Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Agustus 16, 2016

UNTA MASUK LUBANG JARUM !



Sejak runtuhnya Saddam Husein dan para pemimpin lainnya di wilayah Timur Tengah banyak dari antara kita yang berkomentar bahwa negeri yang dipimpin oleh pemimpin yang congkak, membunuh begitu banyak orang dan mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri dan keluarganya, meskipun tampaknya langgeng tetapi suatu saat Tuhan akan membiarkan mereka mengalami kesusahan besar dan jatuh tak berdaya. Kenyataan seperti ini tentu bukan hanya terjadi pada mereka tetapi bisa kita baca dalam sejarah bangsa-bangsa yang raja-rajanya memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan menumpahkan darah. Karena itu kesombongan atau sikap yang congkak dari para pemimpin serta kejahatan lainnya yang merugikan rakyat banyak jangan pernah dianggap sebagai suatu kehebatan, sebab kesombongan tak pernah berbuah kebaikan melainkan keruntuhan dan kedurhakaan.

Gambaran kesombongan yang terjadi di atas telah pula dialami dalam sejarah bangsa Israel, pada zaman nabi Yehezkiel. Nubuat Yehezkiel tentang kesombongan dalam bacaan pertama hari ini bukan hanya sekedar nubuat tanpa kenyataan tetapi sudah sungguh-sungguh dialami oleh bangsa Israel. Tahun 605 sebelum Masehi (SM) para pemuda Yahudi dibawa ke Babilon termasuk Daniel; tahun 597 SM 1000 tawanan diangkut ke Babilon; tahun 586 SM pasukan Nebukadnesar membinasakan Yerusalem dan bait sucinya dan mengangkut sebagaian besar tawanan yang tidak terbunuh diangkut ke Babilon. Sejarah menyebut bahwa pelayanan Yehezkiel sebagai nabi adalah sejarah terkelam dalam Perjanjian Lama yaitu 7 tahun (593-586 SM) sebelum kebinasaan dan 15 tahun (586-571) sesudah kebinasaan. Saya kutip penggalan nubuat Yehezkiel berikut: “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan. Engkau diturunkannya ke lobang kubur, engkau mati seperti orang yang mati terbunuh di tengah laut” (baca Yeh 28:1-10).

Sebelum dan sesudah kedatangan Kristus ke dunia ini keadaan yang digambarkan diatas, sekali lagi saya garisbawahi, sungguh telah terjadi dalam sejarah bansa-bangsa. Kesombongan adalah kekayaan hati yang mengakibatkan kebinasaan, karena orang yang sombong selalu menganggap dirinya lebih dari orang lain bahkan lebih dari Tuhan sendiri. Godaan kesombongan biasanya terjadi pada orang-orang pintar dan kaya. Andaikan karena kehebatan itu mereka meremehkan Tuhan dan sesamanya, maka kata Yesus: “lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya (pintar) masuk kerajaan surga”. Pandangan ini bukan sekedar sebuah peringatan biasa tetapi sebuah nasihat yang dalam atas dasar kebenaran dan bertujuan keselamatan. Orang kaya atau miskin, orang pintar atau bodoh, orang hebat atau yang biasa-biasa saja sama di mata Tuhan. Kekayaan tertinggi yang perlu dimiliki, dipelihara dan dihayati oleh segenap umat manusia adalah kerendahan hati. Kalau seseorang memiliki kerendahan hati ia sudah memiliki surga dan bumi.

Memiliki kerendahan hati di hadapan Tuhan sama dengan ia kaya di hadapan Allah. Ia bisa menjadi seekor unta yang dapat masuk ke lubang jarum !



Adhitz Ads