Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Maret 03, 2016

JALANKU, JALAN KEBAHAGIAAN…!

Tak terhitung banyaknya orang kudus, baik yang sudah digelar kudus oleh Gereja maupun yang belum, kalau mereka memberi kesaksian tentang jalan yang mereka lalui dalam hidup dan karyanya, mereka semua bersaksi: Jalan Tuhan adalah kebahagiaan! Apakah mereka hidup dan bekerja dalam kedamaian dan sukacita; ataukah mereka hidup dan bekerja dalam kesukaran dan derita, mereka tetap berkata: Inilah jalan Tuhan, dan Tuhan adalah jalan kebahagiaan. Sebab mereka tahu dan yakin, semua yang mereka hayati dan kerjakan bersama Tuhan, pasti berada dalam rencana Tuhan, suka dan dukanya disertai dan diberkati Tuhan, manis dan pahitnya pasti dalam lindungan Tuhan guna menghantar mereka ke satu tujuan akhir: KESELAMATAN…!

Sebagai seorang nabi Yeremia telah merasakan suka dan dukanya menjadi nabi Tuhan. Meski ditimpa banyak kesukaran ia terus berjuang mengingatkan bangsa Israel akan kelalaian serta dosa mereka melawan perintah Tuhan: “Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia” (Yer 7:23)! Namun bangsa ini tetap tidak mau mendengar dan pada akhirnya mereka semua terjerumus dalam kesulitan hidup. Mereka diserang bangsa asing dan dikalahkan. Sebab mereka memilih jalan yang salah yakni jalan berhala, jalan mesum dan berbuat lebih jahat dari nenek moyang mereka. Mereka tidak mau menerima pengajaran yang baik.

Demikian juga sifat dan sikap orang Yahudi pada zaman Yesus. Segala perbuatan baik yang dilakukan Yesus mereka tolak bahkan menilai Yesus sebagai kepala dari setan-setan. Mereka mengatakan dalam Injil hari ini: “Ia mengusir dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (Luk 11:14-23). Lalu Yesus menjelaskan bahwa tidak mungkin setan melawan dirinya sendiri. Kalau terjadi demikian maka kerajaan setan itu akan terpecah-pecah. “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”.

Tugas Yesus dalam pewartaan-Nya sangat berat, Ia mengalami penolakan sama seperti yang dialami oleh nabi Yeremia. Akan tetapi Yesus terus menerus mengelilingi semua desa dan kota, berkotbah sambil menyembuhkan dan mengusir setan. Kemana-mana Ia menyatakan kepada bangsa ini: Kerajaan Allah sudah dekat bahkan ada padamu. “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa jika tidak melalui Aku” (Yoh 14:6).

Para kudus yang saya sebut kesaksiannya di atas telah melewati jalan Tuhan. Jalan Tuhan memang bukan jalan yang mudah, bahkan penuh onak dan duri, penuh derita dan kepahitan. Dia sendiri telah menempuh jalan yang pahit sejak dikandung dalam kandungan Maria hingga wafat di kayu salib. Ia menempuh semua itu demi keselamatan manusia. Selama masa puasa ini sesungguhnya kita diajak untuk berjalan bersama Dia dalam kesukaran itu agar dosa kita sendiri dan dosa sesama kita ditebus. Tuhan membiarkan kita berjalan dalam kesukaran demi kebahagiaan, jalan-Nya adalah yang jalan yang sukar tetapi itulah jalan menuju kebahagiaan…!

Adhitz Ads