Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Mei 22, 2016

SATU KESATUAN DALAM KASIHNYA YANG SEMPURNA (Hari Raya Tritunggal Mahakudus)

Negara Indonesia berdiri di atas satu filosofi dasar yang sama, yang bernama PANCASILA dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Filosofi dan semboyan ini telah berhasil mempersatukan pulau-pulau dengan penduduknya yang beraneka ragam, mempersatukan agama-agama supaya hidup berdampingan dalam damai, menerima semua budaya dan memeliharanya dengan baik agar semakin memperindah negeri ini karena keragamannya, menghargai kehadiran setiap suku dan etnis sebagai citra Allah yang sama dengan hidup saling mengasihi. Dengan menyaksikan semua ini kita boleh berkata: "Pancasila berhasil mengikat keberagaman Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika berhasil mempersatukan semangat perjuangan rakyatnya. Di dalam persatuan dan semangat ini Indonesia Raya bukan hanya besar secara fisik tetapi kaya akan kasih persaudaraan yang mempersatukan semuanya. Keyakinan akan Allah telah melahirkan semangat memperjuangkan harkat peradaban manusia, mengobarkan semangat persatuan dan musyawarah mufakat serta keadilan sosial.

Kemuliaan Allah tak terjangkau oleh pikiran dan perasaan manusia, demikianpun keagungan Allah Tritunggal Mahakudus tak bisa dipahami maknanya dengan akal manusia biasa selain dengan iman, harap dan kasih. Kitab Amsal dalam bacaan pertama melukiskan kehadiran Allah di bumi ini dengan menamakan diri-Nya sebagai Kebijaksanaan. "Sebelum segala sesuatu diciptakan Aku sudah ada, Aku ada sebagai sumber kegembiraan" - "Aku ada sertaNya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenanganNya, dan senantiasa bermain-main di hadapanNya; aku bermain-main di atas muka bumiNya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku"(Ams 8:30-32). Allah hadir sebagai Roh Kebijaksanaan yang menjadi sumber sukacita bagi anak-anak manusia dan atas segala ciptaan-Nya. Menurut St. Paulus, dasar hidup manusia untuk mengenal dan menerima segala kasih karunia Allah adalah imannya. Iman diteguhkan oleh harapan dan dikuatkan oleh kasih. Sedangkan kebijaksanaan ini adalah karunia Allah yang membuat kita mampu menerima dan percaya bahwa Allah adalah satu-satunya kekuatan dan sumber kegembiraan bagi anak-anak manusia.

Kebijaksanaan itu sesungguhnya berasal dari Roh Kebenaran, Roh Kudus yang mengajarkan kita akan segala kebenaran yang berasal dari Allah. Roh Kebenaran itu akan memuliakan Yesus Kristus dan akan memberitakan segala sesuatu yang berasal dari pada-Nya. Dalam Roh Allah mencipta dan menjaga, dalam Roh Allah mengampuni dan menebus dan dalam Roh juga Allah mengajar, menolong dan mengibur umat-Nya. Roh itulah yang mempersatukan semuanya dalam kasih-Nya yang sempurna.

Orang katolik Indonesia secara lahiriah hidup dan karyanya dijamin dan dijaga kenyamanannya oleh Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika dan secara rohaniah hidup dan karyanya diberkati, dipersatukan, dijaga dan ditebus oleh kasih Tritunggal Mahakudus yang maha sempurna.

Adhitz Ads