Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Agustus 27, 2016

YANG LEMAH DIPILIH ALLAH ! (peringatan St. Monika)



Ketika membaca riwayat panggilan orang-orang terpilih dalam Kitab Suci, baik perjanjian lama maupun perjanjian baru, kita berkesimpulan bahwa mereka yang dipanggil itu justru orang-orang yang lemah dan tak berdaya di mata dunia. Abraham dipanggil ketika sudah berusia lanjut tak punya anak, Musa dipanggil sesudah melarikan diri karena takut dibunuh sebab ia sudah membunuh orang, Daud dipanggil menjadi raja saat masih remaja, Bunda Maria dipilih dari keluarga petani sederhana di kota Nazareth, demikianpun Yohanes Pembaptis, para rasul, dll.

Tujuan panggilan orang-orang lemah ini menurut St. Paulus: “Menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah”. Orang lemah dipanggil untuk menunjukkan kepada manusia bahwa apa yang terjadi dalam sejarah perjanjian lama dan baru bukanlah rancangan manusia melainkan sungguh-sungguh rancangan atau rencana Allah.  

Peristiwa mujizat Yesus membangkitkan pemuda yang mati, anak seorang janda, seperti cerita Lukas dalam Injil itu juga terjadi pada orang-orang sederhana dan lemah. Tuhan prihatin pada yang lemah dan mau mengangkat yang lemah untuk menunjukkan kuasa-Nya yang besar (Luk 7:11-17).  Mungkin dalam hidup ini kita sering menyesali hidup kita yang terpuruk akibat keadaan ekonomi yang pas-pasan saja, atau strata pendidikan kita yang standar, atau kelemahan tertentu yang selalu terulang, atau latar belakang keluarga kita yang tidak terpandang. Akibatnya kita tidak percaya diri dan menghayati hidup yang minimalis dalam segala bidang. Tidak bergairah dan kurang beriman dan tak punya visi yang besar. Pandangan dan penghayatan hidup seperti ini justru membuat kita gagal untuk mewujudkan rencana Tuhan yang besar dalam hidup ini.

St. Monika yang pestanya diperingati hari ini, hidup dalam tekanan batin yang amat berat karena suami dan anaknya hidup di luar kehendak Tuhan. Tekanan itu tidak membuatnya putus asa, tetapi mendorong dia untuk bertekun dalam doa. Hasil doanya: anaknya Agustinus bertobat, demikian juga suaminya. Doa orang yang lemah diperhatikan Tuhan !


Adhitz Ads