Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Maret 06, 2016

SEMANGAT BARU DI BALIK PERTOBATAN…!

Sejak lima tahun sesudah menikah, yakni sekitar 30 tahun, Pak Revi tak pernah ke Gereja lagi, akibat banyak kegagalan dalam usaha-usahanya. Ia sangat frustrasi. Setiap ia mencari hiburan ke tempat orang bermabukan, berjudi dan pelacuran. Utangnya banyak, bila kembali ke rumah selalu bertengkar dengan istrinya. Pendidikan anak-anak tidak dihiraukannya. Setelah konsultasi dan syering ke banyak teman dekat, istrinya, pegawai pada bank swasta, bertahan dalam situasi itu sambil terus-menerus berdoa. Ia teringat akan riwayat hidup Santa Monika yang bertahan dalam doa sampai suami dan Agustinus anaknya bertobat. Ia tetap ke Gereja dan mengikuti kegiatan rohani lainnya. Saat persembahan dalam ekaristi, pada waktu memasukkan kolekte ke dalam peti derma, ia selalu berdoa: “Tuhan, derma ini kupersembahkan untuk pertobatan suamiku, sebab aku mencintainya”. Setengah jam sesudah misa ia duduk bersemadi di depan Sakramen Mahakudus, berdoa untuk intensi yang sama, agar suaminya bertobat.

Suatu saat, sekitar pukul 22.00 pak Revi pulang dengan menangis ke rumah dan menemui istrinya yang sedang menonton film tentang keluarga bahagia. Pak Revi langsung berlutut di depan istrinya, mencium kakinya. Dengan terisak ia berkata: “Sayang, maafkanlah aku. Sudah terlalu lama aku menyakitkan engkau dan anak-anak, mulai hari ini aku mau bertobat”. Revi pun berkisah sambil meneteskan air mata: “Tadi pagi secara kebetulan aku bertemu dengan seorang imam yang memberi minyak suci kepada seorang temanku yang sekarat karena kecelakaan mobil. Aku menolong teman itu dan menghantarnya ke rumah sakit. Pada saat yang sangat kritis, imam itu datang dan berdoa memberinya minyak suci. Sesudah pelayanan itu, imam ini memanggil saya dan berkata: “Revi, sudah lama saya tidak bertemu kamu. Saya perlu denganmu sekarang di paroki. Dalam perjalanan ke paroki aku dipaksa duduk berdampingan dengannya. Sambil menyetir mobil, ia berkata: “Revi saya tahu orang yang menerima minyak suci itu adalah teman dekatmu. Kalau kamu juga tidak bertobat, sebentar lagi kamu akan menerima minyak suci dalam keadaan sekarat seperti dia”. Kata-kata imam itu membuat saya gemetar dan tidak bisa menjawabnya. Saya tidak tahu mengapa dia berkata seperti itu, tetapi hati saya seperti disambar petir mendengar kalimat itu. Setelah tiba di pastoran aku langsung minta pengakuan dosa. Dia menasihati aku selama satu jam. Karena itulah sekarang aku pulang dan berniat untuk berhenti dari segala perbuatan salah yang aku lakukan selama ini. Ampunilah aku, sayang! Istrinya langsung bersyukur dalam hati dan berkata: Terima kasih Tuhan, Engkau telah mendengar doaku dan membuat suamiku bertobat. Dia menangis dan menjawab: Aku mengampunimu Revi…!

Dalam bacaan kedua hari ini Santu Paulus menulis: “Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”. (2 Kor 5: 17-21).

Istri Revi mengimani bacaan ini, karena itu ia tak henti-hentinya datang kepada Tuhan, dengan tekun dan setia ia berdoa agar suaminya bertobat. Ia percaya hanya Kristus yang bisa membuat suaminya sadar dan bertobat. Apa yang terjadi pada suaminya melalui imam di parokinya adalah jawaban dari doa-doanya. Suaminya bertobat dan mengenakan baju baru, semangat pertobatan. Ayah si anak hilang dalam Injil hari ini mengenakan baju baru kepada anaknya yang barusan pulang setelah merantau. Ayah melakukan hal itu karena anaknya mohon ampun dan ingin kembali ke rumah orang tuanya. Setelah itu mereka mengadakan pesta perjamuan syukur karena anaknya kembali. Sikap ayah yang baik ini menggambarkan sikap Allah yang mau memberi ampun kepada setiap orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya. Allah sungguh Maharahim, Pengasih dan Penyayang. Ia tidak melihat masa lalu dari orang berdosa. Ia hanya melihat masa kininya, ketika seseorang datang kepada-Nya dengan penuh penyesalan dan mohon ampun (Luk 15:11-32).

Ketika orang Israel tiba di tanah terjanji, mereka disunat oleh Yosua. Setelah itu mereka merayakan Paska. Mereka bersyukur atas tanah baru, tanah warisan nenek moyang mereka dari Abraham, Isaak dan Yakub. Melalui upacara sunat dan perayaan itu, Allah ingin menghapus cela Mesir yang melekat pada bangsa itu, yaitu cela berhala serta cacat hidup lainnya yang telah dirasuki oleh budaya bangsa Mesir. Mereka harus melepaskan semua kebiasaan lama dari Mesir dan mengenakan baju baru, semangat baru, semangat kemenangan sebagai bangsa terpilih, semangat dari Allah yang telah membimbing mereka selama 40 tahun dalam perjalanan di padang gurun. Paska pertama di tanah terjanji ini adalah perayaan kemenangan atas cara hidup lama di Mesir dan padang gurun. Di tanah terjanji ini mereka harus hidup dalam kemerdekaan, kemenangan, membaharui perjanjian dengan Tuhan, hidup taat dalam kasih kepada Allah dan sesama. Inilah bentuk pertobatan, setelah mengembara selama 40 tahun.

Adhitz Ads