Sebaliknya
juga para imam itu bersaksi: tak sedikit pula kita jumpai di tempat kerja baru
mereka yang hanya banyak bicara tetapi tidak punya aksi nyata, mereka yang
punya nama dalam DPP (Dewan Pastoral Paroki) namun tak pernah terlibat dalam
kegiatan apa pun, mereka yang suka mengeritik tentang kebijakan paroki tetapi
tak pernah datang misa Minggu, mereka yang tak memberi apapun dalam aksi sosial
tetapi suka mengomel, mereka yang tak pernah mengaku dosa tetapi selalu
menerima komuni, mereka yang hanya rajin ikut berjaga jika ada orang mati
karena di situ ada judi, mereka yang sering hadir misa tetapi tega mengambil
kolekte, mereka yang datang ke Gereja hanya pada saat baptis, komuni pertama,
pernikahan dan kematian. Jika dibuat litani sampai ke ujung bumi pun tak akan
selesai. Mereka tinggal dalam Kerajaan Allah tetapi tidak menikmati dekatnya
kehadiran Allah.
Bagi mereka
yang dekat dengan Kerajaan Allah ini termasuk dalam kategori: “mencintai Allah
dengan segenap hati dan mencintai sesama seperti diri sendiri”, demikian kata
Yesus kepada seorang ahli Taurat yang memberi jawaban amat bijaksana ketika
menanggapi jawaban Yesus. Sedangkan kepada mereka yang jauh dari Kerajaan Allah
pada zaman Perjanjian Lama, melalui nabi-Nya, Allah bersabda: “Bertobatlah, hai
Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena
kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN”
(Hos 14:2-3) Sebab hanya dengan cara bertobat Allah akan memulihkan segala
keadaan buruk yang telah mereka alami saat itu. Dalam gaya seperti seorang Bapa
yang sabar, Allah berkata lagi:”Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan,
Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada
mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga
bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya
akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti
yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh
seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur
seperti anggur Libanon” (Hos 14:5-8). Allah ingin agar semua yang hidup dalam
dosa itu bertobat dan kembali ke jalan keselamatan. Allah mau memulihkan hidup
mereka semua seperti diucapkan pada janji-Nya kepada nabi Hosea, sebab Ia
adalah Allah yang berbelas-kasih.
Mereka yang
dekat dengan Kerajaan Allah dan hidup dalam kebenaran, cara hidup mereka pasti
menyenangkan Tuhan dan sesama. Tetapi juga sebaliknya Tuhan tak pernah membenci
mereka yang hidupnya jauh dari Kerajaan-Nya, bahkan melalui para utusan-Nya
Allah selalu mendorong mereka agar kembali kepada-Nya seperti anak yang hilang
itu. Ya, selagi Tuhan memberi kita kesempatan untuk hidup, hidup dekat pada-Nya
adalah kesempatan terbaik. Masa puasa ini adalah kesempatan terbaik untuk
berbalik kepada-Nya dan hidup bersama-Nya.