Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Maret 07, 2016

PERGILAH, ANAKMU HIDUP…!

Vincent Norman A. Peale adalah bapak pemikir positip dari Amerika dalam bukunya yang berjudul “Kuasa Positip Yesus Kristus”, menulis banyak tentang mujizat-mujizat yang dikerjakan Tuhan Yesus dalam hidup-Nya di tengah bangsa-Nya sendiri. Dia mengatakan bahwa mujizat-mujizat yang terjadi dalam pelayanan Yesus umumnya disebabkan oleh kata-kata positip yang diucapkan-Nya, karena dari kodrat Ilahi-Nya, Yesus selalu berpikir, berkata dan bertindak positip demi menyelamatkan bangsa Israel yang pada zaman itu hidup di bawah tekanan penjajahan Romawi. Cara pikir, cara tutur dan cara tindak Yesus selalu positip maka hasil yang didapatkan dari cara-cara demikian juga positip dan itulah yang menghasilkan mujizat dalam seluruh pelayanan-Nya.

Salah satu ungkapan positip Tuhan Yesus kita bisa baca dan renungkan dari Injil hari ini. Ketika Yesus kembali ke Galilea, Dia mampir ke kota Kana. Tetapi jauh-jauh dari Kapernaum, seorang pegawai istana datang menjumpai Yesus sebab anaknya menderita sakit dan hampir mati. Dia meminta Yesus datang ke sana agar boleh menyembuhkannya. Mendengar permintaan itu Yesus menantang pegawai itu dengan berkata: “Jika kamu tidak melihat tanda-tanda dan mujizat, kamu tidak percaya”! Meski ditantang demikian pegawai itu menjawab: “Tuhan datanglah sebelum anakku mati”! Jawaban penuh iman dan harapan ini menggunggah hati Yesus untuk mengatakan: “Pergilah, anakmu hidup”! Ungkapan ini keluar dari mulut seorang yang penuh kuasa, kuasa Ilahi. Sifat ungkapan Yesus ini sangat positip, menambah iman pegawai istana tersebut sebab ia percaya dan pulang ke Kapernaum. Dalam perjalanan pulang ia berjumpa dengan hamba-hambanya yang membawa berita kesembuhan anaknya. Kesembuhan itu terjadi pada saat Yesus mengatakan: “pergilah anakmu hidup”. Ungkapan yang bersifat positip ini menambah iman dan harapan pegawai istana itu dan hasilnya mujizat penyembuhan pada anaknya (bdk Yoh 4:43-54).

Ungkapan positip lainnya disampaikan nabi Yesaya dalam nubuatnya terhadap orang Israel yang ada di tempat pembuangan. Yesaya bernubuat: “Sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang pun tidak” (Yes 65:17-19). Nubuat positip dan penuh harapan ini menggugah hati bangsa Israel untuk bertobat dan mau kembali bertekun dalam pujian dan penyembahan hanya kepada Tuhan, Allah dari nenek moyang mereka Abraham, Isaak dan Yakub. Nubuat positip menghidupkan iman dan harapan serta kasih kepada Allah. Doa dan bakti yang lahir dari iman, harapan dan kasih ini mengubah hidup yang penuh derita menjadi sumber kegembiraan untuk tinggal dalam pengharapan menantikan terjadinya mujizat pembebasan.

Di tahun Yubileum Kerahiman ini Gereja terus menerus mendorong seluruh umatnya untuk memandang Allah secara positip. Allah itu bukan Allah yang menghukum tetapi Allah yang berbelaskasih. Demikianpun Paus Fransiskus mendorong para pelayan Gereja untuk bersikap positip dalam pelayanan mereka melalui doa novena kerahiman universal yang antara lain berbunyi: “Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki agar para pelayan-Mu juga merasakan kelemahan supaya mereka dapat  berbelaskasihan kepada orang-orang yang acuh tak acuh dan sesat; biarlah setiap orang yang menghampiri pelayan-Mu merasa diperhatikan, dikasihi, dan diampuni oleh Allah”.

Berpikir positip melahirkan tutur kata dan tindakan positip. Cara-cara positip ini akan membangun iman, harapan dan kasih yang lebih dalam dan teguh kepada Tuhan dan semangat inilah yang akan melahirkan banyak mujizat dalam hidup kita. “Pergilah, anakmu hidup”…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adhitz Ads