Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, April 29, 2016

KAMU ADALAH SAHABAT-KU…!



Suatu ketika, setelah bertahun-tahun tidak berjumpa, kedua sahabat lama ini berjumpa di satu salah pertemuan besar yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.  Mereka sama-sama mengikuti Seminar tentang Mengelola Pemerintahan Yang Bersih. Saat absensi nama keduanya disebut sebagai utusan yang mewakili kabupaten masing-masing. Satunya dari kabupaten di ujung timur dan lainnya di ujung barat dari dua pulau yang berjarak ribuan kilometer. Pada saat mereka bertemu, zaman belum secanggih seperti sekarang. Singkatnya belum ada "handphone". Setelah selesai pertemuan hari pertama keduanya mencari kesempatan untuk bertemu dan saat itu kedua sahabat karib ini tenggelam dalam kisah tentang masa lalu mereka dalam canda penuh keakraban. Malam itu di hotel tempat mereka menginap, mereka ngobrol hingga larut malam dan syering tentang keluarga masing-masing. Selama seminggu hadir dalam seminar itu mereka selalu mencari kesempatan untuk ngobrol tentang suka duka perjuangan hidup masing-masing sampai mereka hadir dalam seminar itu. Kesempatan itu dapat disebut nostalgia para sahabat setelah 30-an tahun tidak berjumpa.

Tuhan Yesus telah hidup bersama para murid pilihan-NYA selama kurang lebih 3 tahun. Dalam wejangan perpisahan hari ini Ia menyapa para murid-NYA dengan ungkapan: "kamu adalah sahabat-Ku". Ungkapan yang menyatakan keakraban dan pengenalan yang lebih dalam, antara Dia sendiri dengan para murid-NYA. Disapa sebagai sahabat oleh Tuhan Yesus yang amat mulia hidup-NYA, populer nama-NYA dan disegani kuasa-NYA oleh siapa pun, merupakan suatu penghargaan yang amat membanggakan dalam hidup para murid. Sapaan ini tidak lazim disebut dalam kisah-kisah sebelumnya, juga tidak terdapat pada Injil yang lain. Tetapi pada saat menjelang perpisahan itu Tuhan Yesus menyapa mereka SAHABAT. Sahabat adalah orang yang sudah menyatu dalam pengalaman bersama, tahu suka duka masing-masing, tahu cita-cita dan kerinduan untuk meraih masa depan bersama. Kunci persahabatan yang kokoh adalah cinta kasih, karena itu Yesus meminta mereka dengan bersabda: "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu”. Patron cinta kasih adalah Yesus sendiri, sebab Ia telah memberikan nyawa-NYA bagi siapa pun yang mencintai Dia teristimewa para sahabat-NYA ini. Dalam wejangan ini Yesus tidak bernostalgia tentang persahabatan, tetapi meminta mereka untuk menjalin persahabatan yang baik di antara mereka sendiri agar Gereja yang didirikan oleh-NYA menjadi Gereja yang kokoh dan kuat di atas dasar cinta kasih.

Demi persatuan Gereja Katolik yang satu, kudus dan apostolik ini maka para rasul dan penatua jemaat di Yerusalem mengutus Silas dan Yudas ke Antiokhia untuk membawa surat keputusan hasil konsili Yerusalem. Surat keputusan itu isinya berupa keringanan bagi bangsa-bangsa asing tidak sepenuhnya mengikuti adat istiadat orang Yahudi. Surat itu sungguh-sungguh menghibur dan jemaat Antiokhia sangat bersukacita (Kis 15:22-31). Ini adalah kabar gembira yang membebaskan. Ya, hakekat kedatangan Yesus ke dunia adalah membawa misi pembebasan atau misi keselamatan. Pembebasan manusia dari dosa, menjadikan orang percaya sebagai orang yang merdeka. Merdeka dari cara berpikir lama, cara hidup yang lama (dosa), dari ketakutan dan kecemasan, dari penindasan adat istiadat yang bertentangan dengan kasih, dari penindasan hak-hak azasi manusia dsb. Sebagai sahabat Kristus kita semua boleh menikmati segala kekayaan surgawi yang disediakan Tuhan bagi umat manusia. Syukur kepada Tuhan karena kita disebut-NYA sebagai sahabat. Kepada-NYA kita boleh curhat dan mengatakan apa saja yang menjadi problem dalam kehidupan harian kita. Dia pasti mendengarkan kita, karena kita adalah sahabat-NYA, Amin…!

Adhitz Ads