Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, September 18, 2017

TUHAN, BIARLAH SEPATAH KATA SAJA !

Penulis Kitab Amsal mengingatkan kita akan besarnya kuasa dari kata-kata itu yaitu: “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (Ams 18:21). Dengan kata lain, kata-kata yang diucapkan oleh seseorang terhadap sesamanya mempunyai kuasa untuk menyelamatkan atau membinasakan. Karena itu para ahli psikologi pendidikan selalu mengingatkan para pendidik agar hati-hati dalam menggunakan kata-kata mereka terhadap para muridnya. Kata-kata bisa memotivasi, membangun, menyemangati tetapi kata-kata bisa juga mematikan semangat anak didik untuk belajar dan mengejar cita-cita mereka. Anjuran yang sama juga disampaikan kepada orang tua agar selalu berusaha menghindari kekerasan verbal maupun tindakan supaya tidak menimbulkan luka batin.

Perwira dalam Injil hari ini (Luk 7:1-10) sangat sayang kepada hamba yang mengurus rumah tangganya. Hamba itu sakit keras. Ketika ia mendengar Yesus memasuki kota itu ia menyuruh beberapa orang tua Yahudi agar meminta Yesus datang ke rumahnya guna menyembuhkan hambanya. Setelah Yesus makin mendekat, ia menyuruh para sahabatnya agar menyampaikan kepada Yesus supaya tidak perlu datang ke rumahnya, sebab ia merasa tidak layak menerima Yesus di rumahnya. Pesannya “biarlah Ia mengatakan  sepatah kata saja maka hambaku akan sembuh”.

Mendengar permintaan itu, Tuhan Yesus menilai ini adalah sebuah permohonan yang lahir dari iman. Iman akan ke-Allah-an Yesus yang penuh kuasa dalam kata dan perbuatan-Nya, sebab perwira itu tentu telah mendengar banyak cerita tentang kuasa Yesus yang ajaib. Lalu Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Dari kisah ini ada dua hal yang dapat kita renungkan hari ini :
1.    Kata-kata yang keluar dari mulut Allah (Yesus) sangat berkuasa. Di sini kata yang diucapkan oleh Yesus memberi kuasa untuk menyembukan, menyelamatkan, sebab memang Yesus datang untuk membebaskan dan menyelamatkan manusia yang menderita karena dosa dan penyakit.
2.   Iman perwira itu juga mempercepat daya kerja dari kata-kata Yesus yang penuh kuasa itu. Sebab perwira itu tidak ragu terhadap tindakan Yesus. Ia sangat percaya pada kuasa Yesus meskipun mungkin dia hanya mendengar cerita tentang Yesus dari orang-orang lain.

Di sini kita boleh merasakan perpaduan daya kuasa dari sabda Allah dengan iman manusia bekerja sedemikian efektif untuk terjadinya mujizat. Allah hadir di tengah kita dan Ia bisa melakukan mujizat dengan kata-kata-Nya yang penuh kuasa, namun bila kehadiran-Nya tidak kita imani, maka mujizat tidak terjadi.

St. Paulus menasihati Timoteus agar berdoa untuk semua orang, terutama untuk pemerintah dan penguasa supaya semua manusia aman dan tenteram dalam kesalehan dan kehormatan (1 Tim 2:1-8). Mengapa demikian? Tugas yang diemban pemerintah dan penguasa itu untuk kepentingan semua orang tanpa melihat suku, bahasa dan budaya. Perwira di atas bekerja untuk menjaga keamanan di wilayah Israel. Maka sepantasnya orang Israel membantu mereka dengan doa-doanya, agar tugas itu dilaksanakan dengan baik oleh mereka. Dengan imanmu, ucapkan sepatah kata saja kepada Tuhan untuk mereka dan Tuhan akan melakukan apa yang menjadi bagian-Nya.

Adhitz Ads