Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Agustus 22, 2016

KAMI BANGGA PADA KALIAN !



Ungkapan pujian seperti kata-kata di atas seringkali disampaikan oleh para guru kepada murid-muridnya yang berprestasi, oleh pemimpin kepada bawahan yang bekerja bagus dan sukses, oleh orang tua kepada anak-anaknya yang pintar dan tertib serta berhasil dalam studi atau dalam hal-hal lainnya. Ungkapan pujian umumnya selalu mendorong orang lain untuk terus berprestasi.

St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika memuji mereka karena: iman mereka  semakin teguh dan kasih persaudaraan mereka bertambah kokoh, Mereka juga tabah di saat menghadapi penganiayaan dan penindasan. Untuk itu Paulus pun berdoa: semoga kekuatan Allah menyempurnakan segala pekerjaan iman jemaat ini selanjutnya. Prestasi dalam mempertahankan iman ketika sanggup menghadapi penganiayaan dan penindasan, bukanlah sebuah prestasi biasa tetapi sebuah “sikap martyria” yang mengandung ciri kepahlawanan untuk mempertahankan iman akan Allah dalam kesatuan Gereja yang kudus. Sikap seperti ini patut diapresiasi oleh Paulus guna membesarkan hati hati jemaatnya dan mereka tetap bertekun dalam kesaksian hidup mereka untuk Kristus (2 Tes 1:1-5.11b-12)

Sebaliknya dalam Injil hari ini Matius menulis kecaman Yesus kepada kaum Farisi dan ahli Taurat karena tindakan mereka yang jahat atas umatnya sendiri dan tidak memberikan contoh yang menyenangkan. Mereka munafik, tampak saleh dalam penampilan ternyata ada kejahatan tersembunyi yang mereka lakukan. Kecaman-kecaman ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak bersikap kompromi terhadap kejahatan, walaupun Ia menyayangi pendosa yang bertobat. Allah menolak segala bentuk kejahatan, sebab kejahatan bertentangan dengan kebenaran dan kesalehan. Setiap orang yang menamakan dirinya sebagai anak Allah, orang pilihan Allah hendaknya secara radikal menolak kejahatan, apakah itu kejahatan kata-kata dalam bentuk sumpah palsu ataukah itu dalam bentuk perbuatan, semisal berpura-pura saleh dalam doa (Mat 23:13-22).

Kita semua berbangga bila menyaksikan kesaksian iman orangtua kita, anak-anak kita atau para tetangga atau orang-orang lain serta para kudus melalui riwayat hidup mereka yang kita baca. Dunia membutuhkan kesaksian hidup yang benar, apalagi pada zaman ini, di mana kepalsuan dan kemunafikan telah menjadi ciri khas sebagaian besar moralitas hidup manusia. Adalah langkah bahkan sukar mendapatkan orang-orang yang memiliki semangat keteladanan yang baik. Banyak orang kehilangan suara hati yang baik, karena itu tidak tergerak untuk memberi teladan yang baik.  Semoga kita masih termasuk dalam kategori orang-orang baik dan bisa memberi teladan yang baik.


Adhitz Ads