St. Petrus dalam suratnya hari ini tidak menyinggung secara khusus tentang panggilan khusus di atas, melainkan mengingatkan tujuan panggilan umum bagi semua pengikut Kristus. Ia menulis: "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib" (1Ptr 2:9) Setiap pengikut Kristus hendaknya menyadari arti dan tujuan hidupnya sebagai bangsa terpilih, yakni: mewartakan kepada semua orang tentang perbuatan Allah yang menyelamatkan melalui Kristus yang disalibkan tetapi bangkit kembali dari orang mati. Kematian dan kebangkitan-Nya adalah puncak dari seluruh misi keselamatan yang dikerjakan-Nya atas hidup manusia. Kebenaran harus diwartakan kepada semua orang agar dunia tahu bahwa Yesus itu Mesias atau Juru Selamat.
Yesus dalam hidup-Nya sebagai Mesias atau Juru Selamat itu bukan hanya bekerja menyembuhkan orang-orang sakit seperti Bartimeus yang buta dari Yerikho menurut cerita Injil hari ini tetapi lebih dari itu. Namun cerita ini ingin menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan rela mendengarkan siapa saja yang memohon pertolongan-Nya. Bila sesama manusia seringkali meremehkan sesamanya dan menyuruh Bartimeus diam, namun Tuhan Yesus justru memanggil Bartimeus datang kepada-Nya lalu menyembuhkannya. Inilah cara Tuhan menunjukkan sikap belaskasih-Nya kepada siapa saja tanpa kecuali. Ia siap melayani sebagai imam, siap pula sebagai nabi mewartakan kebaikan Allah melalui perbuatan-Nya dan menunjukkan sikap sebagai gembala untuk menerima Bartimeus yang memohon bantuan-Nya.
Sebagai kaum dan bangsa terpilih, sikap dan tindakan Kristus kiranya menjadi tolak ukur hidup kita di tengah dunia ini sambil mengatakan kepada semua orang tentang perbuatan-Nya yang ajaib itu.