Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, April 22, 2016

PERCAYALAH PADA-NYA, JANGAN GELISAH…!



Hampir setiap saat saya mendapat pesan via SMS, BBM, WA juga pesan Inbox FB dari sesama (umat, rekan imam, religius) yang memohon doa untuk sebuah persoalan, mohon kesembuhan rohani - jasmani, untuk terkabulnya sebuah tujuan atau cita-cita, keselamatan dalam persalinan bayi, dll. Saya sering menjawabnya dengan mengatakan "mari kita satu dalam doa, Tuhan memberkatimu, jangan gelisah atau jangan takut, percaya saja pada-Nya". Pesan-pesan ini mengingatkan saya bahwa "betapa banyak orang di dunia ini sungguh membutuhkan penghiburan, kekuatan, penyembuhan, penyelesaian atas masalah, dukungan doa dan berkat dari Tuhan sendiri, melalui doa dan dukungan kita. Karena itu sebelum saya mendoakannya, saya memberikan kekuatan dengan jawaban di atas.

Mengapa saya menjawabnya demikian? Kalau kita tekun membaca Kitab Suci dari Kitab Kejadian sampai dengan Kitab Wahyu, kita dapat menyimpulkan bahwa Allah itu mahabaik, mahamurah, maha belaskasih, SETIA pada janji-Nya dan selalu memenuhi janji-Nya. Sebelum Yesus datang ke dunia ini, ada banyak sekali janji Allah kepada umat Israel melalui para nabi, para raja, orang-orang bijak tentang keselamatan manusia. Janji itu sudah terpenuhi dengan kedatangan Yesus Kristus yang telah wafat di salib dan bangkit dari antara orang mati. Ada banyak juga lain, misalnya, janji penghiburan dan pengampunan ketika bangsa Israel berada dalam keadaan susah dan dicemari dosa, ada juga janji pembebasan ketika orang Israel dijajah bangsa lain. Karena Allah itu setia pada janji-Nya, maka semua janji itu telah terpenuhi, kecuali janji-janji yang berhubungan dengan masa depan kita saat ini. Tetapi saya percaya janji atas masa depan itu juga akan dipenuhi-Nya, sebab sifat Allah yang paling mulia adalah mahakasih dan setia janji.

St. Paulus juga percaya bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya, karena itu di depan jemaat di Antiokhia dia bersaksi demikian: "Kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud" (Kis 13:32-34). Paulus yakin akan kebaikan Allah yang setia janji itu juga disimpulkan dari pengalaman nenek moyang bangsa Israel serta pengalaman bangsa itu umumnya, ketika kembali melihat sejarahnya, sejak panggilan Abraham hingga kedatangan Yesus Kristus itu sendiri. Paulus tak pernah ragu akan kesetiaan Allah pada janji-Nya, ketika ia sendiri mengalami semua pemenuhan dari janji itu, baik secara pribadi maupun secara bersama sebagai sebuah bangsa, bangsa Israel.

Pada saat perpisahan, para murid takut dan gelisah akan kehilangan Yesus, Yesus bersabda:"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu". Tetapi Thomas dan Filipus masih bingung dan berkata: "kami tidak tahu jalanmu"! Yesus berkata lagi: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (bdk Yoh 14:1-6). Ada beberapa pokok pikiran inti dari sabda Yesus disini :

