Setelah selesai mengucapkan pesan
perpisahan-NYA, Yesus pada akhirnya menitipkan semua orang percaya kepada Allah,
Bapa-NYA, melalui doa-NYA. Dalam injil hari ini Ia berdoa dengan intensi agar
semua orang yang percaya itu selalu kompak – sehati sejiwa, bersatu dalam karya
meneruskan misi-NYA di dalam dunia. Kepada Bapa di surga Ia berseru: “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku
berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan
mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di
dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” (Yoh 17:20-21). Tuhan
Yesus rindu melihat bahwa semua orang yang percaya kepada hidup dalam
persatuan, kebersamaan yang dilandaskan pada kasih-NYA dan kasih Bapa. Penginjilan
untuk memajukan dunia hanya bisa terjadi dalam kebersamaan penuh kasih, bukan
persaingan penuh kebencian. Penginjilan adalah kabar gembira bukan kabar
perang. Orang bisa menemukan kegembiraan kalau ada cinta di dalam kebersamaan. Bila
kebersamaan itu dirajut dengan baik maka surga sudah tercipta di sana, sehingga
kelak para murid dan semua orang percaya ini dapat berkumpul bersama Dia dalam
kerajaan-NYA.
Salah seorang yang percaya karena
pemberitaan para murid adalah Stefanus yang dipilih menjadi diakon. Stefanus
ini penuh hikmat Roh Kudus. Ia selalu menang dalam perdebatan tentang eksistensi
Yesus Kristus. Dengan yakin ia mengatakan bahwa Yesus Kristus itu adalah Mesias
yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. “Kini Dia bertakhta dalam Kerajaan-NYA
sesudah kenaikan-NYA dan kini aku melihat dia di sana”, demikian Stefanus
mengakhiri kesaksiannya (Kis 7:55-60). Kesaksian Stefanus ini sama dengan kesaksian
para rasul sendiri dan ajaran yang sama ini termasuk salah satu bentuk bagaimana
orang percaya hidup dalam persatuan untuk mewartakan kebenaran yang sama kepada
dunia. Walau ditolak dan tidak disukai namun kebenaran harus ditegakkan, sebab kebenaran itu
berasal dari sumber yang sama yakni Bapa yang mengutus Yesus ke dunia ini.
Kita semua ingin hidup dalam persatuan
dengan sesama di dalam dunia ini. Namun keinginan itu tidak cukup kalau hanya
tersimpan dalam hati. Roh persatuan itu hendaknya selalu diminta dari Tuhan
sendiri melalui doa, sebab Bapa yang dapat mengatur segalanya menjadi baik dan sempurna. Yesus telah mengajarkan kepada kita bagaimana Ia berdoa dengan intensi persatuan itu. Amin…!