Salah satu lagu favorit yang selalu dinyanyikan pada pesta Paska, sebelum Konsili Vatikan II hingga tahun 1970-an, adalah lagu berjudul “Christus vincit, Christus regnat, Christus imperat” yang berarti: Kristus bangkit, Kristus meraja dan Kristus membebaskan! Setiap kali menyanyikan lagu ini, kita teringat akan pernyataan St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus: “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” (1 Kor 15:17). Dalam hal ini St. Paulus benar. Mengapa…?
- Jika Kristus tetap dalam kubur-Nya, semua cerita tentang Dia tidak pernah akan ditulis sebagai kabar gembira, sebab semua rasul-Nya akan kembali ke rumahnya masing-masing dan tokoh Yesus hanya dikenang secara pribadi oleh mereka sendiri. Dengan demikian Yesus tidak akan pernah diwartakan sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Janji Tuhan tentang keselamatan belum terpenuhi. Para rasul merasa kalah dan bersalah karena telah salah mengikuti seseorang yang tidak jelas tujuan kehadiran-Nya ke dunia ini.
- Jika Yesus tidak bangkit maka para imam, orang Farisi, ahli Taurat tetap merasa benar dan menang sebab telah menghukum mati seorang pemberontak yang pernah menamakan diri-Nya sebagai orang yang datang dari Allah.
- Kalau Yesus tidak bangkit maka Gereja Kristus tidak pernah ada sebab Roh Kudus tidak akan pernah turun atas para rasul dan semua janji Yesus atas mereka tidak akan pernah terpenuhi. Dengan demikian kita semua tetap dalam kegelapan dosa, sebab tak pernah ada penebus, meskipun Yesus sudah wafat di salib.
Namun
syukur kepada Allah bahwa Yesus bangkit. Ia memang benar-benar bangkit. Kubur
kosong yang disaksikan oleh para murid-Nya merupakan satu sejarah bahwa Dia
bangkit. Pengalaman akan kebangkitan-Nya ini membuat rasul-rasul yang tadinya
telah kehilangan harapannya seolah-olah tersulut kembali semangatnya untuk
bercerita dan bersaksi bahwa Yesus yang sudah dibunuh itu, tidak mati karena Ia
sudah bangkit kembali seperti yang telah dikatakan-Nya. Cerita tentang
kebangkitan-Nya menjadi heboh dan membuat para musuh-Nya harus mengarang sebuah
cerita abal-abal bahwa jenasahnya dicuri para murid-Nya. Saksi kebangkitan-Nya yang
pertama adalah Maria Magdalena, rasul Yohanes dan Petrus disusul para rasul
yang lain yang sedang ketakutan bersembunyi dalam satu rumah di Yerusalem.
Cerita penampakan Yesus sesudah kebangkitan-Nya bukan hanya terjadi sekali
tetapi berulang-ulang selama 40 hari sebelum kenaikan-Nya ke surga.
Cerita dan kesaksian tentang
kebangkitan Yesus menjadi seperti bom yang meledak pada hari Pentakosta di saat
para rasul menerima kuasa Roh Kudus dan karunia-karunia Allah terutama karunia
keberanian, hikmat, kebijaksanaan, takut akan Allah, iman dan mujizat. Sebab pada
waktu itu secara serentak mereka semua mengakui imannya akan Kristus: Yesus itu Tuhan dan Juru Selamat. Kisah
para rasul telah menulis semua isi kesaksian mereka disusul empat injil yang
diakui Gereja syah dan benar, yakni: Markus, Matius, Lukas dan Yohanes. Melalui
pewartaan mereka dari waktu ke waktu dan seterusnya melalui semua orang
percaya, nama Yesus menjadi topik utama dalam doa dan pewartaan Gereja. Semua
cerita itu didukung juga oleh kesaksian hidup para kudus, para martir,
bapa-bapa Gereja, dst. Nama Yesus meraja ke seluruh dunia.
Yesus
meraja bukan hanya oleh nama-Nya, tetapi benar-benar telah diangkat
menjadi Raja segala raja dan Raja atas segala bangsa oleh Allah, Bapa-Nya.
Kuasa itu diterima-Nya ketika Ia telah menyelesaikan tugas penebusan di dunia
dan naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa. Tongkat
Kerajaan Allah diserahkan kepada-Nya. Dari surga Ia memimpin seluruh umat
manusia dengan kuasa Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang menggerakkan hati dan
pikiran manusia untuk mengenal dan mencintai kebenaran, keadilan, perdamaian
dalam semangat kejujuran.
Yesus
membebaskan. Pengakuan iman para rasul, Yesus diwartakan sebagai Tuhan dan
Juru Selamat, telah menebus dosa kita melalui wafat-Nya di salib dan
kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Ia adalah Mesias yang dijanjikan kepada
bangsa Israel dalam Perjanjian Lama. Yesus itu tokoh yang membawa terang ke
dunia, yang membebaskan kita dari kuasa kegelapan, dosa dan kematian, dari
ketakutan akan kuasa-kuasa dunia ini, dari kebodohan, dari percaya sia-sia,
dari kemiskinan dan kepicikan berpikir dan yang membebaskan kita dari sakit dan
pelbagai penderitaan, yang mendorong kita untuk berjuang melawan penjajahan,
penindasan, dan perampasan atas hak-hak dasar manusia dan juga yang mendorong
kita untuk hidup sebagai saudara terhadap satu sama lain, saling menghargai dan
mengasihi dengan tolong menolong dalam suka dan duka, dst.
Oleh pewartaan tentang wafat dan kebangkitan-Nya,
kita semua percaya bahwa Yesus bukan wafat dan bangkit untuk memuliakan diri-Nya
sendiri tetapi untuk memuliakan nama Allah, Bapa-Nya dan Allah mengangkat Dia
menjadi Raja, sebab Dialah yang membebaskan kita dari dosa, derita dan maut dan
kita pun selalu hidup dalam kemenangan.
SELAMAT PESTA PASKA DAN HIDUPLAH DALAM KEMENANGAN BERSAMA-NYA…!
SELAMAT PESTA PASKA DAN HIDUPLAH DALAM KEMENANGAN BERSAMA-NYA…!