Abram
menjadi Abraham bukanlah sebuah bentuk pergantian nama tetapi sebuah perubahan
dengan menambah dua huruf saja HA di
antara huruf A dan M. Abram bahasa Ibrani berarti bapa, bapa
yang terpuji. Abraham juga bahasa Ibrani yang berarti bapa banyak orang – bapa bangsa.
Kita tahu Abram dipanggil dari Uhr pergi ke tanah terjanji, Kanaan. Hidup Abram
di Uhr tampaknya terpuji dalam hal-hal baik. Rupanya Tuhan jatuh hati padanya
sehingga ia perlu dibebaskan dari keadaan tanpa keturunan di negerinya sendiri
dan dipindahkan ke tanah terberkati, Kanaan, agar di sana ia bukan saja menjadi
terpuji melainkan menjadi bapa dari banyak bangsa, supaya ia melahirkan suatu
keturunan yang banyaknya seperti bintang di langit atau pasir di laut. Untuk itu
namanya diperpanjang menjadi ABRAHAM ! Perubahan nama ini bukanlah keinginan
Abram sendiri melainkan keinginan Allah yang memanggilnya. Ini adalah sebuah
bentuk perjanjian dari Allah kepada Abram, supaya Abram percaya dan selalu
terdorong untuk hidup dalam pengharapan akan terwujudnya janji itu. Kita lihat
bahwa seluruh bacaan pertama hari ini berisi janji Allah kepada Abram: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku
dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu
namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan
menjadi bapa sejumlah besar bangsa......”(Kej 17:3-9). Janji Allah kepada
Abraham terpenuhi seluruhnya. Dari istri Abraham, Sara, lahirlah Ishak yang
menjadi bangsa baru yakni Israel, dan dari gundiknya Hagar, lahirlah Ismael
menjadi bangsa baru yang lain. Dari dua anak ini lahirlah bangsa-bangsa yang
percaya kepada “Allah yang mahaesa dan mahakuasa” – monotheisme.
Yesus
berasal dari keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Yesus adalah orang Israel. Sebagai
seorang Israel, dalam bacaan Injil hari-hari terakhir ini, Yesus dan orang
Yahudi selalu bertengkar tentang hubungan mereka dengan Abraham. Dalam bacaan
Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa Abraham mengenal-Nya, lalu berkata: “Abraham
bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia
bersukacita." (Yoh 8:56). Abraham bersukacita karena dia mengenal Yesus,
sang Juru Selamat yang dijanjikan Allah kepadanya. Dalam perjanjian lama nama Yesus
disebut Mesias – Juru Selamat. Nama Yesus nama yang diberikan Allah melalui
malaikat Gabriel kepada Maria. Nama itu berarti Juru Selamat. Semua orang yang
percaya kepada-Nya diselamatkan. Berkat nama Yesus, semua bangsa yang percaya
kepada-Nya dipersatukan menjadi orang Kristen – para pengikut Yesus Kristus.
Dengan
semakin banyaknya para pengikut Yesus Kristus ini, janji Allah kepada Abraham
semakin sempurna, ia menjadi bapa dari banyak bangsa di bumi ini. Karena itu
kita bersyukur atas panggilan dan pilihan Allah kepada Abram. Dari sejarah ini
kita tahu bahwa Allah setia pada janji-Nya kepada orang-orang pilihan-Nya, Allah
setia dalam janji-Nya kepada semua pengikut Yesus Kristus dan kepada setiap
orang yang percaya kepada-Nya. Melalui Yesus Kristus semua bangsa yang percaya menjadi
terberkati dan boleh menikmati keselamatan abadi. Dengan menyandang nama
sebagai pengikut Yesus Kristus, Anda dan saya tak perlu berganti nama karena
pelbagai alasan di atas. Nama Anda dan saya sudah dibaptis menjadi nama yang
terberkati, tertulis dalam buku kerajaan-Nya dan akan mendapat jaminan
keselamatan abadi.