Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, April 07, 2016

KAMI DAN ROH KUDUS JADI SAKSI…!

Pada masa awal masuknya agama katolik di Manggarai, Flores, 100 tahun lebih lalu ada banyak missionaris awam dari Larantuka dan Maumere yang diutus menjadi guru sekolah dasar. Mereka disebarkan ke mana-mana di wilayah Manggarai mendidik dan mengajar murid-murid sekolah bukan saja tentang ilmu pengetahuan umum tetapi juga pengetahuan agama katolik. Para guru ini dengan giat dan setia membantu imam missionaris yang kala itu, ketenagaannya masih terbatas sekitar 7 sampai dengan 10 orang saja.

Kerja sama missionaris awam dan religius ini sedemikian bagus dalam hal persaudaraan sehingga menjadi daya tarik istimewa bagi orang-orang Manggarai yang umumnya masih menganut paham asli, agama Perjanjian Lama. Mereka bergaul baik dengan para tua adat dan orang-orang tua murid sehingga agama katolik tersebar dengan cepat. Dengan keberanian iman mereka memasuki setiap pelosok kampung, membangun persahabatan dengan siapa saja sambil mewartakan Injil Kerajaan Allah. Bila ada orang yang menolak atau menentang pewartaan ini, mereka masuk ke dalam persekutuan adat dan di situ mereka mulai mengajak orang-orang tua dan anak-anak agar mengikuti pendidikan di sekolah dan menjelaskan pentingnya sekolah. Cara-cara damai dan persahabatan yang dipakai oleh para missionaris religius pun awam-awam ini menjadi simbol pekerjaan Roh Kudus di tengah-tengah umat Allah yang semakin banyak bertumbuh dan berkembang.

Kegiatan pewartaan ini kemudian berkembang semakin pesat ketika para guru dan imam-imam ini melakukan kaderisasi dengan mengangkat guru agama kampung tamatan sekolah rakyat dan sekolah dasar, yang sudah dibekali pengetahuan agama yang cukup untuk membantu mengajar agama dan membantu imam-imam apabila mereka mengunjungi stasi dan kampung. Anak-anak yang pandai di sekolah dikirim untuk mengikuti pendidikan lebih tinggi masuk SGB atau SGA. Dari tamatan dua jenjang pendidikan inilah tumbuh kader-kader awam, guru-guru yang sangat berdedikasi, tekun, setia dan jujur dalam melaksanakan tugas di sekolah dan mengajar agama di kampung-kampung, termasuk membantu imam-imam missionaris tadi. Meskipun gaji dari para guru ini kecil dan diterima sekali dalam 6 bulan, namun mereka tidak pernah surut dalam semangat untuk mengajar, mendidik di sekolah dan mewartakan agama di kampung-kampung. Modal utama mereka adalah keberanian, kebijaksanaan, takut akan Tuhan, taat beribadat menjadi kekuatan untuk melakukan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab, demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama. Semboyan mereka: kami dan Roh Kudus adalah saksi! Setelah satu abad berlalu jumlah umat katolik di tanah ini menjadi terbanyak ketimbang Keuskupan lain di Indonesia. Para imam dan religius missionaris, pria maupun wanita, juga awam-awam menyebarluas ribuan ke seluruh pelosok tanah air dan manca negara.

Rasul-rasul dalam Kisah Para Rasul hari ini mengalami peristiwa lebih menantang lagi. Mereka ditangkap dan dihadapkan ke depan pengadilan agama Yahudi. Mereka dicerca dan diancam, diintimidasi agar tidak boleh lagi mengajar dalam nama Yesus. Namun Petrus dan rasul-rasul itu dengan tegas mengatakan: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kananNya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa"(Kis 5:29-31).

Mengajar dan bersaksi tentang kebenaran bukan untuk menyenangkan manusia melainkan untuk memuliakan Allah karena Allah  menyelamatkan manusia. Bila mau bersaksi tentang kebenaran kita harus hidup dalam kebenaran. Kebenaran itu adalah Allah sendiri, seperti kata Yesus: Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Allah yang telah hidup, wafat dan bangkit dalam diri Yesus Kristus adalah kebenaran. Kebenaran ini harus diwartakan agar setiap orang yang percaya diselamatkan. Para rasul sebagai mata harus bersaksi tentang semuanya.

Inilah kesaksian Yohanes tentang kebenaran itu: "Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yoh 3:35-36) Hidup ini pemberian Allah, tetapi dirusaki dosa, namun Allah telah memperbaiki kerusakan itu dengan darah Kristus yang wafat dan bangkit. Barangsiapa percaya kepada Kristus akan mati dan bangkit bersama Kristus. Kata Petrus: kami dan Roh Kuduslah saksi-Nya! Biarkan kesaksian ini diteruskan oleh Anda dan saya serta Roh Kudus-Nya…!

Adhitz Ads