Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, April 09, 2016

BANYAK BERKAT DI BALIK KESUKARAN…!

Banyak pengusaha sukses atau orang-orang sukses lainnya termasuk orang-orang kudus, pendiri kongregasi yang hidupnya bermula dari kesukaran-kesukaran dan tantangan. Tetapi ketika mereka memanfaatkan kesukaran itu menjadi peluang untuk mencari jalan keluar, hasilnya kesukaran berubah menjadi berkat berlimpah. Contohnya, Gereja perdana dimulai dengan banyak kesukaran namun ia menghasilkan banyak orang kudus dan Gereja semakin berkembang subur; Gereja itu semakin ditindas dan dihadang, jumlah jemaat secara kuantitas dan kualitas akan semakin bertambah. Penderitaan itu bekerja seperti pupuk yang menyuburkan iman, harap dan kasih.

Apa rahasianya…?

Pertama, Tuhan Yesus pernah bersabda: "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yoh 12:24). Yesus wafat dan dikuburkan, itu ibarat biji gandum yang mati, lalu bangkit, itu ibarat biji gandum yang tumbuh lalu menghasilkan banyak buah.

Kedua, menindas kebenaran sama dengan menindas dan membungkam kehendak Allah, Roh Kebenaran yakni Allah sendiri. Itu pekerjaan mustahil, karena Allah tak pernah bisa dikalahkan oleh kekuatan mana pun di bumi ini.

Ketiga, kuasa Allah itu kekal tetapi kuasa lainnya itu cuma sementara. Kuasa-kuasa dunia akan mengalami kedaluarsa sedangkan kuasa Allah abadi. Kuasa dunia tampaknya selalu menang tetapi tak akan pernah mencapai yang abadi. Yesus Kristus tampaknya kalah tetapi hanya menderita 2 hari dan hari ketiga Dia bangkit dan menang selamanya.

Keempat, fundasi Gereja Kristus adalah Kristus sendiri. Ia pernah bersabda: "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18).

Jemaat Kristus memang akan banyak menderita seperti Gurunya, namun penderitaan itu ibarat pupuk yang menyuburkan pertumbuhan iman, harap dan kasih dari jemaat-Nya kepada Tuhan serta kasih kepada sesama. Para rasul, saat direpotkan oleh pembagian barang-barang duniawi, langsung mengambil inisiatif memilih diakon-diakon mengambil alih tugas bersangkutan. Mereka pun fokus pada tugas pewartaan saja.

Kelima, di saat kita menjadi takut menghadapi pelbagai perkara/tantangan/kesulitan dunia ini, Yesus hadir dan berkata: "Jangan takut, ini Aku" (Yoh 6:20). Yesus hadir di mana saja kita berada. Ia hadir dengan kekuasaan-Nya yang dahsyat dan ajaib. Ia mampu berjalan di atas air. Roh-Nya bersemayam di dalam diri kita dan mau menolong kita kapan saja, asal saja kita datang meminta kepada-Nya dengan rendah hati.

Keenam, oleh sakramen-sakramen, doa dan devosi serta kekuatan firman Tuhan, kita dianugerahi potensi-potensi surgawi untuk sanggup bertahan dalam penderitaan serta mendapatkan rahmat yang semakin melimpah dalam melanjutkan pekerjaan Tuhan di bumi ini. Tuhan menyuburkan iman dan karya kita melalui anugerah-anugerah surgawi itu.

Ketujuh, Yesus Kristus itu Allah yang hidup, bukan Allah yang mati. Ia dapat hadir dalam segala waktu dan tempat, kapan dan di mana saja. Kehadiran-Nya tak dapat ditutup-tutupi. Ia telah dinobatkan menjadi Raja atas segala raja. Tak ada satu pun raja di bumi ini yang bisa menaklukan kuasa Kristus. Allah berpihak pada setiap orang yang setia pada kehendak-Nya dan yang melanjutkan karya-Nya.

Bila kita menderita karena kebenaran, sesungguhnya Allah sedang memakai kita untuk memupuk iman, harap dan kasih yang kita miliki untuk melanjutkan karya-Nya. Penderitaan yang kita rasakan dan kebenaran yang kita yakini, jika itu berasal dari Tuhan, semuanya akan menjadi potensi yang luar biasa untuk membuat hidup kita menjadi berkat bagi Gereja-Nya, Amin.

Adhitz Ads