Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Maret 27, 2016

CHRISTUS VINCIT, CHRISTUS REGNAT, CHRISTUS IMPERAT…!

(Minggu Paska)

Salah satu lagu favorit yang selalu dinyanyikan pada pesta Paska, sebelum Konsili Vatikan II hingga tahun 1970-an, adalah lagu berjudul “Christus vincit, Christus regnat, Christus imperat” yang berarti: Kristus bangkit, Kristus meraja dan Kristus membebaskan! Setiap kali menyanyikan lagu ini, kita teringat akan pernyataan St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus: “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” (1 Kor 15:17). Dalam hal ini St. Paulus benar. Mengapa…?

  1. Jika Kristus tetap dalam kubur-Nya, semua cerita tentang Dia tidak pernah akan ditulis sebagai kabar gembira, sebab semua rasul-Nya akan kembali ke rumahnya masing-masing dan tokoh Yesus hanya dikenang secara pribadi oleh mereka sendiri. Dengan demikian Yesus tidak akan pernah diwartakan sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Janji Tuhan tentang keselamatan belum terpenuhi. Para rasul merasa kalah dan bersalah karena telah salah mengikuti seseorang yang tidak jelas tujuan kehadiran-Nya ke dunia ini.
  2. Jika Yesus tidak bangkit maka para imam, orang Farisi, ahli Taurat tetap merasa benar dan menang sebab telah menghukum mati seorang pemberontak yang pernah menamakan diri-Nya sebagai orang yang datang dari Allah.
  3. Kalau Yesus tidak bangkit maka Gereja Kristus tidak pernah ada sebab Roh Kudus tidak akan pernah turun atas para rasul dan semua janji Yesus atas mereka tidak akan pernah terpenuhi. Dengan demikian kita semua tetap dalam kegelapan dosa, sebab tak pernah ada penebus, meskipun Yesus sudah wafat di salib.


Namun syukur kepada Allah bahwa Yesus bangkit. Ia memang benar-benar bangkit. Kubur kosong yang disaksikan oleh para murid-Nya merupakan satu sejarah bahwa Dia bangkit. Pengalaman akan kebangkitan-Nya ini membuat rasul-rasul yang tadinya telah kehilangan harapannya seolah-olah tersulut kembali semangatnya untuk bercerita dan bersaksi bahwa Yesus yang sudah dibunuh itu, tidak mati karena Ia sudah bangkit kembali seperti yang telah dikatakan-Nya. Cerita tentang kebangkitan-Nya menjadi heboh dan membuat para musuh-Nya harus mengarang sebuah cerita abal-abal bahwa jenasahnya dicuri para murid-Nya. Saksi kebangkitan-Nya yang pertama adalah Maria Magdalena, rasul Yohanes dan Petrus disusul para rasul yang lain yang sedang ketakutan bersembunyi dalam satu rumah di Yerusalem. Cerita penampakan Yesus sesudah kebangkitan-Nya bukan hanya terjadi sekali tetapi berulang-ulang selama 40 hari sebelum kenaikan-Nya ke surga.

Cerita dan kesaksian tentang kebangkitan Yesus menjadi seperti bom yang meledak pada hari Pentakosta di saat para rasul menerima kuasa Roh Kudus dan karunia-karunia Allah terutama karunia keberanian, hikmat, kebijaksanaan, takut akan Allah, iman dan mujizat. Sebab pada waktu itu secara serentak mereka semua mengakui imannya akan Kristus: Yesus itu Tuhan dan Juru Selamat. Kisah para rasul telah menulis semua isi kesaksian mereka disusul empat injil yang diakui Gereja syah dan benar, yakni: Markus, Matius, Lukas dan Yohanes. Melalui pewartaan mereka dari waktu ke waktu dan seterusnya melalui semua orang percaya, nama Yesus menjadi topik utama dalam doa dan pewartaan Gereja. Semua cerita itu didukung juga oleh kesaksian hidup para kudus, para martir, bapa-bapa Gereja, dst. Nama Yesus meraja ke seluruh dunia.

Yesus meraja bukan hanya oleh nama-Nya, tetapi benar-benar telah diangkat menjadi Raja segala raja dan Raja atas segala bangsa oleh Allah, Bapa-Nya. Kuasa itu diterima-Nya ketika Ia telah menyelesaikan tugas penebusan di dunia dan naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa. Tongkat Kerajaan Allah diserahkan kepada-Nya. Dari surga Ia memimpin seluruh umat manusia dengan kuasa Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang menggerakkan hati dan pikiran manusia untuk mengenal dan mencintai kebenaran, keadilan, perdamaian dalam semangat kejujuran.

Yesus membebaskan. Pengakuan iman para rasul, Yesus diwartakan sebagai Tuhan dan Juru Selamat, telah menebus dosa kita melalui wafat-Nya di salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Ia adalah Mesias yang dijanjikan kepada bangsa Israel dalam Perjanjian Lama. Yesus itu tokoh yang membawa terang ke dunia, yang membebaskan kita dari kuasa kegelapan, dosa dan kematian, dari ketakutan akan kuasa-kuasa dunia ini, dari kebodohan, dari percaya sia-sia, dari kemiskinan dan kepicikan berpikir dan yang membebaskan kita dari sakit dan pelbagai penderitaan, yang mendorong kita untuk berjuang melawan penjajahan, penindasan, dan perampasan atas hak-hak dasar manusia dan juga yang mendorong kita untuk hidup sebagai saudara terhadap satu sama lain, saling menghargai dan mengasihi dengan tolong menolong dalam suka dan duka, dst.

Oleh pewartaan tentang wafat dan kebangkitan-Nya, kita semua percaya bahwa Yesus bukan wafat dan bangkit untuk memuliakan diri-Nya sendiri tetapi untuk memuliakan nama Allah, Bapa-Nya dan Allah mengangkat Dia menjadi Raja, sebab Dialah yang membebaskan kita dari dosa, derita dan maut dan kita pun selalu hidup dalam kemenangan.

SELAMAT PESTA PASKA DAN HIDUPLAH DALAM KEMENANGAN BERSAMA-NYA…!

Adhitz Ads