Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Mei 08, 2016

DOA YESUS, AGAR MEREKA SELALU BERSATU…!

Ada banyak cerita tentang orang yang berdoa dan isi doa mereka. Orang yang beriman, yang tahu dan yakin pentingnya berdoa, mereka akan selalu hidup dalam doa. Setiap hari mereka akan memanjatkan pelbagai intensi dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Mereka mengalami banyak mujizat dari doa-doa mereka. Orang yang kurang beriman, berdoa saat membutuhkan hiburan di kala susah. Di saat senang mereka lupa akan Tuhan tetapi di kala susah mereka menangis minta pertolongan Tuhan. Orang yang terlalu mengandalkan dirinya sendiri dan percaya pada nasib saja, mereka tak akan berdoa, sebab menurut mereka Allah itu cuma gambaran semata, ciptaan dan kayalan manusia. Kaya dan miskin’ susah dan senang itu karena nasib dan buruk saja.

Setelah selesai mengucapkan pesan perpisahan-NYA, Yesus pada akhirnya menitipkan semua orang percaya kepada Allah, Bapa-NYA, melalui doa-NYA. Dalam injil hari ini Ia berdoa dengan intensi agar semua orang yang percaya itu selalu kompak – sehati sejiwa, bersatu dalam karya meneruskan misi-NYA di dalam dunia. Kepada Bapa di surga Ia berseru: “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” (Yoh 17:20-21). Tuhan Yesus rindu melihat bahwa semua orang yang percaya kepada hidup dalam persatuan, kebersamaan yang dilandaskan pada kasih-NYA dan kasih Bapa. Penginjilan untuk memajukan dunia hanya bisa terjadi dalam kebersamaan penuh kasih, bukan persaingan penuh kebencian. Penginjilan adalah kabar gembira bukan kabar perang. Orang bisa menemukan kegembiraan kalau ada cinta di dalam kebersamaan. Bila kebersamaan itu dirajut dengan baik maka surga sudah tercipta di sana, sehingga kelak para murid dan semua orang percaya ini dapat berkumpul bersama Dia dalam kerajaan-NYA.

Salah seorang yang percaya karena pemberitaan para murid adalah Stefanus yang dipilih menjadi diakon. Stefanus ini penuh hikmat Roh Kudus. Ia selalu menang dalam perdebatan tentang eksistensi Yesus Kristus. Dengan yakin ia mengatakan bahwa Yesus Kristus itu adalah Mesias yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. “Kini Dia bertakhta dalam Kerajaan-NYA sesudah kenaikan-NYA dan kini aku melihat dia di sana”, demikian Stefanus mengakhiri kesaksiannya (Kis 7:55-60).  Kesaksian Stefanus ini sama dengan kesaksian para rasul sendiri dan ajaran yang sama ini termasuk salah satu bentuk bagaimana orang percaya hidup dalam persatuan untuk mewartakan kebenaran yang sama kepada dunia. Walau ditolak dan tidak disukai namun kebenaran harus ditegakkan, sebab kebenaran itu berasal dari sumber yang sama yakni Bapa yang mengutus Yesus ke dunia ini.

Kita semua ingin hidup dalam persatuan dengan sesama di dalam dunia ini. Namun keinginan itu tidak cukup kalau hanya tersimpan dalam hati. Roh persatuan itu hendaknya selalu diminta dari Tuhan sendiri melalui doa, sebab Bapa yang dapat mengatur segalanya menjadi baik dan sempurna. Yesus telah mengajarkan kepada kita bagaimana Ia berdoa dengan intensi persatuan itu. Amin…!

Adhitz Ads