Secara pribadi, sejak membaca Injil
hari ini untuk pertama kali waktu SD kelas II, saya merasa ungkapan “Bapa-KU
dan Bapamu, Allah-KU dan Allahmu”, adalah ungkapan terindah dari Tuhan
Yesus untuk Maria Magdalena dan kita yang percaya. Hemat saya, dalam ungkapan
ini secara implisit Yesus mau mengatakan kepada kita bahwa oleh wafat-Nya di
kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, telah tercipta kembali
sebuah hubungan baru antara Allah dan manusia. Di dalam dua peristiwa mulia ini,
karya keselamatan, menebus dosa manusia sudah terlaksana secara sempurna oleh Allah
sendiri melalui Yesus Kristus. Maka, tak ada lagi pembatas atau jurang yang
menghalangi hubungan itu. Jembatan penghubung antara surga dan dunia sudah
selesai dikerjakan oleh Yesus, melalui salib suci-Nya, sehingga dalam doa devosi
jalan salib, kita pun boleh berseru kepada Tuhan Yesus: “Kami menyembah Dikau
ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu, sebab oleh salib suci-Mu Engkau telah menebus
dosa dunia”.
Akan tetapi walaupun jembatan
penghubung itu sudah ada, toh kita tidak bisa secara otomatis melewatinya. Kita perlu diterima secara resmi ke dalam
komunitas hidup baru melalui sakramen pembaptisan. Untuk itu Petrus dalam
kotbahnya di depan banyak orang menegaskan: "Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kis 2:38).
Komunitas kristiani adalah komunitas
yang terbentuk oleh keyakinan yang sama akan Allah melalui Yesus Kristus. Ini
adalah sebuah mazhab baru yang dimulai oleh para rasul karena pewartaan mereka
pada hari Pentakosta dan seterusnya. Semua orang yang percaya kepada Yesus
Kristus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, terdaftar menjadi
anggotanya melalui jalan pertobatan dan pembaptisan. Persekutuan baru ini
disebut anggota Gereja Yesus Kristus, katolik, kudus dan apostolik. Dengan
status yang baru ini, anggota komunitas ini diangkat menjadi anak Allah dan
ahli waris Kerajaan Allah. Karena status ini maka anggota Gereja Kristus ini
boleh menyapa Allah sebagai Bapa, bukan Bapa angkat melainkan Abba, Bapa dalam
arti yang sesungguhnya.
Aku pergi kepada “Bapa-Ku dan Bapamu”
memiliki arti penuh ketika hidup kita diperbaharui dalam pertobatan dan
pembaptisan, sebagaimana Maria Magdalena bertobat dari dosanya dan menjadi
murid yang setia lalu mengikuti Yesus sampai ke
Golgotha. Sebagai hadiahnya ia menjadi orang pertama yang menjumpai
Yesus sesudah kebangkitan-Nya dan mendengar ucapan di atas: Aku pergi kepada Bapa-KU dan Bapamu, Allah-KU
dan Allahmu…!