Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Maret 22, 2016

SIAPA AKTOR BERMASALAH…?

Jika kita menonton drama atau film, kita biasanya senang bila menyaksikan para aktor utama (protagonis) yang memainkan peran sebagai pahlawan atau penyelamat yang membela kehidupan orang lain. Sebaliknya marah atau jengkel bila melihat para aktor antagonis yang memainkan peran sebagai pecundang atau penjahat, yang merugikan hidup aktor utama dan sesamanya yang baik.

Bacaan pertama hari ini Yesaya, dalam nubuatnya, merasa seolah-olah diminta Tuhan untuk memainkan peran sebagai aktor utama, pembawa terang bagi bangsa-bangsa. Ia  mengatakan: “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." (Yes 49:6). Nubuat ini sesungguhnya berbicara tentang Yesus, yang diutus bukan saja untuk menyelamatkan bangsa Israel (suku-suku Yakub) tetapi menyelamatkan segenap bangsa di bumi ini. Yesus adalah aktor utama yang bertindak selaku pembawa terang bagi seluruh bangsa manusia. Semua penulis Injil memberi kesaksian tentang peran utama itu. Semua berkesimpulan Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat umat manusia.

Akan tetapi aktor utama ini dalam karya-Nya berhadapan dengan aktor-aktor antagonis. Dalam Injil hari ini ada dua orang aktor antagonis yang membuat masalah :

Yang Pertama adalah Yudas, yang mengkianati Yesus. Tentang Yudas, Yesus mengatakan: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot (Yoh 13:21.26).

Yang Kedua adalah Petrus, yang akan menyangkal Yesus hingga 3 kali. Ketika Yesus berbicara tentang situasi yang bakal dihadapi-Nya, Petrus, dalam dialog yang bagus dengan gagah berani mengatakan: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" Jawab Yesus: "Nyawamu akan kau berikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (Yoh 13:36-38).

Yudas, sungguh-sungguh bermasalah, pecundang. Sejak menerima roti dari Yesus, setan menguasai hidupnya dan mulai saat itu ia berniat menjual gurunya. Kita tahu kemudian, hidupnya berakhir dengan tragis, Yudas tidak bertobat melainkan gantung diri. Sebaliknya Petrus, meskipun sempat menjadi pecundang, namun sesudah itu ia menyesali perbuatannya. Petrus bertobat dan hidupnya dipulihkan Yesus. Kemudian ia diangkat menjadi pemimpin atas para rasul dan Gereja pertama.

Dalam hidup ini manusia sering berperan pada dua sisi, baik sebagai pemain utama, protagonis, maupun sebagai pemain lawan, antagonis. Kita bisa menjadi penyelamat bagi sesama dan bisa juga menjadi pecundang yang merugikan orang lain. Kita memang sadar bahwa kita manusia lemah, rapuh dan mudah jatuh ke dalam dosa. Akan tetapi kita bersyukur karena Tuhan selalu memberi kita kesempatan untuk bertobat agar hidup kita bisa dipulihkan lalu kita diutus menjadi terang bagi bangsa-bangsa, seperti halnya rasul Petrus. Karena itu apapun masalahnya hidup ini, jika ada salah, jalan kita masih selalu terbuka. Tuhan selalu membuka pintu hati-Nya untuk memulihkan hidup kita. Darah-Nya telah dikorbankan di kayu salib, telah jatuh ke tanah guna memulihkan kita. Ia menunggu kita seperti menunggu anak-Nya yang hilang itu pulang…!

Adhitz Ads