Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, April 14, 2016

BELAJAR PERCAYA DARI SIDA-SIDA…!


Ketika saya memberi judul renungan ini, saya teringat akan tulisan Paus Benediktus XVI, pada kata pengantar Katekismus Populer – YOUCAT INDONESIA yang berbunyi sebagai berikut: “Hari ini saya menganjurkan agar kamu membaca sebuah buku yang tidak biasa, baik karena isinya maupun karena cara penyusunannya. Kamu semua tahu bahwa baru-baru ini, komunitas umat beriman sudah secara dalam terlukai oleh serangan-serangan si jahat, dengan masuknya dosa ke jantung Gereja. Jangan jadikan alasan ini untuk lari dari wajaqh Allah! Kamu sendirilah tubuh Kristus, kamulah Gereja…! Bawalah api kasihmu yang tak terpadamkan ke dalam dunia yang wajahnya sering dirusak oleh manusia. Teruslah bersemangat mempelajari katekismus ini. Saya memberkati dan mendoakan kamu semua setiap hari”…!

Katekismus adalah sebuah buku yang berisi segala macam kebenaran pokok yang harus diketahui oleh semua orang katolik, agar dalam menghayati imannya teristimewa dalam praktek hidup setiap hari seseorang dituntun untuk hidup secara benar dan baik seturut kehendak Allah. Ajaran-ajaran dasar ini menuntut iman atau percaya kita! Dari percaya kita dituntun untuk menghayati ajaran itu, dari menghayati kita diarahkan untuk mempraktekannya, dan kalau kita mempraktekannya dengan baik seturut kehendak Allah, kita diselamatkan.

Sida-sida dari Etiopia, dalam perjalanannya sedang membaca Kitab nabi Yesaya. Dia tidak mengerti apa yang dibacanya. Roh Kudus menyuruh Filipus, murid Yesus, agar pergi mendampinginya dan menjelaskannya. Ketika Filipus menjelaskan tentang siapa yang dimaksudkan oleh nabi Yesaya itu, yang tidak lain adalah tentang Yesus Kristus maka hati sida-sida langsung percaya dan minta dibaptis. Setelah ia mengungkapkan imannya: “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah”, ia dibaptis dan kemudian sida-sida itu melanjutkan perjalanannya dengan sukacita. Ia bersukacita karena ia percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Ia bersukacita karena ia yakin dengan imannya akan Kristus ia diselamatkan. Ia bersukacita karena ia telah menemukan kebenaran sejati dalam Yesus Kristus yang mungkin dicari selama hidupnya (bdk Kis 8:26-40).

Salah satu kebenaran sejati yang diajarkan Yesus dalam Injil hari ini: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yoh 6:51). Kebenaran sejati ini kita hayati dalam sakramen ekaristi yang dirayakan setiap hari oleh para imam, uskup atau pun Paus. Dalam ekaristi bukan lagi roti biasa yang kita terima dan makan, tetapi tubuh dan darah Kristus yang berguna untuk kehidupan kita setiap hari. Melalui ekaristi, Tuhan memelihara kita agar kita tetap hidup dalam kebenaran, Tuhan menguatkan kita bila kita lemah, Tuhan menyembuhkan kita bila kita sakit, menghibur kita bila kita sedih dan susah, mengobarkan harapan kita bila kita putus asa, dalam ekaristi kita dapat bertemu dengan Tuhan dari hati ke hati dan bisa berbicara dengan-Nya juga dari hati ke hati.

Mencari dan berbicara dengan Tuhan dalam ekaristi tidak sesukar pencaharian oleh sida-sida itu, sebab dalam ekaristi segala sesuatu dijelaskan kepada kita melalui firman-Nya dan pemberian diri Tuhan yang sempurna, ketika Dia menjadi korban keselamatan kita. Kita adalah anggota Tubuh Kristus, yang selalu berjuang melawan segala kejahatan dengan kekuatan firman serta tubuh dan darah-Nya. Penjelasan singkat tentang Ekaristi dalam Katekismus yang saya sebut di atas dapat dipelajari dalam artikel no. 208 – 223.

Adhitz Ads