Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Maret 15, 2016

TIADA YANG LAIN, KECUALI YESUS…!

Bapa Goris adalah seorang pemangku adat di kampungnya. Dalam syeringnya kepada para peserta konvensi kharismatik katolik di Labuan Bajo, Oktober 2013 ia bersaksi: ”Saya dibaptis menjadi katolik sejak usia bayi. Saya mengikuti pendidikan SD hingga tamat, namun tidak dapat melanjutkannya karena saya satu-satunya lelaki sulung yang bisa membantu orang tua untuk bekerja di kebun, sawah dan belanja ke pasar. Sesudah saya menikah ayahku meninggal dan saya harus menggantikannya menjadi pemangku adat. Karena sudah lazim melihat dan mendampingi ayah dalam mengatur upacara-upacara adat tak ada kesulitan bagi saya untuk menjalankan tugas itu. Namun semakin tekun saya membaca Kitab Suci terutama Kitab Ibrani lama kelamaan saya merasa tidak nyaman menjalankan upacara-upacara adat. Alasannya, pertama: saya sudah mengerti bahwa darah binatang bukanlah korban yang diandalkan lagi ketika sudah ada korban salib, korban yang sempurna yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Kedua, saya juga merasa kasihan ketika dalam upacara adat banyak sekali kerugian yang dirasakan baik pada keluarga saya sendiri maupun pada keluarga lain yang meminta bantuan saya untuk memimpin upacara-upacara adat itu. Saya melihat selalu ada belenggu ketakutan yang menggerogoti saya dan orang sekampung jikalau darah dan urat hati binatang persembahan memprediksi adanya hal yang tidak beres pada mereka yang memohon restu dari Tuhan dan nenek moyang dll”.

“Dengan pengalaman ini saya perlahan-lahan menyampaikan kepada orang sekampung bahwa kalau ada permohonan untuk mengadakan upacara tertentu dalam keluarga mereka, saya menggantikannya dengan doa-doa kristiani. Saya mencari buku panduan memimpin upacara doa di kebun, di rumah, di sawah dll. Jika ada imam saya meminta imam untuk merayakan kurban ekaristi saja untuk semuanya. Dalam doa kristiani selalu ada ketenangan, sebab saya sangat yakin akan kuasa Yesus Kristus sebagai jalan kepada Bapa-Nya. Anak-anak saya masuk SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, semuanya didoakan secara katolik saja dan tidak didoakan dengan upacara adat. Enam anak saya maju dalam pelajaran mereka dan ada yang sudah menjadi guru dan pegawai. Saya dan istri saya senang menyaksikan kemajuan yang dicapai oleh anak-anak kami. Lama kelamaan orang-orang sekampung semuanya mengikuti saran dan keyakinan saya. Dengan banyak pengetahuan yang saya terima dalam kegiatan konvensi ini saya semakin percaya bahwa tak ada kuasa lain yang menyelamatkan hidup saya selain Yesus”.

Perjalanan panjang bangsa Israel menuju tanah terjanji menimbulkan banyak kebosanan dan penderitaan. Situasi padang gurun sungguh-sungguh menantang. Tidak heran kalau orang Israel marah-marah kepada Tuhan dan Musa serta menghujat-Nya. Akibatnya mereka menderita kena pagutan ular tedung yang berbisa dan banyak orang Israel yang mati. Ketika mereka sadar akan ksesalahannya, mereka memohon ampun pada Tuhan melalui Musa. Musa membuat ular perunggu, ditancapkan pada salib yang tinggi, supaya setiap orang yang terpagut ular tedung dapat luput dari kematian bila memandang ular tembaga itu (Bil 21:4-9). Doa Musa dan simbol ular  tembaga yang terpancang tinggi itu menyelamatkan bangsanya dari kematian.

Doa dan lambang yang dipakai Musa ini dalam Perjanjian Baru diibaratkan pada Tuhan Yesus yang ditinggikan pada salib. Setiap orang yang memandang Dia yang ditinggikan di salib dan percaya kepada-Nya diselamatkan dari kematian kekal. Karena itu dalam perdebatan yang kita baca dalam Injil hari ini, tentang eksistensi-Nya sebagai utusan dari Allah, Yesus berkata: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (Yoh 8:28-29). Ketika ditinggikan di salib Yesus berdoa agar Bapa-Nya mengampuni semua orang yang menyusahkan diri-Nya sejak penangkapan-Nya hingga Ia disalibkan, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Orang-orang yang percaya dan mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat mendapat jaminan menerima hidup kekal. Sebab hanya darah kudus-Nya yang Ilahi itu menjadi satu-satunya korban yang syah dan sempurna, yang dipersembahkan untuk menebus dosa manusia. Dengan demikian secara otomatis darah Yesus ini menjadi korban Perjanjian Baru menggantikan korban darah binatang dalam Perjanjian Lama.

Tiada korban lain yang yang syah dan benar yang sanggup menyelamatkan kita, selain korban Yesus yang telah ditinggikan di salib. Bila kita sudah percaya kepada Kristus tetapi masih berpegang teguh pada korban Perjanjian Lama, itu namanya dualisme dalam mengimani Tuhan. Dualisme dapat menjauhkan kita dari keakraban dengan Yesus Kristus, sebagai satu-satunya Pengantara kita pada Bapa. Keberanian untuk meninggalkan adat istiadat lama bukanlah sebuah tindakan tidak menghormati warisan nenek moyang tetapi suatu keberanian iman untuk percaya bahwa hanya satu saja korban yang syah dan berkenan kepada Allah, yaitu korban Kristus. Anggur yang baru tidak cocok disimpan dalam kerbat yang lama. Anggur baru harus disimpan dalam kerbat yang baru!

Adhitz Ads