Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, September 10, 2017

NASIHAT ITU PENTING !    

Roh Kudus itu digelar roh nasihat dan penolong. Oleh gerakan Roh itu maka setiap anak Tuhan diberi karunia untuk bisa menasihati sesamanya. Hampir semua anak manusia memiliki pengalaman memberi nasihat atau dinasihati. Semua orang yang rendah hati pasti mau mendengar segala nasihat yang baik karena mereka tahu dan mengerti bahwa nasihat itu berguna bagi hidup mereka. Bahkan jika mereka mengalami kesulitan dalam hidup ini mereka tidak malu datang meminta nasihat kepada sesama di sekitarnya atau kepada orang lain yang mereka tahu bisa membantu.

Suatu saat selama empat tahun kami berusaha menolong seseorang yang kami tahu telah tenggelam dalam kesulitan. Akan tetapi orang bersangkutan tidak mau ditolong bahkan menutup diri dengan mengatakan: kamu tidak perlu campur dalam urusan pribadi saya. Akan tetapi kami melihat bahwa cara hidupnya telah jauh dari harapan banyak orang. Dalam kasih kami berjuang untuk menyadarkan dia tetapi semakin kami berusaha semakin ia menutup diri.   

Terhadap kasus seperti di atas, hari ini Tuhan Yesus memberi nasihat sebagai berikut: “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai” (Mat 18:15-20)

Dalam hubungan dengan nasihat Yesus ini kita tahu ada banyak orang yang sudah diselamatkan karena mereka mendengar nasihat, tetapi ada banyak orang yang tidak diselamatkan karena mereka tidak mendengar nasihat orang-orang baik. kita bersyukur kalau ada orang yang diselamatkan, kita sedih kalau ada orang yang tidak bisa diselamatkan karena tidak mau menerima nasihat. Akan tetapi kita tahu bahwa Yesus mendorong kita untuk menyelamatkan sesama dengan memberi mereka nasihat yang berguna, apalagi kalau kita tahu bahwa mereka bersalah atau berdosa. Nasihat itu adalah sebuah upaya memberi bantuan kepada orang lain yang diketahui bersalah. Atau juga sebagai usaha untuk memberi petunjuk kepada orang tentang bagaimana caranya hidup benar dan baik sebagai anak-anak Tuhan. Dalam hidup bersama manusia membutuhkan nasihat dari sesamanya, dari orang yang lebih tua, dari siapa saja yang dipandang memiliki otoritas untuk memberi nasihat ataupun orang-orang lain.

Nabi Yehezkiel diminta Tuhan untuk menjadi penjaga bagi bangsa Israel untuk menuntun mereka di jalan Tuhan melalui nasihat, peringatan, teguran, seruan pertobatan dsb. Tugas ini amat penting karena bangsa Israel itu bangsa terpilih yang direncanakan Tuhan sebagai bangsa yang akan melahirkan sang Juru Selamat. Dalam perjalanan sejarah, bangsa ini sering hidup jauh dari kehendak Tuhan sehingga kadang-kadang mereka dicap sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Jika mereka jatuh lalu bertobat mereka diselamatkan tetapi jika tidak bertobat mereka akan mati dalam kesalahannya (bdk Yeh 33:7-9).

Sedangkan St. Paulus mengisyaratkan bahwa kasih itu dasar untuk melakukan segala perbuatan baik. Jika kita memiliki kasih hati kita terdorong untuk berbuat kasih kepada sesama agar mereka diselamatkan. Kasih membantu kita membuka cakrawala surgawi bagi hidup setiap orang. Kasih mendorong kita untuk bisa menasihati sesama, kasih juga mendorong kita untuk mampu mendengarkan nasihat orang lain. Jika kasih itu menyebar dan berbuah maka semua orang akan menikmati damai dan sukacita Tuhan !.  



  

    

Adhitz Ads