Ketika
malaikat Gabriel diutus Allah pergi menjumpai Maria di kota Nasareth, malaikat
itu mengatakan: "Jangan takut, hai
Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau
akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-NYA takhta
Daud, bapa leluhur-NYA" (Luk
1:30-32). Menurut para ahli Kitab Suci, baik yang mempelajari bahasa Aram,
Yunani, Ibrani maupun Latin, semuanya mengatakan "nama Yesus berarti: "Keselamatan,
atau "TUHAN adalah keselamatan", "TUHAN menyelamatkan",
"TUHAN Juruselamat". Tuhan
menyelamatkan atau Tuhan Juru Selamat sudah jelas dari tugas yang dilakukan
Yesus sendiri, sejak penampilan-NYA di depan umum hingga wafat dan bangkit-NYA
dari antara orang mati adalah menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian.
Sebelum berpisah dengan para murid-NYA, dalam Injil
hari ini, Yesus menyampaikan beberapa kebenaran pokok, antara lain "Akulah
jalan, kebenaran dan hidup"; "Bapa ada dalam Yesus dan Yesus dalam Bapa";
"Aku akan pergi kepada Bapa dan apa saja yang kamu minta dalam nama-Ku,
Aku akan melakukannya". Lalu pada akhirnya Dia meminta murid-murid kalau
mau memohon sesuatu kepada Bapa, mereka boleh minta dalam nama-NYA (Yoh
14:6-14). Mengapa? Sebab setelah Ia selesai melaksanakan segala tugas
penyelamatan-NYA dengan sempurna, nama-NYA dimuliakan dan ditinggikan melebihi
segala nama di surga, di bumi dan di bawah bumi. Maka ketika Ia diangkat menjadi
Raja atas segala raja, nama-NYA memiliki legitimasi yang kuat, yang dapat dipakai
oleh para murid-NYA bila mereka hendak berdoa, bersyukur dan memohon segala
sesuatu kepada Bapa. Ia telah menjadi penyalur - jembatan bagi segala rahmat
dan berkat dari Allah, Bapa-NYA kepada semua orang yang percaya. Karena itu
dalam doa-doa Kristiani kita selalu berkata: dalam nama Yesus kami berdoa atau
dengan perantaraan Yesus Kristus kami berdoa kini dan sepanjang masa. Dalam
pengajaran-NYA Ia juga pernah berkata: "Akulah pintu bagi domba-domba,
barangsiapa keluar masuk melalui pintu ini, Ia akan selamat", dst…
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus
sekali lagi bersaksi tentang kebenaran yang dikerjakan Yesus yaitu: "Sebab yang sangat penting telah
kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa
Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia
telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga,
sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan
kemudian kepada kedua belas murid-NYA" (1 Kor 15:3-5.7). Berdasarkan
kebenaran ini, maka Paulus yakin bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh Almasih
yang dijanjikan Allah kepada bangsa Israel melalui para nabi dan bapa-bapa
bangsa mereka. Karena itu jemaat Korintus tak perlu ragu untuk percaya dan
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat-NYA.
Seorang ibu, bukan Kristen, diopname di salah satu
Rumah Sakit Swasta Katolik. Dia menderita penyakit tumor yang sangat berbahaya
dan sudah menderita cukup lama di rumahnya. Ia sangat gelisah dan takut dan
hanya berpikir tentang kematiannya yang semakin mendekat. Segala macam jenis
doa dari keyakinannya telah dia ucapkan tetapi tetap saja ia merasa gelisah dan
tidak tenang. Ketika ia masuk ruangan opname, ia langsung memandang salib yang
ada dalam ruangan itu dan saat itu juga ia terhenyak dan teringat kembali
segala pelajaran agama yang pernah didengarnya waktu ia mengikuti pendidikan SD
di di sekolah swasta katolik. Pada saat itu ia selalu mendapat nilai baik dari
pelajaran agama katolik karena selama ia mengikuti pendidikan disitu, ia tidak
mendapat guru agama yang sama dengan keyakinannya. Maka serentak ia berkata
dalam hatinya: "Tuhan Yesus, aku mohon pada-Mu agar Engkau datang menjamah
aku supaya aku bebas dari rasa takut dan beri aku kesembuhan. Amin".
Sembari menutup matanya sebelum terlelap, ia terus menerus menyebut nama Yesus.
Malam itu ia tidur nyenyak tanpa rasa gelisah sedikit-pun. Saat memasuki
ruangan operasi, dokter yang menangani operasi itu sudah mengatakan kepadanya
dan seluruh keluarga bahwa operasi itu berat. Lalu ibu itu meminta suaminya
mendekat dan ia berbisik: "sebut nama nabi Isa, tadi malam aku bermimpi Ia
datang menjamah aku. Aku pasti selamat". Suaminya mengangguk dan keluar menunggu
operasi berjalan dan ia mengikuti saran istrinya. Ketika para dokter melakukan
operasi, tumor itu sudah mengering dan akar-akarnya sudah terlepas dari daging
di dalam perut ibu itu. Dokter yang melakukan operasi itu serta para perawat
yang membantu merasa heran akan kejadian itu. Mereka hanya mengangkat tumor itu
dan beratnya hampir mencapai 2 kg. Operasi hanya berjalan satu jam. Ibu itu
selamat. Kesaksian ini membuat seluruh keluarga bersyukur dan berterima kepada
Tuhan karena ibu ini diselamatkan. Setelah ia sembuh dan kembali ke rumah, ia
menceritakan pengalaman dan mimpinya kepada semua keluarga, lalu dengan yakin
mengatakan: "Tuhan Yesus telah menyelamatkan saya".