Hampir
setiap saat saya mendapat pesan via SMS, BBM, WA juga pesan Inbox FB dari sesama
(umat, rekan imam, religius) yang memohon doa untuk sebuah persoalan, mohon
kesembuhan rohani - jasmani, untuk terkabulnya sebuah tujuan atau cita-cita, keselamatan
dalam persalinan bayi, dll. Saya sering menjawabnya dengan mengatakan "mari
kita satu dalam doa, Tuhan memberkatimu, jangan gelisah atau jangan takut,
percaya saja pada-Nya". Pesan-pesan ini mengingatkan saya bahwa "betapa
banyak orang di dunia ini sungguh membutuhkan penghiburan, kekuatan, penyembuhan,
penyelesaian atas masalah, dukungan doa dan berkat dari Tuhan sendiri, melalui
doa dan dukungan kita. Karena itu sebelum saya mendoakannya, saya memberikan
kekuatan dengan jawaban di atas.
Mengapa
saya menjawabnya demikian? Kalau kita tekun membaca Kitab Suci dari Kitab
Kejadian sampai dengan Kitab Wahyu, kita dapat menyimpulkan bahwa Allah itu
mahabaik, mahamurah, maha belaskasih, SETIA pada janji-Nya dan selalu memenuhi
janji-Nya. Sebelum Yesus datang ke dunia ini, ada banyak sekali janji Allah
kepada umat Israel melalui para nabi, para raja, orang-orang bijak tentang
keselamatan manusia. Janji itu sudah terpenuhi dengan kedatangan Yesus Kristus
yang telah wafat di salib dan bangkit dari antara orang mati. Ada banyak juga
lain, misalnya, janji penghiburan dan pengampunan ketika bangsa Israel berada dalam
keadaan susah dan dicemari dosa, ada juga janji pembebasan ketika orang Israel
dijajah bangsa lain. Karena Allah itu setia pada janji-Nya, maka semua janji
itu telah terpenuhi, kecuali janji-janji yang berhubungan dengan masa depan
kita saat ini. Tetapi saya percaya janji atas masa depan itu juga akan dipenuhi-Nya,
sebab sifat Allah yang paling mulia adalah mahakasih dan setia janji.
St.
Paulus juga percaya bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya, karena itu di
depan jemaat di Antiokhia dia bersaksi demikian: "Kami sekarang memberitakan
kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek
moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan
membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku
Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan.
Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu
janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud"
(Kis 13:32-34). Paulus yakin akan kebaikan Allah yang setia janji itu juga
disimpulkan dari pengalaman nenek moyang bangsa Israel serta pengalaman bangsa
itu umumnya, ketika kembali melihat sejarahnya, sejak panggilan Abraham hingga
kedatangan Yesus Kristus itu sendiri. Paulus tak pernah ragu akan kesetiaan
Allah pada janji-Nya, ketika ia sendiri mengalami semua pemenuhan dari janji
itu, baik secara pribadi maupun secara bersama sebagai sebuah bangsa, bangsa
Israel.
