap petang katekis muda itu duduk di depan rumahnya di antara persawahan. Ia membaca sebuah buku yang selalu dibawanya kalau ke sekolah. Buku itu selain dipakainya saat pelajaran agama tetapi juga menjadi buku bacaan hariannya setiap sore. Itulah Alkitab ! Meski banyak pemudi diam-diam rindu menantikan lamarannya, tetapi hatinya cenderung ingin menjadi saksi, terpanggil untuk menjadi imam. Ia melamar menjadi imam projo pada Uskup setempat lalu masuk seminari tinggi dan setelah menyelesaikan studi teologi ia ditahbiskan menjadi imam. Saat ditanya mengapa ia mau menjadi imam, dengan singkat ia menjawab: “hatiku tergerak oleh pengharapan yang saya baca dari Kitab Suci”.

Hidup dari pengharapan Injil disinggung oleh St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kolose hari ini (Kol 1:21-23). Mengapa? Jika melihat lagi ke masa lalu, hidup ini tak berguna sedikit pun karena tinggal dalam kgelapan dosa. Tetapi sesudah Yesus Kristus wafat di salib dan bangkit dari antara orang mati hidup kita didamaikan dengan Allah, sehingga kita dikuduskan dan menjadi tak bercela. Karena itu kata Paulus: hiduplah teguh dalam iman dan pengharapan karena sukacita injili yang kita terima. Hidup dalam pengharapan Injil tidak lain dari pada hidup menurut keyakinan akan adanya jaminan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepadanya. Karena itu tak usah kuatir pada segala macam hal yang mengganggu ketenangan hidup kita. Kristus telah menanggung segala penderitaan dan dosa kita. Oleh Dia kita dikuduskan, dalam Dia kita dikuatkan, bersama Dia kita kaya akan kasih karunia-Nya.

Dalam perjumpaan dengan Yesus orang Farisi selalu mempersoalkan implementasi hukum Taurat yang dilanggar Yesus (Luk 6:1-5). Misalnya: makan tidak mencuci tangan lebih dahulu, masuk rumah tidak mencuci kaki, menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat, petik gandum pada hari Sabat. Karena hal-hal sepele ini hati dan pikiran mereka terhambat untuk menerima karunia-karunia Tuhan dalam hidupnya. Dengan pertentangan-pertentangan yang mereka lakukan tampaknya mereka berada di luar kabar gembira Kerajaan Allah yang disampaikan Yesus. Yesus menegaskan bahwa Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. Menerima Yesus jauh lebih penting dari pada hari Sabat.

Kabar gembira yang disampaikan Yesus adalah kabar tentang Allah yang mengasihi umat-Nya melalui karya penebusan Yesus sendiri. Kabar tentang harapan akan masa depan yang lebih baik sesudah penebusan itu terjadi. Kabar akan perubahan yang akan dialami dunia ketika banyak orang percaya hidup dalam kasih persaudaraan sejati terhadap satu sama lain. Semoga !      

Adhitz Ads