Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Mei 01, 2016

JADIKAN KOTAMU KUDUS DAN BERWIBAWA…!

Setiap tahun selalu ada LSM yang mengeluarkan daftar tentang ranking kota yang bersih di dunia sekaligus ranking kota yang jorok. Ranking ini tentu dilakukan melalui penelitian ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan dengan tujuan tertentu, antara lain untuk menjadi bahan berita bagi siapa saja yang ingin mengetahui keadaan kota bersangkutan dan sekaligus mau mendorong semua "stake holder" di kota itu agar berusaha menjaga atau meningkatkan usaha menjaga kebersihan kotanya. Kota yang bersih dan indah dapat menarik para wisatawan dari manca negara sehingga ia dapat menghasilkan devisa untuk kesejahteraan masyarakatnya.

St. Yohanes Rasul dalam Kitab Wahyu hari ini tidak membuat laporan tentang ranking suatu kota, tetapi ia bermimpi atau menciptakan sebuah visi bagi bangsa Israel untuk menjadikan Yerusalem sebagai kota yang kudus dan berwibawa, di mana setiap orang dalam kota itu berusaha taat pada hukum-hukum Tuhan: mencintai kebenaran, berjuang untuk keadilan dan perdamaian, menjaga integritas dengan tekun beribadat dan hidup saleh, memelihara solidaritas antar sesama manusia, sehingga Yerusalem menjadi kota yang baru, menjadi Yerusalem surgawi. Yerusalem yang penduduknya penuh dengan sukacita dan tawa ria; damai, aman dan tentram; tak ada kebencian serta balas dendam, tak ada permusuhan dan peperangan, tak ada kejahatan dan tipu daya; tak ada perjudian dan pelacuran. Kota di mana seluruh masyarakatnya mencintai yang kudus, yang mulia sehingga selalu pantas di hadapan Tuhan dan sesama, yang sehati sejiwa dalam memuji dan menyembah Tuhan.

Yohanes rupanya lagi bersedih karena sudah sejak lama Yerusalem membanggakan dirinya sebagai kota yang hebat dalam kesombongan, yang suka membunuh para nabi dan utusan Tuhan, senang berpesta pora karena kehidupan para raja yang pongah, suka menonjolkan diri di balik kemunafikan ahli taurat dan para pemuka agama, yang tidak taat lagi kepada hukum-hukum Tuhan. Lalu Tuhan menghibur Yohanes dengan memperlihatkan kepada-NYA tentang Yerusalem baru dengan keindahan ini: "Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu". (Why 21:10-14). Lukisan tentang Yerusalem baru ini adalah lukisan tentang keindahan Kerajaan Allah yang bisa  dinikmati oleh semua orang, tetapi oleh mereka yang berkehendak baik, yang taat, jujur, tulus dan setia pada kehendak Allah, yang sungguh mencintai Allah dan sesamanya, yang selalu berbuat baik dan suka mengampuni serta memaafkan. Di dalam diri orang-orang ini terpancar cahaya kemuliaan Allah yang sinarnya seperti permata indah yang menyinari semua orang dengan hal-hal baik.

Tuhan Yesus dalam amanat perpisahannya mengatakan bahwa landasan hukum dan landasan operasional untuk mencapai segala keindahan seperti gambaran di atas hanyalah CINTA KASIH, karena itu Ia bersabda: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. (Yoh 14:23). Kalau ada cinta kasih, Bapa dan Putera akan tinggal di dalam diri orang bersangkutan, dan Roh Tuhan pun bekerja mengingatkan seseorang supaya melaksanakan kehendak Allah dengan baik.

Hal yang baik menurut para murid Yesus bukan terletak pada hukum lahiriah yaitu bahwa semua orang wajib disunat, melainkan sungguh-sungguh percaya akan Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan raga dan menjauhkan diri dari segala kecenderungan yang jahat. Demikian penegasan Paulus dan Barnabas dalam konsili di Yerusalem. Keputusan ini sungguh membebaskan bangsa-bangsa lain dari halangan menjadi pengikut Yesus Kristus. Dengan demikian pertumbuhan jumlah jemaat Kristiani pada masa permulaan berkembang begitu cepat (Kis 15:1-2. 22-29).

Apakah di kotamu ada banyak pengikut Yesus Kristus atau tidak, tidak lagi menjadi pertanyaan dasar untuk mengetahui subur tidaknya iman Kristiani. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita semua adalah citra Allah dan memiliki nafas kehidupan Allah di dalam diri kita masing-masing apa pun agama yang kita anut. Sebagai manusia yang percaya kepada Allah, terutama para pengikut Yesus Kristus, bermimpi menjadikan kota tempat kediamanmu itu kudus dan berwibawa harus menjadi mimpi kita bersama. Di mana kita meningkatkan semangat berbela rasa dengan sesama yang menderita, mampu bekerja sama dengan semua pihak tanpa membedakan sara, bergotong royong dalam meningkatkan kebersihan hati, jiwa dan raga dari hal-hal tercela, membersihkan kotamu dari sampah jiwa dan raga, dan menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam rumah tangga, supaya Yerusalem surgawi itu harus sudah mulai tercipta dan terwujud dalam hidup sekarang, hari ini dan esok, Amin…!

Adhitz Ads