Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, April 26, 2016

JANGAN GENTAR DAN GELISAH…!



Hidup tanpa kegentaran dan kegelisahan adalah mustahil. Sebagai manusia yang lemah dan memiliki banyak pencobaan dan godaan, tantangan dan problematika, sering kita dilanda oleh kegentaran dan kegelisahan itu. Apakah sifatnya sementara atau lama, kecil atau besar, kegentaran dan kegelisahan itu selalu membuat hidup tidak nyaman.

Dalam wejangan-wejangan menjelang sengsara-Nya, Tuhan Yesus memberitahu para murid-Nya bahwa Ia tak akan lama lagi berada bersama-sama dengan mereka. Pemberitahuan itu amat menggelisahkan hati murid-murid sebab mereka belum mengerti tentang apa yang akan terjadi dengan Yesus. Kegelisahan para murid ditanggapi Yesus dengan berkata: "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu" (Yoh 14:27). Yesus memang akan pergi meninggalkan mereka dan mereka akan menyaksikan bagaimana beratnya tugas akhir itu. Para murid bakal gelisah, takut dan gentar bila menyaksikannya. Yesus harus menjalankan tugas Bapa di surga. Namun para murid akan dilengkapi dengan rahmat sukacita dan damai, sehingga mereka tak perlu takut dan gelisah, sebab damai dan sukacita yang mereka terima tidak seperti yang diberikan dunia. Yang diberikan dunia itu sifatnya cuma sementara, tetapi damai yang mereka terima dari Yesus sendiri sifatnya lestari, kuat dan membuat mereka semakin kokoh dalam iman. Sebab semua hal baik, entah berupa rahmat dan anugerah, ataupun berupa berkat serta karunia, yang berasal dari Tuhan selalu melebihi segala hal yang berasal dari dunia dan mampu membuat hati tentram dan bahagia. Kebahagiaan dan damainya lebih dari pada yang diberikan dunia.

Suatu saat Barnabas dan Paulus berada di kota Listra. Mendengar keduanya berada di sana orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium datang ke Listra. Mereka menghasut orang-orang di Listra agar menangkap kedua rasul itu. Lalu mereka menangkap Paulus dan Barnabas, melemparinya dengan batu dan menyeretnya ke luar kota. Kedua murid itu jatuh sekarat dan hampir mati. Akan tetapi keesokannya mereka pergi ke Derbe, di sana mereka berhasil mendapat anggota baru. Lalu mereka melanjutkan perjalanan pewartaan mereka ke kota-kota lainnya juga. Di setiap kota itu mereka syering tentang semua hal yang dikerjakan Tuhan dengan perantaraan mereka dan juga cerita tentang terbukanya agama baru ini bagi bangsa-bangsa lain. Mereka tetap bersukacita di dalam penderitaan yang mereka alami dan tak pernah mau berhenti dari pelayanan sabda, sebab kebahagiaan yang mereka rasakan jauh lebih kuat dari pada penderitaan. Mereka telah menyerahkan penderitaan mereka demi kemuliaan nama Tuhan (bdk Kis 14:19-28).

Pengalaman para murid dalam hal kegentaran dan kegelisahan adalah pengalaman kita juga. Namun setelah mereka mengalami Tuhan Yesus secara baru, sesudah kebangkitan-Nya dan sesudah Pentakosta, semua kegelisahan dan kegentaran itu sirna. Sebaliknya mereka semakin bersemangat untuk mewartakan nama Yesus dan kebenaran-Nya. Para rasul ini hingga akhir hidupnya masing-masing sanggup memberi kesaksian tentang Yesus bukan hanya dengan kata-kata belaka tetapi dengan darah sebagai martir. Mereka menjadi soko guru Gereja. Usaha membebaskan diri dari kegentaran dan kegelisahan adalah sebuah usaha yang tidak mudah. Namun kedalaman relasi kita dengan Tuhan akan membuat segalanya berubah. Kita bisa menjadi orang-orang kuat dan kokoh seperti para rasul itu. Seperti kata St. Paulus "Hidupku adalah Kristus dan mati adalah sebuah keuntungan"…! Mungkinkah itu terjadi dalam hidup kita…? Mengapa tidak…? Tak ada yang mustahil bagi setiap orang yang percaya…!

Adhitz Ads