Pertama: Percaya…! Dalam syahadat para rasul kita selalu mengucapkan doa: Aku percaya akan Allah, Pencipta langit dan bumi..... Doa ini dirumuskan oleh bapa-bapa Gereja pada Konsili Nicea, karena kita semua yakin bahwa itu Allah adalah Pencipta, Penggerak, Penguasa, Perencana keselamatan atas hidup manusia melalui Yesus Kristus dan dipelihara oleh Roh-Nya yang kudus sehingga Gereja hidup dan berkembang hingga sekarang ini. Allah mencipta, memelihara, dan menyelamatkan hidup kita dengan banyak jaminan teristimewa melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus. Syahadat ini ditulis berdasarkan teks-teks Kitab Suci: Aku percaya akan satu Allah (Ul 6:4; Mrk 12:29, 32): Bapa (Mat 5:48, 6:9; Mrk 14:36; Luk 23:46; Yoh 5:18); Yang mahakuasa (Ayb 37:23; Mat 26:64) Pencipta langit dan bumi (Kej 1:1, 14:9; Kis 4:24; Why 10:6); dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan (Kol 1:16); dan akan satu Tuhan Yesus Kristus (Kis 2:36, 15.11, 16:31; Rm 5:1; 1Tes 5:28; 2Tes 3:18); Putra Allah yang tunggal (Yoh 1:14, 18; Yoh 3:16,18); Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad (Luk 1:35; Yoh 1:1-3); Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar.Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa (Ibr 1:3); segala sesuatu dijadikan oleh-Nya (Ibr 1:3); Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita (Yoh 3:13); Ia dikandung dari Roh Kudus,Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia (Mat 1:18-25; Luk 1:35); Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus ; (Mat 27:26; Mrk 15:15; Luk 23:24; Yoh 19:16); Ia menderita sampai wafat dan dimakamkanPada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci (1Kor 15:3-4); Ia naik ke surga (Luk 24:51; Kis 1:9-10); duduk di sisi Bapa (Mrk 16:19; Kol 3:1); Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati (Rm 14:9; 2Tim 4:1); Kerajaan-Nya takkan berakhir (Luk 1:33); Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan (Yoh 14:26; Yoh 16:7-11; Kis 2:17; 2Kor 3:6); Ia berasal dari Bapa dan Putra, yang seta bapa dan Putra disembah dan dimuliakan (Yoh 14:16; Rm 16:27; 2Tim 4:18); Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. (Ibr 1:1; 1Ptr 1:10-11); aku percaya akan Gereja yang satu (Yoh 17:21; Rm 12:5); kudus, (Yoh 17:17, 19; Ef  5:25-27); katolik (Mat 28:19) dan apostolik. (Mat 28:20); aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. (Kis 2:38; Kis 22:16); aku menantikan kebangkitan orang mati (Kis 24:15; Rm 6:5; 2Kor 4:14); dan hidup di akhirat (Yoh 3:16; Yoh 5:29; Yud 21); amin (Mzm 106:48; 2Kor 1:20).

Kedua: Jangan Gelisah…! Kalau semua kebenaran dalam syahadat di atas kita terima dan akui, apa lagi yang perlu kita takuti. Tuhan tidak akan pernah berbuat lain dari pada yang telah direncanakan-Nya dalam hidup kita. Yesus adalah jaminan kita. Ikuti saja jalan-Nya sebab jalan-Nya adalah kebenaran dan jalan-Nya adalah jalan kehidupan. Jalan di jalan-Nya dan bersama-Nya, pasti nyaman dan tentram. Kalau pun dalam hidup ini ada pencobaan berat, hal itu akan dibiarkan oleh-Nya sebagai bagian dari perjalanan menuju keselamatan-Nya. St. Faustina mengatakan: Yesus adalah andalanku !

Ketiga: Hanya Melalui AKU…… Tak ada jalan lain menuju Bapa-Nya, hanya melalui Yesus. Dalam kegelisahan hidup kita setiap hari, kita sering mencari jalan keselamatan lain di luar kebenaran-Nya. Misalnya, jalan sihir, jalan hiburan palsu, jalan kesenangan semu, jalan kejahatan dan jalan dari pendoa-pendoa palsu. Di luar Tuhan, kita tak akan dapat berbuat apa-apa. Yesus bersabda: "Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5).

Allah setia pada janji-janjiNya, jangan gelisah, percayalah saja kepada-Nya dan Ia akan bertindak. Hidup dan mati ada dalam rencana-Nya. Jika saat ini Anda dan saya gelisah, Ia akan mengatakan kepada kita: "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada ALLAH, percayalah juga kepada-KU"…!

AMIN……!!

Adhitz Ads