Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Agustus 29, 2016

ENGKAU TAK AKAN DIKALAHKAN ! (peringatan wafatnya Yohanes Pembaptis)



Ketika membaca kitab nabi Yeremia ini saya teringat akan cerita tentang Daud saat menghadapi Goliath. Ia maju dengan ali-ali sederhana dan beberapi biji batu dalam pundi-pundi sambil memegang sebuah tongkat. Tuhan menguatkan hatinya dan berbisik: “Aku akan menyerahkan dia kepadamu, majulah terus dan jangan takut”! Daud maju dan menumbangkan Goliath hanya dengan sebuah batu kecil yang menancap di dahi yang telah dilindungi perisainya. Sejak saat itu Daud menjadi raja yang tak terkalahkan dalam peperangan. Semua musuh di sekitarnya takut kepada Daud dan masa pemerintahannya aman, kecuali menjelang kematiannya karena anak-anaknya yang memberontak.

Umat Israel telah jatuh ke dalam dosa. Yeremia dipanggil dan diutus menjadi nabi yang harus menyampaikan semua pesan Tuhan kepada seluruh bangsa ini.  Yeremia masih muda dan takut menjadi nabi. Akan tetapi Tuhan menguatkan hatinya dan bersabda: “......Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau” (bdk Yer 1:17-19). Mengapa tidak akan terkalahkan meskipun akan diserang, ditangkap, dicemooh, dipenjarakan? Karena Tuhan menyertai Yeremia sejak ia dipanggil sampai ia menyelesaikan tugasnya sebagai nabi. Tuhan sendiri yang melakukan pekerjaan itu di dalam dirinya. Tuhan memenuhi seluruh janji-Nya kepada Yeremia. Kebenaran ini mengingatkan kita akan pernyataan Paulus kepada jemaat Korintus, “jika Allah ada di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita? Allah memang selalu berpihak kepada anak-anak kesayangan-Nya hingga selamanya, kecuali kalau ada yang menolak-Nya alias murtad.

Injil menceritakan peristiwa yang tragis. Herodes, istri dan anaknya bergembira karena berhasil mencapai niat mereka untuk membunuh Yohanes Pembaptis. Cerita ini seolah-olah menampilkan kekalahan seorang utusan Tuhan yang seharusnya dilindungi dan diselamatkan. Namun yang terjadi justru sebaliknya: kepalanya dipenggal untuk memenuhi nafsu balas dendam Herodias atas sindiran Yohanes Pembaptis, sebab ia menjadi istri yang tidak syah dari raja Herodes. Dipandang dari mata manusia peristiwa tragis dan mengerikan. Tetapi kematian Yohanes justru menjadi sebuah kesaksian yang kuat dari seorang utusan Tuhan untuk tidak takut menghadapi segala resiko demi kebenaran yang harus diajarkannya, walaupun ia harus mati karena pedang musuh. Ia tampak kalah di mata dunia, namun menang di mata Tuhan, sebab ia berkorban demi Tuhan yang telah memilih dan mengutusnya menjadi bentara bagi kedatangan Kristus (bdk Mrk 6:17-29). Yohanes mati bagaikan seorang martir demi kebenaran yang diajarkannya. Ia tidak menyerah kepada kepalsuan, ia tidak takut kepada pedang dan ia tidak dikalahkan oleh ketakutan, tetapi ia berani mati demi Tuhan dan kebenaran-Nya.

Kebenaran Tuhan adalah jalan kepada keselamatan. Mempertahankan kebenaran adalah kewajiban iman, moral dan yuridis sebagai pengikut Yesus Kristus. Untuk itu “engkau tak akan pernah dikalahkan” baik dalam karya maupun dalam cara Tuhan menyelesaikan pekerjaan-Nya di dalam pewartaanmu!

Adhitz Ads