Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Mei 10, 2016

TAK KUHIRAUKAN NYAWA-KU…!

Para tentara yang ditugaskan ke medan perang demi membela negara atau demi tugas kemanusiaan yang harus mereka lakukan, pada umumnya mereka tidak pernah memikirkan keselamatan dirinya sendiri selain keselamatan mereka yang dibela atau ditolong. Komitmen tentara adalah komitmen mati hidup untuk negara dan sesama. Mental mereka sudah diasah menjadi pahlawan.

Disemangati oleh kuasa Roh Kudus Paulus dalam perjalanan pewartaannya hanya memikirkan tujuan dari pelayanannya, yaitu demi kemuliaan Tuhan dan demi keselamatan sesama yang percaya akan Kristus oleh pewartaannya. Ketika dia ditangkap dan harus pergi ke Yerusalem, setiba di Miletus ia menyuruh seseorang pergi ke Efesus memanggil semua penatua agar datang ke Miletus untuk bertemu dengannya. Dalam wejangannya kepada para penatua itu, Paulus mengenangkan kembali semua jerih payahnya dalam karya pewartaan di tengah-tengah mereka, yaitu tentang ancaman pembunuhan yang diterimanya, air mata pergumulannya, serta pengalaman batinnya akan Tuhan.

Oleh Roh Kudus ia telah diberitahu tentang semua hal yang akan terjadi dengan dirinya, bahwa ia akan menderita dan dipenjarakan. Namun ia berkata: “aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan dapat menyelesaikan pelayanan yang Tuhan Yesus kepadaku, untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah”. Namun ia berkata lagi: “aku bersih dan tidak tidak berbuat salah sedikitpun terhadap siapapun” (bdk Kis 20:17-27). Sejak menerima Roh Kudus Paulus bermental seperti seorang pahlawan. Ia tak pernah takut terhadap kuasa dunia ini. Baginya, kematian itu merupakan suatu keuntungan, sebab ia tahu dengan kematian ia akan segera bersatu dengan Kristus.

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus juga berdoa agar Bapa segera mempermuliakan Dia agar Diapun mempermuliakan Bapa melalui salib yang akan diterima-NYA. Yesus sengaja meminta itu dari Bapa-NYA supaya semua yang telah diberikan Bapa kepada-NYA, yakni para murid dan orang-orang percaya segera tahu bahwa Ia datang Bapa dan diutus oleh Bapa untuk keselamatan dunia serta segala isinya. Dalam doa ini Tuhan Yesus tidak memikirkan lagi nyawa-NYA melainkan supaya tujuan segera terwujud dan Ia dapat menyelesaikan tugas-NYA dengan baik hingga mencapai garis akhir. Semangat pengorbanan-NYA semakin kokoh justru di saat Ia hendak mencapai garis akhir dari hidup dan karya-NYA. Kematian bagi-NYA adalah sebuah keuntungan bagi dunia dan manusia, sebab keselamatan Tuhan semakin dekat dan nyata di dalam Dia (Yoh 17:1-11a).

Yesus telah mewariskan semangat kepahlawanan-NYA kepada para murid-NYA. Namun hal itu baru terjadi sesudah mereka menerima Roh Kudus. Ketika Paulus mengatakan: aku tidak menghiraukan nyawaku asal aku mencapai garis akhir, pernyataan ini juga berasal dari Roh Kudus.  Demikian pun semangat yang ada dalam diri para rasul lainnya. Semuanya terjadi karena Roh Kudus, Penghibur dan Penolong, serta Pengajar Kebenaran.

Roh Kudus tolonglah aku agar aku memiliki sikap seperti Yesus serta para rasul dan para kudus, supaya aku mampu mempertaruhkan hidupku untuk Tuhan dan sesama hingga mencapai garis akhir dari perjuangan ini.

Adhitz Ads