Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, April 19, 2016

TETAPLAH SETIA…!



Pasutri Mikhael dan Leonarda menghadap altar Tuhan dengan janji setia dalam untung dan malang di saat menerima sakramen perkawinan. Janji setia itu mereka hayati dari waktu ke waktu tiada putusnya dalam doa penyerahan keluarga setiap malam bersama anak-anak. Meski demikian cinta dan komitmen mereka sering juga dilanda tantangan dan godaan berat, teristimewa di saat-saat terjadinya krisis karena usia perkawinan dan krisis karena usia alamiah manusia. Namun mereka mengakui dan bersaksi bahwa komitmen kesetiaan yang mereka ucapkan setiap malam dalam doa khusus pasutri telah sangat membantu mereka hingga akhir hayat mereka masing-masing. Mereka dikaruniai 4 orang anak, dua lelaki dan dua perempuan. Satu anak lelaki menjadi imam diosesan di salah satu keuskupan di negeri ini. Pasutri ini berkanjang hingga masuk usia hidup 80-an tahun dan meninggal hanya dalam perbedaan waktu seminggu satu dengan yang lain. Mikhael meninggal seminggu lebih dahulu dan disusul istrinya Leonarda. Pasangan ini sungguh menikmati kebahagiaan sehidup semati, karena cinta dan kesetiaan.

Setia dan jujur adalah dua sifat yang paling disenangi oleh setiap manusia yang berintegritas. Sepanjang sejarah manusia dari zaman ke zaman semua orang memuji orang-orang setia dan orang-orang jujur, kecuali para penjahat, penipu dan pencuri serta para koruptor. Bacaan pertama hari ini menceritakan tentang perkembangan Gereja Perdana yang sudah diuji dengan banyak penganiayaan. Akibatnya para pengikut Yesus Kristus menyebar ke mana-mana yaitu ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia. Mereka terus menerus mewartakan nama Tuhan dan mulanya pemberitaan mereka hanya kepada orang Yahudi tetapi kemudian kepada orang Yunani. Karena perkembangan ini, maka jemaat di Yerusalem mengutus Barnabas ke Antiokhia. Barnabas melihat bahwa kasih karunia Allah sungguh-sungguh hidup di tengah mereka, maka ia menasihati mereka agar tetap setia kepada Tuhan sampai mati. Barnabas meminta bantuan Paulus lalu keduanya bergabung dan tinggal lama di Antiokhia, sehingga di tempat inilah para pengikut Yesus pertama kali disebut Kristen. Barnabas dan Paulus adalah dua orang yang sangat setia dan jujur pada Tuhan yang mereka percaya, kehidupan keduanya menjadi contoh yang baik bagi jemaat baru di Antiokhia, sehingga mereka pun meminta agar jemaat ini harus tetap setiap pada Tuhan dan pada ajaran yang benar (Kis 11:19-26).

Aku dan Bapa adalah satu, tak terpisahkan. Hakekat persatuan ini terjadi karena Aku, yaitu Yesus Kristus setia pada Bapa-Nya dan Bapa juga setia pada Putera-Nya. Semua kebenaran ini telah nyata dalam tindakan Kristus yang melakukan pekerjaan Bapa-Nya, baik dalam kata maupun dalam perbuatan-Nya, entah melalui hal-hal biasa maupun melalui mujizat-mujizat. Ketika Yesus digugat oleh orang-orang Yahudi dengan pertanyaan yang meragukan semua tindakan-Nya, Yesus menjawab, semua keraguan itu terjadi bukan karena Dia tetapi kerena orang-orang Yahudi tidak percaya (bdk Yoh 10:22-30). Kesetiaan Kristus kepada Bapa, karena Ia mencintai Bapa dan Bapa mencintai Dia. Kesetiaan kita pada Tuhan karena kita mencintai Tuhan dan kita juga percaya Tuhan mencintai kita. Setia lahir dari cinta dan kejujuran dalam komitmen cinta. Kalau cinta itu memudar, ia akan berefek pada ketidaksetiaan. Ketidaksetiaan akan melahirkan ketidakjujuran.

Mengapa orang Antiokhia harus tetap setia? Karena Barnabas tahu dan percaya Allah itu selalu mencintai umat-Nya dan menyertainya sampai mereka kembali ke pangkuan-Nya. Cinta itu lebih kuat dari pada maut kata Paulus. Kalau cinta dipelihara dengan baik maka kesetiaan akan hidup, bertumbuh dan bertahan hingga selamanya.

Adhitz Ads