Ibu Dina kebingungan dengan sakit yang
menimpa anaknya. Hampir setengah tahun mereka pindah dari satu dokter ke dokter
yang lain. Tetapi anaknya tak kunjung sembuh, bahkan bertambah kurus dan tidak
ceria. Didorong oleh suara hati yang aneh akhirnya mereka datang kepada seorang
pastor dan meminta supaya pastor itu mendoakan anaknya, pada hal mereka bukan katolik.
Melihat iman yang ada pada ibu Dina, pastor tersebut mendoakan anak itu dengan
menumpangkan tangan-nya. Dalam doanya, ia meminta agar Tuhan membebaskan anak
itu dari luka batin akibat penolakan yang dilakukan kedua orang tuanya yang
menghendaki anak lelaki, sebab anak itu anak perempuan yang ketiga.
Sadar akan akar penderitaan disebabkan
oleh penolakan itu, ibu Dina dan suaminya, diminta pastor tersebut untuk segera
meminta maaf kepada kepada anaknya karena sikap mereka yang pernah menolak kehadiran
anaknya itu. Sesudah melakukan hal itu, ketika tiba di rumah anak itu mulai
bermain bersama kakak-kakaknya dan tidak menangis lagi. Wajahnya mulai tampak
ceria. Sejak saat itu ia tidak sakit lagi. Mujizat !
Anak seorang ibu Kanaan dalam Injil hari
ini menderita kerasukan setan. Ia telah pergi kemana-mana untuk mengobati
anaknya. Melihat Yesus melintasi perkampungan mereka, ibu Kanaan itu serentak
meminta Yesus agar mau menyembuhkan anaknya itu. Meskipun awalnya Yesus menolak
tetapi jawabannya yang penuh iman telah
menggugah hati Tuhan lalu menyembuhkannya. Ketika ia pulang ke rumahnya,
anaknya telah sembuh. Imannya yang penuh harapan telah membantu anaknya sembuh
(Mat 15:21-28).
Setelah mengalami penderitaan dan banyak
orang Israel yang mati, sisa-sisa bangsa itu mulai sadar akan kesalahan mereka
dan bertobat. Pertobatan sisa-sisa kecil itu bagaikan sebuah kunci baru yang mampu
membuka pintu belaskasih Allah. Nubuat tentang pemulihan dalam bahasa lembut
dan penuh kasih melalui Yeremia kembali disampaikan kepada mereka. “Bersorak-sorailah
bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa!
Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: TUHAN telah menyelamatkan umat-Nya, yakni
sisa-sisa Israel”! Nubuat ini mengobarkan semangat sisa-sisa kecil Israel
untuk benar-benar mau bertobat. Iman akan adanya pengampunan Allah membuat
bangsa ini kembali ke jalan benar dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Dengan
demikian sisa-sisa kecil Israel disembuhkan dari penderitaan mereka (bdk Yer
31:1-7).
Allah selalu mau melakukan mujizat-Nya,
diminta atau tanpa diminta. Jika diminta maka permintaan itu harus disertai
dengan iman yang teguh dan penuh pengharapan. Jika tidak diminta, maka itu tergantung
pada kemurahan Allah semata. Akan tetapi peran doa dan pertobatan yang disertai
dengan penyerahan diri total kepada-Nya selalu menjadi jalan benar dalam
membuka pintu rahmat surgawi-Nya.