Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Agustus 09, 2016

SABDA ITU RASANYA MANIS !



Saat membaca bacaan pertama hari ini, saya teringat akan tulisan pemazmur yang menilai Taurat itu sangat sempurna, menyegarkan jiwa dan memberi hikmat yang luar biasa. Maka setiap orang yang sungguh-sungguh menghayati sabda yang berisi Taurat itu, akan hidup di bawah bimbingan serta rasa takut akan Tuhan, sehingga kehidupan itu terasa manis bahkan lebih manis dari pada madu tetesan dari sarang lebah (bdk Mzm 19).

Kata Tuhan kepada nabi Yehezkiel: "Hai anak manusia,......makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel." Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan. Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku”. (Yeh 3:1-3). Dalam gulungan kitab itu terdapat sabda Tuhan yang harus diterima oleh Yehezkiel dan sebelum ia mewartakannya ia harus menyerahkan dirinya kepada kehendak Tuhan. Sekalipun berita yang disampaikan nabi itu adalah warta penderitaan dan kebinasaan akibat dosa mereka, tetapi bagi nabi sabda itu terasa seperti madu yang manis, sebab ia sendiri menghargai sabda itu, menerima dan menghayatinya, lalu mewartakannya kepada seluruh bangsa. Itu berarti orang yang hidup di bawah kehendak Tuhan sajalah yang bisa merasakan manisnya sabda sebagai penuntun kehidupan.

Manfaat sabda Tuhan bagi kehidupan kita sebagai orang kristiani menurut Injil hari ini: Pertama: membangun semangat kerendahan hati, selalu mau menjadi seperti seorang anak kecil di hadapan Allah dan hidup dalam pertobatan terus menerus. Kedua, membangun keyakinan bahwa Tuhan itu mencintai siapa saja terutama orang-orang yang berdosa dan Ia akan selalu mencari yang berdosa seperti mencari domba yang hilang. Ketiga, rumah kediaman Allah disediakan bagi mereka yang bertobat dan kembali kepada-Nya. (bdk Mat 18:1-5.10.12-14). Tiga pokok pemikiran dasar ini, hemat saya, menjadi janji manis Tuhan atas setiap pribadi yang  percaya dan hidup menurut kehendak-Nya.

Dalam hidup ini banyak orang yang merasa tuntutan menjadi pengikut Kristus itu amat sukar sebab menuntut terlalu banyak kasih dan pengorbanan. Mereka mengatakan tuntutan seperti itu hanya bisa dijalankan oleh orang-orang yang sudah mapan hidupnya atau orang-orang yang menerima rahmat khusus. Akan tetapi jika kita semua percaya bahwa panggilan hidup Kristiani itu terarah kepada kekudusan dan bertujuan mencapai keselamatan, maka tidak ada kata dan jalan lain untuk mencapai itu semua, selain dari pada mau mendengar sabda Tuhan, menerima dan menghayatinya, berserah kepada kehendak-Nya lalu hidup di bawah tuntunan-Nya. Dengan demikian sabda itu akan selalu terasa manis di mulut, manis di hati dan manis juga dalam hasil yang dicapai dalam karya-karya kita.

Membaca, belajar dan menghayati sabda Tuhan setiap hari, bukanlah suatu pekerjaan yang sia-sia tanpa makna dan tujuan, tetapi sebuah pekerjaan yang mengarahkan seluruh hidup dan karya kita ke dalam pemikiran Tuhan yang dahsyat dan ajaib!  

Adhitz Ads