Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, April 27, 2016

JIKA KAMU TINGGAL DALAM AKU, MINTALAH APA SAJA PADAKU…!


Herman adalah seorang sopir yang sangat setia dan telah bekerja puluhan tahun pada tuannya yang memiliki perusahaan meubel. Perusahaan itu sudah sangat maju dan memiliki banyak cabang di kota-kota lain. Kemana saja tuannya pergi Herman selalu menemaninya. Tuannya sangat senang pada Herman karena dalam perjalanan jauh ke luar kota ia sering bercanda, membuat cerita-cerita lucu yang membuat tuannya tertawa sampai terpingkal-pingkal. Pada suatu saat, dalam perjalanan yang jauh, sejak start dari rumah hingga hampir tengah hari Herman banyak diam dan tidak bercerita apa-apa, hanya menjawab apa yang ditanya oleh tuannya. Pak Paul, demikian nama tuannya itu, akhirnya bertanya kepada Herman: "Man, kenapa koq diam saja. Mana cerita-ceritamu yang lucu-lucu itu?". Lirik sebentar kepada tuannya ia menjawab: Bagaimana mau lucu-lucu pak, semalam saya didatangi pemilik kos saya dan memberitahu agar bulan depan saya serta anak istri saya harus pindah dan cari kos baru. Memang saya sudah tinggal 10 tahun di situ dan kalau mau diperpanjang ia minta tambah 5 juta dan dengan demikian saya harus membayar banyak setiap tahunnya.

Pak Paul terhenyak dan langsung merasa iba sekaligus bersalah, ternyata baru sekarang dia tahu bahwa meskipun Herman sudah melayani dia puluhan tahun, Herman masih tinggal di rumah kos, karena memang gaji Herman kecil masih di bawah UMR di kotanya. Menyadari keadaan Herman dan keluarga seperti itu, tuannya Pak Paul langsung berkata: "Man, jangan kuatir, kalau pulang nanti kita bicarakan bersama dengan istri saya". Sesudah mendapat peneguhan itu, Herman terdiam dan berdoa dalam hatinya, semoga janji tuan saya ini merupakan jawaban atas novena keluarga kami selama 2 tahun terakhir ini. Perjalanan kali ini menggembirakan karena pesanan meubel tiba-tiba melimpah beberapa kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Hati Pak Paul dipenuhi sukacita. Setiba di rumah ia memanggil Herman di depan istrinya. Kepada istrinya Pak Paul menjelaskan keadaan Herman dan keluarganya. Istrinya mendengar penuh perhatian. Setelah mendengar cerita suaminya, tanpa basa basi istri Paul mengatakan: kita beli satu rumah untuk Herman dan keluarganya dan gaji dinaikkan saja, karena ia sudah menjadi seperti saudara bapa sendiri sebab ia telah mengabdi puluhan tahun, sebelum kita menikah. Kita beri hadiah kepadanya atas kesetiaan itu. Hati Pak Paul lega dan ia setuju dengan istrinya. Janjinya kepada Herman ditepati. Setelah mendapatkan rumah, Herman bersama istri anaknya pindah ke rumah yang bagus dan menjadi miliknya. Perusahaan meubel pak Paul semakin berkembang. Kesetiaan, ketulusan dan kejujuran serta pengabdian tanpa pamrih dari Herman kepada tuannya, menjadi berkat baginya dan keluarganya. Pendidikan anak-anaknya dibiayai oleh keluarga Pak Paul.

Jika kamu tinggal dalam Aku, demikian kata Yesus, maka mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya. Inilah sepenggal sabda Yesus dari warta gembira hari ini. Tinggal dalam Allah, hidup bersama Allah, mengikuti kehendak Allah, setia mengabdi kepada Allah dalam ketekunan, kejujuran dan ketulusan adalah kebajikan yang menggembirakan hati Allah dan hati siapa saja yang berkehendak baik. Cara hidup dan pengabdian yang demikian diumpamakan Yesus sama seperti ranting anggur yang melekat pada pokoknya. Setiap saat ranting itu mendapat makanan dan minuman dari pokoknya, sehingga ranting itu berbuah lebat. Ketulusan dan kejujuran Herman tinggal pada pokoknya menyebabkan dia mendapat rahmat berlimpah dan pada waktunya ia mendapat hadiah. Janji Allah kepada manusia tak mungkin tidak dipenuhi. Sebab Ia adalah Allah yang berbelaskasih dan setia pada janji-Nya (bdk Yoh 15:1-8).

Demikianpun Paulus dan Barnabas memperoleh kegembiraan besar dalam pelayanan mereka di kota-kota di mana mereka mewartakan sabda Tuhan. Yang lebih mengherankan lagi bahwa banyak bangsa lain di luar bangsa Israel bergabung menjadi anggota Gereja Kristus. Karya pewartaan mereka disertai dengan mujizat-mujizat yang luar biasa. Apa yang dijanjikan Tuhan kepada mereka semuanya terpenuhi. Allah melakukan segala-galanya demi keselamatan orang-orang yang percaya melalui para rasul itu. Ketika syering ini didengar oleh orang-orang Farisi yang telah percaya, mereka lalu menyampaikan syarat bahwa orang-orang yang bukan Yahudi boleh diterima menjadi pengikut Yesus dengan syarat, yakni harus disunat. Para rasul itu berkumpul dan bersidang, maka terjadilah kemudian konsili pertama di Yerusalem (Kis 15:1-6).

Dalam teks-teks Injil kita tidak pernah mendengar dan membaca adanya tuntutan bahwa bila menjadi pengikut Yesus, seseorang harus disunat. Ia hanya berkata, "barangsiapa mau menjadi murid-Ku, ia harus meninggalkan segala-galanya dan rela memikul salib-Ku". Apa yang dilakukan Herman terhadap tuannya adalah pengabdian tanpa syarat. Ia cuma bermodalkan kejujuran dan kesetiaan untuk tetap tinggal pada tuan yang sama dan mengabdinya dengan tulus sampai mati. Karena kebajikan itu ia dan keluarganya mendapat hadiah istimewa. Novenanya selama 2 tahun tidak sia-sia. Hidupnya diberkati Tuhan secara melimpah. Jika kamu tinggal dalam Aku, mintalah apa saja kepada-Ku, Aku akan melakukannya…!

Adhitz Ads