Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Mei 02, 2016

KAMU AKAN DIKUCILKAN…!

Kebanggaan menjadi pengikut Yesus Kristus bukan saja terletak pada jaminan memiliki hidup yang berlimpah dari Tuhan selagi masih hidup di dunia ini tetapi juga pada ketahanan untuk mengalami kebencian, pengucilan, penolakan, penganiayaan bahkan kematian sekalipun, sebab di balik semua itu ada satu jaminan istimewa yang tak perlu diragukan lagi yakni: KESELAMATAN. Keselamatan yang berarti hidup bersama Dia selama-lamanya dalam Kerajaan kekal. Para murid Yesus dan para pahlawan lainnya dalam Gereja selalu berpendapat, segala sesuatu yang diberikan dunia tidak akan pernah sama nilainya dengan apa yang diberikan oleh Tuhan. Yang diberikan dunia, kebahagiaannya bersifat sementara, tetapi yang diberikan dunia sifatnya kekal. Yang diberikan dunia tidak menjamin keselamatan sedangkan yang diberikan Tuhan jaminannya pasti dan tak akan pernah berubah. Maka mereka tetap bangga dan kuat dalam semua situasi itu.

Tuhan Yesus dalam wejangan perpisahan-NYA, bersabda kepada para murid-NYA: "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah". (Yoh 15:26-27;16:1-2). Walaupun ada penolakan, pengucilan, penganiayaan bahkan bahaya kematian, mereka tetap bersaksi tentang Dia, sebab mereka semua telah menyaksikan segala hal yang dikerjakan Yesus. Kesaksian ini akan dilakukan juga oleh Roh Kebenaran yang datang dari Bapa; dan semua yang dikatakan Tuhan Yesus ini, telah dialami para murid pada hari Pentakosta dan pengalaman inilah yang membuat mereka menjadi pahlawan-pahlawan Gereja. Meski dikucilkan mereka tetap bahagia, meski dianiaya mereka tetap bersemangat dan semakin berani, meski dicekal mereka tetap lolos, walau dihadang mereka tetap maju, walau ditikam mereka tetap hidup dan walau hendak dibunuh mereka tetap tersenyum dan berkata: "mati karena Kristus adalah sebuah keuntungan".

Dalam Kisah Para Rasul hari ini ditulis sebuah pengalaman yang indah tentang Paulus dan Silas. Setelah keduanya mendapat pesan dari surga untuk menyeberang ke Makedonia, mereka pun pergi dan kota pertama yang disinggahi adalah Filipi, kota perantauan orang Roma. Di kota itu mereka berjumpa dengan orang-orang Yahudi, lalu mereka mewartakan Yesus Kristus kepada perempuan-perempuan yang sudah berkumpul. Tuhan membuka hati Lidia, seorang yang sangat taat beribadat kepada Allah. Perempuan ini dibaptis dan menerima mereka di rumahnya (Kis 16:11-15).

Dari kisah-kisah yang kita baca sebelumnya dan juga kisah hari ini dapat kita simpulkan bahwa selalu ada variasi pengalaman yang dijumpai para murid Yesus dalam pewartaan mereka. Ada tempat di mana mereka diterima dengan baik, tetapi ada juga tempat di mana mereka ditolak bahkan diusir dan dianiaya. Semua pemberitahuan Yesus dalam sabda perpisahan-NYA sungguh-sungguh terjadi, namun mereka tidak takut bahkan semakin percaya dan berani untuk menjalankan misi keselamatan dari Tuhan.

Kamu akan dikucilkan adalah sebuah pengalaman rohani manusia yang ditolak oleh sesamanya. Pengucilan dan penolakan dapat dialami oleh siapa pun dan bisa terjadi sejak kita berada dalam kandungan ibu. Misalnya, ditolak orangtua bila mereka merindukan kita lahir sebagai anak laki-laki atau anak perempuan, ditolak karena kehadiran kita tidak lagi sebab mereka sudah menjalankan program KB, ditolak atau dikucilkan ketika kita lahir sebagai anak cacat, ditolak dengan usaha aborsi karena kehadiran kita dalam kandungan ibu tidak direstui oleh keluarga atau karena lelakinya tidak bertanggung jawab, ditolak atau dikucilkan karena orang tua bercerai, atau karena kita menjadi beban ekstra dalam keluarga dst. Kita ditolak atau dikucilkan karena kita adalah pengikut Yesus Kristus dan dianggap kafir oleh orang lain, ditolak dan dikucilkan oleh sesama di tempat kerja karena ide kita berlainan dengan ide mereka, dikucilkan karena kita mengidap penyakit menular, diremehkan karena kita punya kelemahan tertentu dan dicap bodoh, dst

Pengalaman dikucilkan atau ditolak ini termasuk suatu yang paling pahit dalam hidup kita. Akan tetapi apakah kita boleh berputus asa dalam menyikapinya…? Kalau boleh menjawab, maka saya boleh bersaksi: Tuhan tak pernah menolak siapa pun yang dipakai-NYA untuk menjadi saksi-NYA. Tuhan juga tidak pernah menolak siapa pun yang menderita karena pelbagai pengalaman pahit dalam hidup mereka; bahkan Ia pernah bersabda: "Datanglah pada-Ku kamu sekalian yang berletih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-Mu…!" (Mat 11:28).

Adhitz Ads