Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Maret 05, 2016

RENDAH HATI, KUNCI KEMENANGAN DALAM DOA…!

Pak Raymund selalu menasihati anak-anaknya agar bersikap rendah hati dalam relasi dengan sesama. “Rendah hati adalah kunci utama untuk mendapatkan banyak sahabat dan rejeki dalam hidup”, ia mengawali nasihatnya. “Aku dan ibu kamu hidup dari belaskasihan sesama, aku adalah anak yatim dan ibu kamu anak yatim piatu. Kami berdua sama-sama berasal dari pendidikan di panti asuhan, para suster di panti asuhan itulah yang mendidik kami menjadi orang baik dan bisa berhasil seperti sekarang ini. Aku dan ibu kamu ingin agar kamu tidak sombong tetapi rendah hati, selalu menghargai sesama dan mau menolong orang-orang yang menderita. Ada banyak anak di panti di mana kami pernah tinggal, jika kamu libur, kunjungi mereka sambil membawa ole-ole supaya anak-anak di panti itu boleh merasakan kebahagiaan karena perhatian dari sesamanya. Semangat kasih dan kerendahan hatimu akan membuat mereka bersemangat untuk mengejar cita-cita mereka. Aku dan ibu kamu sudah merasakan semua itu. Jika kamu rendah hati, kamu akan diberkati dalam hidup. Kamu akan memiliki banyak sahabat dan akan mendapat banyak rahmat dari Tuhan dalam hidup kamu”.

Semua manusia itu orang berdosa, tak ada yang bersih dan suci, selain Tuhan Yesus dan bunda-Nya Maria. Meski manusia itu makhluk mulia, namun berhadapan dengan Tuhan, ia tak punya arti apa-apa, juga tak ada sesuatu pun yang dapat dibanggakan, sebab dari kodratya manusia diciptakan dalam dosa. Orang-orang yang rendah hati selalu merasa diri tidak pantas di hadapan Tuhan, karena mereka sadar bahwa mereka adalah orang berdosa, seperti si pemungut cukai dalam Injil hari ini. Dengan sopan dan rendah hati ia memasuki kenisah dan duduk paling jauh di belakang. Sambil menepuk dada ia berdoa kepada Tuhan: Tuhan, ampunilah aku orang berdosa ini! Kata Tuhan Yesus: hanya doanya yang dibenarkan Allah, sebab ia telah berdoa dengan rendah hati (bdk Luk 18:9-14). Dalam hidup ini kita memerlukan banyak pertolongan, baik dari Tuhan sendiri maupun dari sesama manusia. Pertolongan itu hanya bisa kita peroleh bila kita memiliki sikap rendah hati dalam membangun relasi dengan Tuhan sendiri dan sesama pada saat kita memintanya. Kunci terkabulnya setiap permintaan adalah “sikap rendah hati”.

Kata Tuhan melalui nabi Hosea dalam bacaan pertama, “Aku menyukai kasih setia bukan kurban sembelihan”. Mungkin banyak orang mengira, semakin banyak membawa persembahan kepada Tuhan, entah itu korban bakar atau persembahan lainnya, semakin banyak pula rahmat yang mereka peroleh. Akan tetapi jika persembahan itu dipersembahkan hanya untuk dilihat orang, dilakukan tanpa kasih, tanpa iman dan semangat kerendahan hati, semuanya tidak berguna. Tuhan bersabda: “kasihmu seperti kabut, seperti embun yang hilang pagi-pagi benar....(bdk Hos 6:1-6). Kebajikan utama yang patut dihayati dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama adalah hubungan KASIH. Kasih lahir dari kerendahan hati. Allah mengasihi manusia bukan hanya dengan bersabda, tetapi dengan rendah hati, datang ke dunia, lahir sebagai seorang anak manusia, hidup dalam kehinaan dan kemiskinan, rela diperlakukan sebagai orang berdosa (walau tanpa dosa), rela dihukum mati demi menebus dosa manusia. Kerendahan hati Yesus, dalam segala perkataan dan tindakan-Nya, mampu membuka pintu surga. Oleh derita, wafat dan kebangkitan-Nya kita semua mendapat jaminan kembali kepada Bapa. Doa kita yang lahir dari kerendahan hati, seperti hati-Nya dan dalam nama-Nya, itulah kunci kemenangan kita dalam doa.

Adhitz Ads