Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, September 01, 2017

MINYAK CADANGAN !

Dalam pertandingan bola kaki atau olahraga beregu lainnya menjadi pemain cadangan tampaknya kurang enak didengar dan banyak orang tidak suka menjadi pemain cadangan. Orang lebih suka menjadi pemain inti, sebab pemain cadangan itu hanya bisa bermain kalau pemain inti mengalami cedera atau mengalami hambatan lain. Akan tetapi kadang-kadang pemain cadangan itu bisa menentukan kemenangan sebuah pertandingan karena saat itu merupakan kesempatan yang baik bagi mereka untuk menunjukkan prestasi yang lebih agar bisa dipakai menjadi pemain inti.

Hari ini dalam Injil Matius, Tuhan Yesus menceritakan tentang lima gadis bijaksana yang menyiapkan minyak cadangan dalam buli-buli mereka. Mereka mempersiapkan hal itu karena sejak mereka menerima undangan, mereka tidak diberitahu jam berapa pestanya dimulai dan jam berapa pengantinnya akan memasuki ruangan pesta. Karena itu mereka berunding untuk membawa buli guna mengisi minyak cadangan. Sedangkan lima gadis bodoh tidak memikirkan hal itu selain minyak dalam pelita saja. Maka ketika tengah malam pengantinnya datang, minyak pada pelitanya telah habis dan mereka harus mencari minyak tambahan di tempat lain. Ketika mereka pulang pengantin sudah masuk ruangan dan pintu sudah ditutup (Mat 25:1-13).

Perumpamaan ini sesungguhnya ingin mengajarkan banyak kebijaksanaan kepada para pengikutnya, antara lain:

a)      Jangan lalai. Anak-anak Tuhan harus pandai dan bijaksana membaca tanda-tanda zaman serta selalu mempersiapkan diri untuk menantikan datangnya hari Tuhan, yang waktunya tak pernah diketahui oleh siapa pun.  

b)      Anak-anak Tuhan tidak cepat berpuas diri dengan potensi atau juga kekayaan yang ada dalam diri mereka. Mereka perlu mencari sesuatu yang lebih agar mereka memiliki potensi cadangan yang bisa dipakai di saat mengalami krisis dalam hidup.

c)      Demikian pun dalam kehidupan rohani setiap anak Tuhan jangan hanya puas dengan rutinitas kegiatan rohani pada hari Minggu saja, tetapi selalu berusaha melibatkan diri dalam pelbagai kegiatan rohani lainnya, sebagai cadangan yang diperhitungkan Tuhan guna mencapai keselamatan. Untuk mencapai tuntutan hidup kudus dan yang berkenan kepada Tuhan seseorang perlu menyediakan cadangan-cadangan kebajikan rohani dan perbuatan baik.

d)     Minyak cadangan itu sama dengan anggaran cadangan yang bisa dipakai sebagai anggaran tak terduga, bila terjadi krisis dalam kehidupan rohani dan jasmani.

St. Paulus dalam suratnya pada bacaan pertama mengisyaratkan jemaat Tesalonika agar lebih bersungguh-sungguh dalam usaha menjaga kekudusan hidup dengan menjaga integritas moral serta sipiritual (1 Tes 4:1-8). Integritas ini bisa kita sebut sebagai minyak cadangan yang dibawa oleh perempuan-perempuan bijaksana dalam Injil tadi. Pertanyaannya: apakah kita juga selalu menyediakan minyak cadangan itu?






Adhitz Ads