Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Maret 19, 2016

KETULUSAN YOSEF ADALAH KEBAHAGIAAN MARIA…!

(Pesta St. Yosef)


Panggilan Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan bagi manusia terjadi dengan pelbagai cara. Abraham didatangi Allah sendiri dan mengajak dia pindah dari kampungnya menuju tanah terjanji, tanah yang subur dan kaya dengan janji-janji yang hebat dan luar biasa. Abraham percaya dan pergi, lalu setibanya di sana semua janji itu terpenuhi. Abraham dipuji sebagai bapa bangsa yang beriman teguh. Maria didatangi malaikat Gabriel yang menyampaikan pesan surgawi bahwa ia dipilih menjadi Bunda Yesus melalui peran Roh Kudus. Maria menerima pilihan itu dalam iman dan ia pun mengandung Yesus, Sang Juru Selamat. Panggilan Yosef terjadi dalam mimpi, ia diminta kesediaannya oleh seorang malaikat agar menerima Maria sebagai istrinya di saat ia masih berencana memutuskan tali pertunanganan karena dia sudah tahu bahwa Maria mengandung. Yosef mengimani pesan itu dan menjadi suami Maria. Kesiapan Yosef menerima Maria adalah sebuah ketulusan iman Yosef yang percaya dan taat Allah. Ketulusan itu membuat Maria berbahagia, sebab dengan itu Maria bebas dari tuduhan masyarakat banyak bahwa ia mempunyai anak tanpa suami. Jika tidak demikian ia bisa dirajam dengan batu menurut hukum Musa (bdk. Mat 1:16.18-21.24a).

Abraham, Maria dan Yosef yang kita sebut namanya di atas telah direncanakan Tuhan untuk mengambil bagian dalam rencana penebusan manusia. Abraham dipanggil menjadi cikal bakal bangsa yang baru, bangsa yang terberkati, bangsa terpilih. Abraham melahirkan Ishak dan kemudian bangsa ini menamakan dirinya bangsa Israel, bangsa yang hidup dalam iman akan Allah yang esa dan mahakuasa. 2000 tahun kemudian dari keturunan Abraham yang terberkati ini lahirlah Maria, orang Nasareth. Ia dipertemukan dengan Yosef, keturunan Daud. Pengalaman perjumpaan ketiga tokoh iman ini dengan Allah, tampaknya sederhana atau biasa saja, tetapi peran mereka masing-masing menghasilkan sesuatu yang luar biasa – penebusan bagi umat manusia.

Dalam hubungan dengan pesta hari ini, Gereja memilih bacaan pertama tentang janji Allah kepada Daud. Janji itu berisi mengenai rencana Allah untuk mengokohkan takhta kerajaan Daud selama-lamanya, melalui keturunannya termasuk Yesus Kristus (2 Sam 7:4-5a.12-14a.16). Alur rencana Allah dalam diri Abraham, Ishak, Yakub, dst hingga Maria dan Yosef bukan suatu kebetulan, tetapi tanda kesetiaan Allah terhadap bangsa pilihan-Nya dan umat manusia. Keunggulan tokoh-tokoh ini dipakai Tuhan untuk mewujudkan rencana-rencana-Nya. Mereka telah mengimani panggilan Tuhan dan melalui mereka terwujudlah keselamatan.

Setiap orang yang percaya dapat dipakai Tuhan untuk mewujudkan rencana keselamatan-Nya atas dunia ini. Panggilan itu bukan bergantung kepada layak tidaknya kita di hadapan Tuhan, tetapi itu terjadi semata-mata atas kehendak dan rencana Tuhan sendiri, panggilan bisa datang pada orang baik pun bisa terjadi pada orang berdosa. Yang pasti semua panggilan Tuhan atas diri kita bertujuan untuk menyelamatkan kita sendiri dan sesama manusia di dalam dunia ini. Jika ketulusan Yosef telah membahagiakan Maria dan menyelamatkan manusia, maka ketulusan jawaban kita atas panggilan akan menyenangkan Tuhan sendiri dan membahagiakan sesama yang ada di sekitar kita. Tuhan bukan hanya memerlukan Abraham, Maria dan Yosef. Pada zaman ini Tuhan memerlukan kita…!

Adhitz Ads