Pada
saat perpisahan, para murid takut dan gelisah akan kehilangan Yesus, Yesus
bersabda:"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah
juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu". Tetapi Thomas dan Filipus masih bingung dan
berkata: "kami tidak tahu jalanmu"! Yesus berkata lagi: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku" (bdk Yoh 14:1-6). Ada beberapa pokok
pikiran inti dari sabda Yesus disini :
Pertama: Percaya…! Dalam syahadat
para rasul kita selalu mengucapkan doa: Aku percaya akan Allah, Pencipta langit
dan bumi..... Doa ini dirumuskan oleh bapa-bapa Gereja pada Konsili Nicea, karena
kita semua yakin bahwa itu Allah adalah Pencipta, Penggerak, Penguasa,
Perencana keselamatan atas hidup manusia melalui Yesus Kristus dan dipelihara
oleh Roh-Nya yang kudus sehingga Gereja hidup dan berkembang hingga sekarang
ini. Allah mencipta, memelihara, dan menyelamatkan hidup kita dengan banyak
jaminan teristimewa melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus. Syahadat ini ditulis
berdasarkan teks-teks Kitab Suci: Aku percaya akan satu Allah (Ul 6:4; Mrk
12:29, 32): Bapa (Mat 5:48, 6:9; Mrk 14:36; Luk 23:46; Yoh 5:18); Yang
mahakuasa (Ayb 37:23; Mat 26:64) Pencipta langit dan bumi (Kej 1:1, 14:9; Kis
4:24; Why 10:6); dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan (Kol 1:16);
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus (Kis 2:36, 15.11, 16:31; Rm 5:1; 1Tes 5:28;
2Tes 3:18); Putra Allah yang tunggal (Yoh 1:14, 18; Yoh 3:16,18); Ia lahir dari
Bapa sebelum segala abad (Luk 1:35; Yoh 1:1-3); Allah dari Allah, Terang dari
Terang, Allah benar dari Allah benar.Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat
dengan Bapa (Ibr
1:3); segala sesuatu dijadikan oleh-Nya (Ibr 1:3); Ia turun dari surga untuk
kita manusia dan untuk keselamatan kita (Yoh 3:13); Ia dikandung dari Roh
Kudus,Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia (Mat 1:18-25; Luk
1:35); Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus ; (Mat 27:26; Mrk
15:15; Luk 23:24; Yoh 19:16); Ia menderita sampai wafat dan dimakamkanPada hari
ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci (1Kor 15:3-4); Ia naik ke surga (Luk
24:51; Kis 1:9-10); duduk di sisi Bapa (Mrk 16:19; Kol 3:1); Ia akan kembali
dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati (Rm 14:9; 2Tim 4:1); Kerajaan-Nya
takkan berakhir (Luk 1:33); Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan
(Yoh 14:26; Yoh 16:7-11; Kis 2:17; 2Kor 3:6); Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang seta bapa dan Putra disembah dan dimuliakan (Yoh 14:16; Rm 16:27; 2Tim
4:18); Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. (Ibr 1:1; 1Ptr 1:10-11); aku
percaya akan Gereja yang satu (Yoh 17:21; Rm 12:5); kudus, (Yoh 17:17, 19;
Ef 5:25-27); katolik (Mat 28:19) dan apostolik. (Mat 28:20); aku mengakui
satu pembaptisan akan penghapusan dosa. (Kis 2:38; Kis 22:16); aku menantikan
kebangkitan orang mati (Kis 24:15; Rm 6:5; 2Kor 4:14); dan hidup di akhirat (Yoh
3:16; Yoh 5:29; Yud 21); amin (Mzm 106:48; 2Kor 1:20).
Kedua: Jangan Gelisah…! Kalau semua kebenaran
dalam syahadat di atas kita terima dan akui, apa lagi yang perlu kita takuti. Tuhan
tidak akan pernah berbuat lain dari pada yang telah direncanakan-Nya dalam
hidup kita. Yesus adalah jaminan kita. Ikuti saja jalan-Nya sebab jalan-Nya
adalah kebenaran dan jalan-Nya adalah jalan kehidupan. Jalan di jalan-Nya dan
bersama-Nya, pasti nyaman dan tentram. Kalau pun dalam hidup ini ada pencobaan
berat, hal itu akan dibiarkan oleh-Nya sebagai bagian dari perjalanan menuju
keselamatan-Nya. St. Faustina mengatakan: Yesus adalah andalanku !
Ketiga: Hanya Melalui
AKU……
Tak ada jalan lain menuju Bapa-Nya, hanya melalui Yesus. Dalam kegelisahan
hidup kita setiap hari, kita sering mencari jalan keselamatan lain di luar
kebenaran-Nya. Misalnya, jalan sihir, jalan hiburan palsu, jalan kesenangan semu,
jalan kejahatan dan jalan dari pendoa-pendoa palsu. Di luar Tuhan, kita tak
akan dapat berbuat apa-apa. Yesus bersabda: "Di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa" (Yoh 15:5).
Allah
setia pada janji-janjiNya, jangan gelisah, percayalah saja kepada-Nya dan Ia
akan bertindak. Hidup dan mati ada dalam rencana-Nya. Jika saat ini Anda dan
saya gelisah, Ia akan mengatakan kepada kita: "Janganlah gelisah hatimu; percayalah
kepada ALLAH, percayalah juga kepada-KU"…!
AMIN……!!
AMIN……!!