Sebagai manusia, Yesus membutuhkan
suasana kebersamaan seperti itu, sebab sedikit waktu lagi Ia akan menghadapi
tugas yang amat berat dalam hidup-Nya. Tinggal seminggu lagi orang Yahudi
merayakan Paska, dan Paska itu adalah yang terakhir bagi-Nya. Karena itu Ia
coba menciptakan kebersamaan dengan para sahabat-Nya, yaitu murid-muridNya
sendiri dengan Lazarus, Marta dan Maria. Kebetulan seminggu sebelumnya Ia
membangkitkan Lazarus dari kematiannya. Ia ingin menengoknya sekali lagi guna
memastikan perkembangan kesehatan yang dialami sahabat-Nya itu. Apakah Lazarus
sungguh-sungguh sehat ataukah masih perlu perawatan lanjutan…?
Ketika tiba di rumah ketiga bersaudara
ini tampaknya Lazarus sehat dan mereka pun sibuk dalam cerita-cerita. Pada saat
istimewa itu saudari Lazarus yang bernama Maria mengambil minyak narwastu lalu
mengurapi Yesus hingga seluruh ruangan diliputi keharuman wangi-wangian yang
semerbak baunya. Suasana itu tentu terasa nyaman dan menyenangkan. Perbuatan Maria
ini dinilai Yesus sebagai persiapan untuk kematian-Nya. Kehadiran Yesus di
tengah ketiga bersaudara ini berhasil membuat Bethany menjadi tempat yang
menyenangkan (Yoh 12:1-11). Atas dasar itulah saya boleh mengatakan mari MENCIPTAKAN BETHANIA.
Nabi Yesaya, tujuh abad sebelum
kedatangan Yesus ke dunia sudah bernubuat bahwa “Lihat, itu hamba-Ku yang
Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh
Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak
akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh
yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya
tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia
sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia
menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya” (Yes 42:1-4).
Nubuat ini mau menyatakan kepada kita bahwa Putera Manusia yang dipenuhi Roh Allah
itu akan mengalami tugas berat, menjadi seperti buluh yang patah terkulai dan
seperti sumbu yang pudar nyalanya, namun Ia tak akan patah atau tak akan pudar
nyalanya. Sebab Ia datang atas nama diri-Nya sendiri melainkan atas perintah
Bapa-Nya.
Yesus tahu akan semua yang akan
terjadi atas diri-Nya, karena itu dalam banyak kesempatan sebelum ke Bethany
itu Ia sendiri sudah seringkali mengatakan dengan terus terang bahwa Ia akan
ditangkap, diadili dan dihukum mati di salib. Meskipun Ia menerima tugas ini
dengan penuh penyerahan diri dan taat pada kehendak Allah, dengan menciptakan
persaudaraan Bethany ini Yesus siap menerima tugas berat itu dengan suatu
keyakinan bahwa Ia akan menyelesaikan tugas itu dengan sempurna dan Ia menang, dosa
manusia akan ditebus dengan wafat dan kebangkitan-Nya.
Di tengah dunia yang penuh pencobaan
dan godaan ini, banyak orang risau, galau, takut dan jika tak teratasi mereka
tenggelam dalam keputusasaan. Yang dicari di tengah suasana seperti ini adalah
hiburan-hiburan semu yang tidak membebaskan. Hari ini Yesus menunjukkan kepada kita
satu jalan yang menyenangkan dalam mengatasi tantangan-tantangan hidup yakni menciptakan
persaudaraan Bethania…! Di sana ada perjumpaan dengan Tuhan, ada cerita-cerita
bersama-Nya, ada syering-syering iman tentang-Nya, ada doa dan dan ekaristi, ada
urapan wewangian rahmat yang ditimbulkan olehnya, maka segala kerisauan hati
pun lenyap dan pergi bersama berlalunya waktu…!