Bacaan pertama hari ini Yesaya, dalam
nubuatnya, merasa seolah-olah diminta Tuhan untuk memainkan peran sebagai aktor
utama, pembawa terang bagi bangsa-bangsa. Ia mengatakan: “Aku akan membuat engkau menjadi
terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung
bumi." (Yes 49:6). Nubuat ini sesungguhnya berbicara tentang Yesus, yang diutus
bukan saja untuk menyelamatkan bangsa Israel (suku-suku Yakub) tetapi
menyelamatkan segenap bangsa di bumi ini. Yesus adalah aktor utama yang
bertindak selaku pembawa terang bagi seluruh bangsa manusia. Semua penulis
Injil memberi kesaksian tentang peran utama itu. Semua berkesimpulan Yesus
adalah Tuhan dan Juru Selamat umat manusia.
Akan tetapi aktor utama ini dalam
karya-Nya berhadapan dengan aktor-aktor antagonis. Dalam Injil hari ini ada dua orang aktor antagonis yang membuat masalah :
Yang Pertama adalah Yudas, yang mengkianati Yesus. Tentang Yudas, Yesus mengatakan: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot (Yoh 13:21.26).
Yang Pertama adalah Yudas, yang mengkianati Yesus. Tentang Yudas, Yesus mengatakan: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot (Yoh 13:21.26).
Yang Kedua
adalah Petrus, yang akan menyangkal Yesus hingga 3 kali. Ketika Yesus berbicara
tentang situasi yang bakal dihadapi-Nya, Petrus, dalam dialog yang bagus dengan
gagah berani mengatakan: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab
Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,
tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan,
mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku
bagi-Mu!" Jawab Yesus: "Nyawamu akan kau berikan bagi-Ku? Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali." (Yoh 13:36-38).
Yudas, sungguh-sungguh bermasalah,
pecundang. Sejak menerima roti dari Yesus, setan menguasai hidupnya dan mulai
saat itu ia berniat menjual gurunya. Kita tahu kemudian, hidupnya berakhir dengan
tragis, Yudas tidak bertobat melainkan gantung diri. Sebaliknya Petrus, meskipun
sempat menjadi pecundang, namun sesudah itu ia menyesali perbuatannya. Petrus
bertobat dan hidupnya dipulihkan Yesus. Kemudian ia diangkat menjadi pemimpin atas
para rasul dan Gereja pertama.
Dalam hidup ini manusia sering
berperan pada dua sisi, baik sebagai pemain utama, protagonis, maupun sebagai
pemain lawan, antagonis. Kita bisa menjadi penyelamat bagi sesama dan bisa juga
menjadi pecundang yang merugikan orang lain. Kita memang sadar bahwa kita
manusia lemah, rapuh dan mudah jatuh ke dalam dosa. Akan tetapi kita bersyukur
karena Tuhan selalu memberi kita kesempatan untuk bertobat agar hidup kita bisa
dipulihkan lalu kita diutus menjadi terang bagi bangsa-bangsa, seperti halnya rasul
Petrus. Karena itu apapun masalahnya hidup ini, jika ada salah, jalan kita masih
selalu terbuka. Tuhan selalu membuka pintu hati-Nya untuk memulihkan hidup
kita. Darah-Nya telah dikorbankan di kayu salib, telah jatuh ke tanah guna
memulihkan kita. Ia menunggu kita seperti menunggu anak-Nya yang hilang itu
pulang…!