Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Maret 23, 2016

AKU MAU MERAYAKAN PASKA DI RUMAHMU…!

Siapa yang tidak bergembira, jikalau rumahnya dipakai oleh seseorang yang sangat terhormat untuk mengadakan sebuah perjamuan besar, yaitu merayakan Pesta Paska. Tamu itu adalah Yesus sendiri bersama para murid-Nya. Bagi tuan rumah peristiwa ini tentu terasa amat luar biasa karena Yesus mengunjungi rumahnya, hendak mengadakan perjamuan Paska, kenangan syukur kemerdekaan bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir. Suatu perayaan yang bermakna: Allah datang dan lewat untuk menyelamatkan. Meski tidak  jelas rumah siapa yang dipakai Yesus untuk merayakan Paska itu, tetapi yang pasti tuan rumahnya senang, sebab ada tamu terhormat datang merayakan Paska di rumahnya (bdk Mat 26:14-25).

Menjelang karya puncak-Nya, Yesus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik menurut rencana dan kehendak Bapa-Nya. Dia harus menyelesaikan tugas keselamatan bagi umat manusia bertepatan dengan hari raya Paska Yahudi, yang kini kita rayakan dalam Trihari Suci. Paska Yahudi adalah hari peringatan kemerdekaan. Paska yang dilakukan Yesus sendiri bersama para murid-Nya saat itu selain merayakan kemerdekaan, juga dilakukan sebagai kenangan akhir Yesus makan bersama para murid-Nya sekaligus mau menetapkan sakramen ekaristi dan imamat sekaligus, agar melalui dua sakramen ini hidup dan karya-Nya keselamatan-Nya dikenang sepanjang masa. Oleh wafat dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, yang dirayakan imam dalam ekaristi, Yesus merayakan kembali wafat dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati.

Kita tahu proses karya penebusan ini berjalan demikian ngeri, Yesus harus melewati jalan pengkhianatan oleh murid-Nya sendiri, Ia disangkal oleh rasul paling terkemuka, Ia didera dan dianiaya para serdadu, dihukum mati dengan cara tak adil oleh pemuka agama Yahudi, Ia memikul salib ke Golgotha, di sana Ia ditelanjangi, dipaku dan tergantung pada salib selama 3 jam lalu wafat. Hukuman yang mengerikan ini seolah-olah Dia termasuk penjahat kelas kakap. Tetapi sesungguhnya inilah jalan yang dipilih Allah untuk menebus umat-Nya. Inilah perjanjian baru, perjanjian yang mengatakan kepada kita semua: Allah mencintai umat-Nya tanpa batas. Makhota dari penderitaan dan wafat-Nya adalah kebangkitan-Nya dari alam maut. Luar biasa. Paska Yesus bukan saja menjadi perjamuan peringatan kemerdekaan orang Yahudi melainkan menjadi kemerdekaan semua orang yang percaya kepada-Nya. Paska menjadi milik siapa saja yang percaya kepada-Nya sepanjang masa.

Paska dan korban Yesus bukan dilakukan karena Ia adalah penjahat atau orang berdosa tetapi karena Ia mencintai manusia berdosa dan ingin menebus-Nya. Maka, dengan rela Ia memberi punggung-Nya untuk didera dan menyerahkan pipi-Nya kepada mereka yang mencabut janggut-Nya (Yes 50:6).
Melalui ekaristi, Paska Yesus dirayakan secara sederhana tetapi sempurna, karena Ia mempersembahkan diri-Nya sebagai korban keselamatan umat manusia. Pada saat perjamuan terakhir bersama murid-Nya Ia memeterai ekaristi sebagai Paska baru. Dalam ekaristi tidak ada lagi kurban darah binatang, yang ada hanyalah kurban salib, kurban-Nya sendiri yang telah dimeteraikan oleh-Nya pada perjamuan terakhir itu. Dalam ekaristi yang dirayakan kapan dan di mana saja, Yesus hadir kembali untuk merayakan korban Paska; Ia telah memberi perintah kepada para murid-Nya dengan berkata: “lakukan ini sebagai kenangan akan Daku”. Walau korban itu tampak sederhana, namun makna-Nya mulia, disebut sebagai kurban surgawi. Karenanya ekaristi menjadi pusat dari kehidupan umat beriman dan Gereja-Nya.

Dengan menghadiri ekaristi harian, mingguan dan hari raya atau hari lainnya, sesungguhnya Allah hadir dengan segala kepenuhan-Nya untuk merayakan Paska bersama kita dan ingin memberi kita makanan surgawi, yakni segala rahmat yang kita perlukan dalam perjalanan menunju tanah air surgawi. Saat ini Yesus mungkin mengatakan kepada kita juga, Aku ingin merayakan Paska di rumah-mu! Paska Yesus merupakan sebuah bentuk kehadiran istimewa diri-Nya dalam hidup kita yaitu bahwa “Yesus ingin berada bersamamu, dalam keluargamu dan ingin membebaskan hidupmu dari dosa, derita dan maut, agar kita boleh menikmati hidup bersama-Nya dalam perjalanan menuju ke rumah abadi”.

Adhitz Ads