Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Maret 09, 2016

ENGKAU, TAK AKAN KULUPAKAN…!

Tahun 1991 saya memberi retret untuk para Frater di Seminari Tinggi Ritapiret, Maumere, Flores. Saat itu saya bertemu dengan Mgr. Darius Nggawa (Uskup Larantuka kala itu). Pertemuan itu hanya setengah jam karena beliau sibuk dengan urusannya yang lain. Beberapa tahun kemudian, sebelum pensiun dan meninggal, beliau datang ke Ruteng dan secara kebetulan saya bertemu lagi dengannya. Ketika melihat saya datang, dari jauh ia sudah memanggil nama saya. Saat menjabat tangannya saya bertanya: “Bapak Uskup masih ingat nama saya?”. Lalu beliau menjawab: “Ya, namamu tak akan saya lupakan”. Hati saya tersentak senang, ketika mendengar ungkapannya seperti itu, karena saya merasa beliau seorang yang sangat terhormat, yang hidup dalam banyak kesibukan dan pekerjaan masih tetap ingat nama seseorang yang pernah dijumpainya, padahal perjumpaan itu sudah terjadi beberapa tahun silam. Bahagia sekali rasanya!

Hati bangsa Israel di tempat pembuangan sangat galau karena situasinya amat tidak menyenangkan. Mereka ditindas, disiksa dengan kejam, tak ada kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat, diperlakukan lebih buruk dari hamba-hamba, makan makanan seadanya, dipaksa untuk menyembah para dewa, dst. Dalam keadaan seperti itu nabi Yesaya menyampaikan nubuat penghiburan dengan berkata: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi…… Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau” (Yes 49:8.14-15). Nubuat penghiburan ini terasa kuat dayanya dalam menyemangati bangsa ini dari tekanan-tekanan penderitaan yang ada. Itu berarti suatu saat nanti mereka akan mengalami pembebasan dari tanah pembuangan itu. Dalam situasi demikian semakin kuat mereka berdoa dan berharap agar kerinduan akan pembebasan itu terwujud.

Ketika makin dekat puncak karya-Nya, Tuhan Yesus semakin ditantang dan ditolak bangsa-Nya sendiri. Mereka semakin membenci Dia, karena Ia seolah-olah menyamakan diri-Nya dengan Allah. Bacaan hari ini menunjukkan kebencian itu meningkat, ketika Yesus berkata: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga." (Yoh 5:17). Akan tetapi tampaknya Yesus tidak gentar dengan sikap bangsa-Nya itu karena Ia diutus Bapa-Nya, taat kepada kehendak-Nya, Ia bekerja bersama Bapa dan dikuatkan oleh-Nya juga. Derita apapun  yang terjadi, Bapa akan berada bersama-Nya dan tidak akan melupakan Dia.

Karena rahmat penebusan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, kita semua telah diangkat menjadi anak Allah dan menerima segala jaminan yang disediakan Allah bagi kita. Itu berarti nama kita tetap terlukis di hati-Nya dan Dia tak akan melupakan kita selamanya. Saat inipun Allah berkata kepada kita dengan pernyataan yang sama: “Sekalipun ibumu melupakan engkau, Aku tidak akan melupakan engkau”.

Adhitz Ads