Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, April 03, 2016

BANYAK TANDA DAN MUJIZAT TERJADI…!

Di sela sebuah acara retret untuk para frater, hampir setengah dari para frater itu bertanya kepada saya: "Romo, apakah pada zaman ini masih ada banyak tanda dan mujizat yang dikerjakan Tuhan?" Mendengar pertanyaan itu, saya balik bertanya kepada mereka: "Apakah Anda percaya bahwa mujizat Tuhan tetap terjadi dalam hidup kita, bahkan akan berlangsung terus sampai dunia ini kiamat?". Ada yang menjawab, percaya; ada yang ragu-ragu; ada yang mengatakan tidak perlu lagi mujizat karena dunia sudah modern dan ada yang menjawab tidak tahu. Jawaban-jawaban ini merupakan wakil dari jawaban begitu banyak manusia di dunia ini.

Dalam bukunya Mujizat di Zaman Modern, Sr. Briege Mc. Kenna, menceritakan pelbagai mujizat yang dia alami sendiri dan yang dia lihat terjadi pada orang-orang yang mengalami mujizat itu ketika dia berkeliling dunia melayani retret untuk para imam, biarawan/ti maupun untuk umat lainnya. Cerita yang sama dikisahkan juga oleh Francis Mac Nutt, OP dalam bukunya tentang Penyembuhan. Banyak juga cerita yang lain dari pengalaman Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE dan para imam lainnya tentang mujizat penyembuhan yang dikerjakan Tuhan. Bahkan dalam pelayanan kaum awam yang mengambil bagian dalam karya pewartaan Injil juga mengalami berbagai penyembuhan Tuhan sehingga membuat mereka semakin giat dalam pelayanan itu, sebab semakin banyak orang datang memohon doa-doa mereka. Kesimpulannya, tanda dan mujizat Tuhan tetap menyertai karya para murid-Nya sampai akhir dunia.

Pelayanan para rasul pada masa Gereja perdana selalu disertai tanda-tanda dan mujizat Tuhan, terutama dalam hal penyembuhan-penyembuhan, karena ke mana saja mereka pergi dan mengajar, dari mana-mana orang berbondong-bondong datang mengikuti mereka. Kisah Para Rasul hari ini menceritakan hal yang sama, bahkan menyentuh bayangan para rasul saja orang-orang sakit itu menjadi sembuh. Ketika Yesus menampakkan diri kepada rasul Yohanes di pulau Patmos, St. Yohanes dalam kitab Wahyu menulis demikian: "Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kau lihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini" (Why 1:17-19). Yesus itu Allah yang hidup bukan Allah yang mati, sebab Ia memang telah bangkit dari alam maut. Ia tetap melakukan mujizat-Nya dalam pelayanan para murid-Nya karena memang Ia sendiri tetah berjanji akan menyertai hidup dan karya mereka sampai selama-lamanya, termasuk melalui kita yang hidup di zaman ini dan seterusnya dalam kehidupan orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Sikap tidak percaya atau masa bodoh tentang mujizat Tuhan yang tak pernah berhenti ini, adalah sikap yang dicela Tuhan, sama seperti Ia mencela sikap Thomas Didimus yang tidak percaya akan kebangkitan-Nya. Kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus tak terbatas oleh waktu, ruang dan tempat. Kuasa-Nya, melalui Roh Kudus yang memberikan karunia-karunia Allah, pun tak terbatas, Tuhan tetap melakukan apa yang telah Dia rencanakan dalam pelayanan Gereja sampai akhir dunia. Rencana Allah bukan hanya terlaksana dalam diri para rasul tetapi semua orang yang percaya kepada-Nya, termasuk Anda dan saya.

Menyangsikan terjadinya mujizat Tuhan dalam hidup dan karya kita dewasa ini adalah suatu kelemahan iman yang perlu dikoreksi, kita perlu bertobat. Sikap tidak atau kurang percaya akan menghalangi pekerjaan Tuhan dalam segala hal, menghalangi terjadinya mujizat-mujizat dan tanda-tanda, menghalangi aliran rahmat Ilahi yang dicurahkan tak hentinya atas hidup manusia, menghalangi pemberian-pemberian karunia Roh Kudus. Kiranya Tahun Yubileum Kerahiman Ilahi ini sanggup memperbaiki iman dan harapan kita untuk kembali percaya akan BELAS KASIH ALLAH YANG TANPA BATAS bagi segenap umat-Nya, lalu bertobat dan mengatakan seperti Thomas: Ya Tuhanku dan Allahku…!

Adhitz Ads