Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Mei 04, 2016

ADA ROH KEBENARAN…!

Mei tahun 1989 seorang bapa, sebut saja Petrus, bercerita dengan bangga tentang keajaiban sebuah "jimat" yang biasa dia pakai bila menghadapi sebuah perkara di kantor desa, kantor camat atau pun di pengadilan negeri. Dia mengatakan: Romo, kalau saya sudah pakai jimat itu, maka semua lawan saya akan gemetar dan tidak bisa membuat kesaksian yang benar dan saya pasti menang. Tertarik dengan ceritanya saya meminta agar jimat itu diperlihatkan kepada saya. Tanpa ragu ia mengambilnya dan membuat komentar demikian: "jimat ini pernah saya perlihatkan kepada seorang imam. Imam itu membuangnya. Tetapi seminggu kemudian jimat itu datang lagi dan saya menyimpannya kembali di tempat semula". Saya bertanya: "di mana dia membuangnya…?". Dia menjawab: "di sana di halaman depan rumah itu". Lalu saya mengatakan: "kalau demikian jimat itu bukan datang lagi tetapi pasti bapa pergi mencarinya kembali dan ketika ditemukan, bapa menyimpannya sebab bapa sudah mendapat banyak keuntungan dalam perkara-perkara".

Sesudah itu saya minta kepadanya agar saya diperbolehkan untuk membuangnya. Ketika dia mengizinkannya, saya mengatakan: jimat ini tidak akan pernah kembali lagi, lalu saya mencari toilet cemplung dan membuang jimat itu ke dalamnya. Setahun kemudian saya datang lagi dan bertanya kepada bapa Petrus, apakah jimat itu datang lagi…? Ia menjawabnya: "Tidak"! Cerita ini adalah salah satu pengalaman saya di saat saya melakukan katakese umat untuk memberantas jimat-jimat yang dipakai banyak orang di paroki di mana saya pernah bekerja sebagai pastor paroki pada awal imamat saya. Pada saat melakukan katakese untuk memberantas hal itu, banyak orang yang bertanya: "Apakah romo tidak takut menghadapi tukang-tukang sihir dengan jimat-jimat mereka…?". Saya selalu menjawab: "Ada roh kebenaran yang menuntun saya…!".

Ketika terjadi kerusuhan di kota Berea, Paulus menyingkir ke kota Atena. Di kota ini Paulus menjelajah seluruh kota dan ia memperhatikan ada sebuah mezbah dengan tulisan yang berbunyi: Kepada Allah yang tidak dikenal…! Paulus yang tidak pernah berjumpa dengan Tuhan Yesus bahkan yang pada awalnya menjadi penganiaya jemaat Kristen dengan fasih memberi penjelasan tentang semua hal yang berhubungan dengan maksud kedatangan Kristus ke dunia ini hingga kebangkitan-NYA dari antara orang mati. Demikian pun Barnabas dan Silas serta para murid Yesus yang lain (bdk Kis 17:15.22-18:1) Siapa yang menuntun mereka untuk memahami semua maksud Tuhan ini…? Hanya satu jawabannya: Ada Roh kebenaran yang mengingatkan mereka akan semuanya itu.

Dalam amanat perpisahan-NYA Yesus pernah bersabda: "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-NYA sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-NYA itulah yang akan dikatakan-NYA dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-NYA dari pada-Ku" (Yoh 16:12-14). Roh Kebenaran yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus adalah Roh Kudus yang turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Salah satu pekerjaan Roh Kudus ialah mengajarkan kebenaran kepada murid-murid Yesus dan semua pengikut-NYA di dunia ini. Apa yang diajarkan oleh Roh Kudus, semuanya berasal dari Allah untuk memuliakan nama Allah. Semua yang diajarkan-NYA berada di bawah Kuasa Kebenaran, sehingga tidak akan pernah menyesatkan para pendengarnya. Kebenarannya sungguh-sungguh murni dan asli, tak terbantahkan. Sedangkan orang-orang yang menolak kebenaran pun tidak mempunyai argumen kontra yang bisa mematahkan semua kebenaran yang mereka ajarkan. Sejak Konsili Nicea rumusan kebenaran itu telah dirangkai dalam doa "Aku Percaya" atau yang dikenal dengan "Credo".

Bila kita ingin mempertahankan kebenaran yang telah menjadi "dogma" dalam keyakinan kita lalu ingin meneruskannya kepada anak cucu cece kita, sangatlah penting memohon kuasa Roh Kudus sambil memperbaharui pengetahuan tentang iman kita melalui kegiatan: katakese umat, rekoleksi dan retret serta kursus evangelisasi pribadi. Semakin sering kita mengikuti kegiatan-kegiatan rohani ini, semakin giat pula Roh Kebenaran bekerja untuk menyemangati pengabdian kita di dalam Gereja yang kudus, katolik dan apostolik ini.

Adhitz Ads